Minggu 15 Oktober (19 Set. Trinitatis) 2023
Nats : Yohanes 15:1-7
Usul Lagu : Hidupku Bukannya Aku Lagi
Tema : Yesus Pokok Anggur Yang Benar
Tujuan : Agar pemuda mengerti tentang perumpamaan Yesus sebagai pokok anggur yang benar, dan pemuda sebagai bagian dari ranting-ranting yang menyatu dengan pokok anggur yang benar.
Melekat pada Pokok
Menjadi seorang Kristen adalah lebih dari sekedar perubahan seketika, tapi merupakan sebuah proses sehari-hari di mana kita bertumbuh menjadi semakin menyerupai Kristus. Maksudnya adalah sebagai orang Kristen kita tidak hanya cukup percaya dan menerima Yesus sebagai juruselamat saja, namun harus semakin bertumbuh di dalam-Nya. Bahkan lebih dari pada itu pertumbuhan kita pun harusnya menghasilkan buah. Sebab sebagaimana suatu tanaman atau pohon yang memiliki pertumbuhan yang baik dan sehat tentu menghasilkan buah. Jadi buah merupakan tanda suatu pohon itu hidup, bertumbuh dengan baik dan sehat. Jika suatu tanaman/pohon tidak mengasilkan buah pada waktunya, maka tentunya ada masalah, ada sesuatu yang tidak beres. Melalui perumpamaan ini Yesus menjelaskan hubungan antara pokok dan ranting yang merupakasan bagian yang tak terpisahkan dari sebuah pohon. Sebagai Pokok Anggur, Yesus adalah sumber kekuatan bagi para murid yang adalah ranting-rantingnya. Bapa adalah pengusaha atau pemilik kebun anggur dan kita sebagai murid-murid-Nya. Pada ranting inilah buah akan muncul. Karena itu ranting mesti berbuah banyak.
Dalam kitab Yohanes ini ada beberapa hal penting yang dapat kita lihat antara lain, untuk menghasilkan buah yang baik adalah ranting-ranting itu harus tetap “melekat langsung” dengan sumber kehidupan. Sama halnya dengan buah anggur, buah ini tidak akan muncul di pokok, tapi akan muncul di ranting-rantingnya. Tetapi ranting ini tidak akan menghasilkan apa-apa kalau ranting tidak melekat/menempel pada pokok anggur itu. Yesus menjelaskan bahwa menempel pada pokok anggur bermakna tinggal di dalam Tuhan. Tinggal di dalam Tuhan berarti hidup bergaul dan menghidupi firman Tuhan. Pada saat menempel, ranting akan diperlengkapi sedemikian rupa oleh pokoknya hingga mampu berbuah lebat. Ranting yang mampu menghasilkan buah inilah yang layak disebut murid-murid Yesus. Buah selalu memberi manfaat bagi manusia yang memakannya, bukan bagi rantingnya sendiri. Panggilan seorang Kristen sebagai ranting yang menghasilkan buah adalah untuk bermanfaat bagi orang lain.
