
1. Mandoding: Haleluya No. 341:1
Ari na madear tumang lao marayakkon Tuhan in.
Hubaritahon Ham Tuhan bujur au mandalankon in.
Tuahkin ari in sanggah isasap dousangkin.
Ai ipatalar dalankin, janah iungkap uhurhin.
Tuahkin ari in sanggah isasap dousangkin.
2. Tonggo/Doa
3. Ayat Harian: Parambilan 7:1
Rahanan do barita na madear ase minak na morum, anjaha dearan ari parmatei humbani ari partubuh.
Nama yang harum lebih baik dari minyak yang mahal, dan hari kematian lebih baik dari hari kelahiran.
4. Renungan
Jemaat yang dikasihi Tuhan,
kebanyakan manusia memiliki paradigma bahwa kematian adalah sesuatu yang tidak menyenangkan. Ada tangisan, kehilangan, dan kemuraman dalam setiap kematian. Kematian adalah akhir dari eksistensi manusia. Kematian juga begitu mengerikan karena misteri yang terkandung di dalamnya: apa yang terjadi saat mati dan ke mana perginya gerangan? Manusia modern bisa begitu bangga dengan dirinya, apalagi jika ia bisa menguasai alam semesta. Namun, pada akhirnya ia akan menjadi debu, dan debu kembali kepada alam. Akhirnya manusia ditaklukkan oleh alam. Kematian adalah sesuatu yang mengenaskan. Namun ayat harian ini beranggapan lain. Menurut pandangannya, kematian adalah sesuatu yang positif. Pandangan tentang kematian yang positif itu diawali dengan berbicara mengenai pentingnya sebuah nama. Bahkan nama itu lebih berharga daripada kekayaan dunia. Amsal mengatakan bahwa nama baik lebih berharga dari pada kekayaan besar. (Amsal22:1).
Rahasia besar ini hanya bisa dimengerti oleh orang yang percaya kepada Tuhan. Memang kita tahu bahwa kematian adalah satu akibat dari dosa. Kematian adalah sesuatu yang membawa kita kepada akhir di dalam hidup di dunia. Tetapi bukan berarti kematian adalah sesuatu yang mengerikan atau asing. Bagi orang percaya kematian adalah sesuatu yang indah. Mengapa? Pertama, kita akan kembali kepada Tuhan yang mengasihi kita. Kita akan bersekutu dengan sumber hidup dan sumber bahagian untuk selama-lamanya. Kedua, kita akan mengakhiri hidup yang penuh dengan air mata ini. Kita akan masuk ke dalam hidup yang kekal. Kita akan hidup selama-lamanya dengan Tuhan Allah. Paulus bahkan mengatakan bahwa mati adalah keuntungan. “Karena bagiku hidup adalah Kristus dan mati adalah keuntungan.” (Filipi 1:21). Pintu masuk yang membawa manusia kepada neraka diubah Tuhan melalui karya Kristus menjadi pintu kepada hidup yang kekal. Jadi, bagi orang percaya kematian justru memberikan pengharapan, yakni hidup yang kekal.
Jemaat Tuhan,
meninggalkan nama baik sebagai orang berhikmat lebih baik daripada meninggalkan nama buruk sebagai orang bodoh (Pengkhotbah 7:4-6,11-12). Selain hikmat, yang menghasilkan nama baik adalah kesalehan. Tentu saja, memiliki nama baik tidaklah salah. Namun, adalah salah bila hidup ini hanya digunakan untuk mengejar nama baik. Pengkhotbah mengingatkan agar manusia jangan hidup terlalu saleh dan jangan pula terlalu berhikmat (Pengkhotbah 7:16). Bila kita mengejar nama baik, lalu suatu saat kita gagal, kita akan berusaha mempertahankan nama baik dengan cara apa saja, termasuk dengan berdalih untuk menutupi kebohongan (Pengkhotbah 7:29) atau melakukan kejahatan untuk membungkam orang yang mengetahui kegagalan kita. Dosa semacam itu bisa mendatangkan kematian (Pengkhotbah 7:16, bandingkan dengan Roma 6:23).
Kita juga memahami bahwa kemujuran maupun kemalangan itu dikendalikan oleh Allah (7:14). Jadi, nama baik yang didasarkan pada hikmat dan kesalehan tidak bisa menjadi jaminan karena kemalangan bisa saja menimpa orang yang memiliki hikmat. Seberapa pun salehnya kita hidup, firman Tuhan mengatakan bahwa tidak ada seorang pun yang memenuhi standar kesalehan yang ditetapkan Allah (Pengkhotbah 7:20,22). Bila hikmat dan kesalehan saja tidak bisa menjadi jaminan, apalagi kehidupan sebagai orang fasik. Semua orang menuju kematian! Hanya orang yang takut akan Allah yang akan terluput dari kematian yang kekal (Pengkhotbah 7:18). Firman Tuhan mengatakan bahwa setiap orang yang percaya kepada Tuhan Yesus akan beroleh hidup yang kekal. (Yohanes 3:15-16). Bagaimana dengan Anda? Semoga hikmat dan kesalehan Anda bukan sekadar untuk pencarian nama baik, namun merupakan hasil dari relasi Anda dengan Allah! Amin.
5. Mandoding: Kidung Jemaat No. 344:1-2
Ingat akan nama Yesus, kau yang susah dan sedih:
Nama itu menghiburmu k’mana saja kau pergi.
Indahlah nama-Nya, pengharapan dunia!
Indahlah nama-Nya, suka sorga yang baka!
Bawa nama Tuhan Yesus, itulah perisaimu.
Bila datang pencobaan, itu yang menolongmu.
Indahlah nama-Nya, pengharapan dunia!
Indahlah nama-Nya, suka sorga yang baka!
6. Tonggo Ham Bapanami/Doa Bapa Kami
Departemen Persekutuan GKPS