1. Mandoding “Lingkupiku”
Lingkupiku dengan sayap-Mu. Naungiku dalam kuasa-Mu.
Di saat badai bergelora, ku akan terbang bersama-Mu.
Bapa Kau Raja atas s’mesta, ku tenang s’bab Kau Allahku.
2. Tonggo
3. Ayat Harian: Psalmen 142:7
“Pardiateihon Ham ma doruh-doruhku, ai galek tumang do huahap; paluah Ham ma ahu humbani na marburu ahu, ai gogohan do sidea ase ahu.”
“Perhatikanlah teriakku, sebab aku telah menjadi sangat lemah. Lepaskanlah aku dari pada orang-orang yang mengejar aku, sebab mereka terlalu kuat bagiku.”
4. Renungan
Jemaat yang dikasihi Tuhan,
ada istilah yang menyebutkan “tidak ingin mati konyol.” lni menggambarkan sebuah keputusan ketika seseorang diperhadapkan dengan sebuah kondisi darurat, atau bahkan saat seseorang berhadapan dengan musuh yang siap menghancurkannya, maka yang dilakukan adalah melakukan perlawanan, daripada harus mati konyol. Apabila dirasa tidak cukup mampu untuk melawan, maka jalan yang dilakukan adalah melarikan diri atau menjauh dari musuh yang siap sedia untuk menghancurkannya. Maka perlawanan itu sebagai bentuk pewujudnyataan istilah yang disebutkan di atas.
Jemaat Tuhan,
agaknya hal ini juga terjadi dalam kisah kehidupan Daud. Nas kita hari ini mengisahkan Daud yang berada dalam kondisi krisis, karena Daud harus menghindar dari kejaran Saul yang menginginkan nyawa Daud. Dalam kondisi yang darurat tersebut, hal yang dilakukan oleh Daud adalah lari dan menjauh dari kejaran Saul, karena Daud menyadari keterbatasannya yang tidak memungkinkan baginya untuk melawan Saul. Hingga akhirnya di tengah pelariannya tersebut, sampailah Daud ke dalam sebuah gua tempat sementara baginya untuk berlindung dari kejaran musuhnya tersebut. Dalam senyap di dalam gua, Daud datang dan memohon kepada Tuhan melalui doanya. Daud memohon agar Tuhan memperhatikan teriaknya. Menarik untuk melihat kata “perhatikanlah” seperti yang dinyatakan Daud dalam doa dan permohonannya. Kata “perhatikanlah” berasal dari kata perhatian, yang berarti “melihat lama dan teliti; mengamati; menilik,” tentu dalam keadaan yang seperti ini yang dilibatkan tidak hanya sekedar cara melihat, tetapi lebih kepada hati yang fokus untuk melihat, merasakan, dan mengamati. Permohonan Daud agar Allah memberi perhatian terhadap kondisinya yang ada dalam pelarian/persembunyian. Daud menyadari keadaaannya, dan itu yang mendorongnya meminta agar Allah memperhatikannya, bahwa Daud dalam kondisi yang lemah, tidak sanggup melakukan apapun sebagai wujud perlawanan kepada musuh. Ia hanya berharap dan bersandar kepada Allah semata, karena itu Daud meminta agar Allah memberi perhatian kepadanya. Dalam kelemahannya, Daud meminta Allah melepaskannya dari orang-orang yang mengejarnya. Realita bahwa Daud yang lemah, berada dalam pengejaran yang dilakukan oleh orang-orang yang kuat, dan Daud menyadari ini, sehingga hanya datang kepada Tuhan dan menyampaikan permohonannya, itulah yang dapat dilakukan oleh Daud. Iman percaya Daud mendorongnya untuk datang kepada orang yang tepat dan di waktu yang tepat.
Jemaat Tuhan,
dalam perjalanan hidup ini ada saatnya kita mengalami kondisi darurat, tertekan, atau bahkan terintimidasi. Tanpa kita sadari dalam menjalani hidup yang penuh dengan perjuangan ini, kita akan berhadapan dengan musuh. Ada saatnya ketika kita menghadapi kesulitan hidup, lalu kita merasakan bahwa kita tidak mampu, tidak berdaya, karena sejatinya kita adalah lemah. Untuk dapat keluar dari kondisi yang seperti itu, tentu kita membutuhkan seseorang yang mampu menyelamatkan kita, dan membuat kita menjadi kuat untuk menghadapi musuh kita. Lalu Daud memberi kesaksian hidup tentang bagaimana caranya ia menghadapi musuh yang kuat di tengah-tengah kelemahannya. Daud datang, memohon, dan berdoa kepada Allah, mengakui keberadaannya, bahwa tanpa Tuhan maka Daud akan kalah berhadapan dengan musuh yang kuat tersebut. Agaknya ini juga menjadi sebuah pengajaran bagi kita, bahwa benar sepanjang hidup ini, kita akan berhadapan dengan musuh yang dinyatakan dengan persoalan-persoalan kehidupan. Maka hal yang semestinya kita lakukan adalah datang kepada Allah, mengakui keberadaan dan kelemahan kita, meminta Allah untuk melepaskan kita dari segala persoalan yang menghimpit kita, sehingga kita dapat menjadi pemenang. Bersama dengan Allah maka kita akan tenang dan menang. Amin.
5. Mandoding Haleluya No. 340:1+4
Huondoskon bani Jesus haganupan diringkon.
Ia do pasangaponku sadokah bai goluhkon.
Huondoskon ma, huondoskon ma bani Jesus Sipaluah, huondoskon ma.
Huondoskon bani Jesus haganupan diringkon.
Holong pakon kuasa-Ni, in ma manramotkon au.
Huondoskon ma, huondoskon ma bani Jesus sipaluah, huondoskon ma.
6. Tonggo Ham Bapanami/Doa Bapa Kami
Departemen Persekutuan GKPS