Perumpamaan tentang pokok anggur yang benar Yesus menjelaskan hubungan antara pokok dan ranting yang merupakan bagian yang tak terpisahkan dari sebuah pohon. Karena tidak mungkin ranting hidup tanpa pohon/pokoknya. Artinya ranting tidak akan pernah berbuah tanpa melekat pada pohon. Yesus membagi dua jenis ranting, yaitu ranting yang tidak berbuah dan mengering karena tidak melekat pada pohon sehingga harus dipotong dan di buang, dan dicampakkan ke dalam api lalu yang kedua adalah ranting yang harus dibersihkan supaya berbuah lebih banyak lagi dari sebelumnya (ay.2)
Yesus adalah sang pokok yang menjadi tempat ranting melekat. Ranting yang melekat kuat pada pokoknya tentu akan mendapatkan aliran makanan yang cukup memungkinkan bertumbuh kokoh dan menghasilakn buah yang berkualitas. Sehingga yang menjadi syarat agar dapat berbuah lebat ialah tinggal di dalam Tuhan (ay. 4-6). Tinggal berarti menetap dan melekat secara terus menerus, bukan sewaktu-waktunya saja. Sebab jika seperti itu bukan dinamakan tinggal tetapi singgah. Jika dikatakan tinggal bersama Yesus berarti itu kita harus setia dengan Tuhan, dengan membangun hubungun yang intim dengan Tuhan. Tuhan Yesus mengkehendaki para pengikutnya, murid-murid-Nya agar tinggal dan berpaut padanya, sebagai sumber kehidupan, karena tanpa Tuhan kita tidak dapat berbuat apa-apa. Bahkan jika kita tidak berpaut kepada Tuhan maka kita akan mengalami ketidaksanggupan untuk berbuah. Tinggal bersama Yesus berarti Firman Tuhan itu harus sungguh-sungguh kita resapi, kita kerjakan melalui tindakan kita sehari-hari.
Selanjutnya yaitu pembersihan, Pohon anggur adalah jenis pohon yang memerlukan perawatan rutin, dibersihkan agar berbuah. Bagi ranting anggur yang berbuah pasti tidak luput dari proses pembersihan atau pemangkasan. Pembersihan dimaksudkan untuk memotong bagian-bagian yang kering dan tidak berguna, yang mungkin saja ada ulat atau penyakit tanaman yang menggangu pertumbuhan dan kesuburan. Dan tujuan pastilah baik yaitu supaya berbuah semakin lebat. Begitu pula halnya dengan pertumbuhan iman kita seringkali harus melewati proses pembersihan yang terasa menyakitkan. Namun proses itu sendiri mendatangkan kebaikan bagi kita. Bahwa segala sesuatu yang selama ini menjadi penghalang bagi kita untuk bertumbuh harus dibersihkan secara tuntas, seperti misalnya karakter lama atau kebiasaan-kebiasaan buruk yang bertentangan dengan kehendak Tuhan. Dalam Alkitab dikatakan oleh rasul Paulus dalam 2 Korintus 5:17 : “Jadi siapa yang ada di dalam Kristus, ia adalah ciptaan yang baru; yang lama sudah berlalu, sesungguhnya yang baru sudah datang”. Artinya hidup baru dalam Kristus akan nampak melalui pertumbuhan iman/kerohanian yang diikuti dengan kehidupan yang menghasilkan buah. Akan tetapi menghasilkan buah bukan bertujuan membanggakan diri tetapi di dalam keberhasilan itu nama Tuhan yang ditinggikan dan diagungkan. Jikalau kita tinggal di dalam Kristus, dan firmannya tinggal di dalam diri kita, ketika kita meminta kepada Tuhan maka Tuhan akan menghendakinya (ay.7).
Oleh karena itu sebagai pemuda penting sekali marilah kita renungkan, apakah kehadiran kita telah menghasilkan manfaat yang baik atau tidak? Agar bermanfaat bagi orang lain, kita harus terlebih dahulu tinggal dan melekat di dalam Tuhan agar kita menghasilan buah yang baik di dalam lingkup kehidupan, pergaulan sebagai pemuda dan tetap lah setia kepada Tuhan terbebih-lebih di zaman sekarang ini, dunia sudah banyak menawarkan banyak tindakan yang membuat kita jauh dari Tuhan, ketika kita hanya mengikuti keinginan-keingan dunia saja kita akan mengalami kehancuran bahkan kebinasaan tetapi ketika kita tetap tinggal dan setia kepada sang pokok anggur yaitu Tuhan Yesus dengan menaati perintah Tuhan kita akan mendapatkan kebahagiaan. Sebagai pemuda juga jangan biarkan diri menjadi kering, lepas dari pokok dengan hanya mangandalkan diri sendiri dan lupa kepada sumber hidupnya. Marilah bersatu dengan pokok anggur yang sejati, maka kita akan menjadi ranting yang hidup dan menghasilkan buah.