1. Mandoding Haleluya No. 230:1-2
Sai ijalo Jesus in pardousa na tariluh.
Ambilankon Hata in bai ganup halak na kahou.
Ase haganup na roh ipagoluh Jesus do.

Idop ni uhurNi in pinarbagah ni hataNi.
Ampa hagoluhan in sadokahni i lambungNi.
Haganupan na roh in ipagoluh Jesus in.

 

2. Tonggo

 

3. Ayat Harian: Podah 20:22
“Ulang hatahon, “Hubalaskon ma hajahaton ai!” Hatengerhon ma Jahowa, sai urupan-Ni do ho.”

“Janganlah engkau berkata: ”Aku akan membalas kejahatan,” nantikanlah Tuhan, Ia akan menyelamatkan engkau.”

 

4. Renungan
Jemaat yang dikasihi Tuhan,
ada sebuah kisah yang berasal dari Zen, yang disampaikan Ajahn Brahm dalam buku “Si Cacing dan Kotoran Kesayangannya,” mengenai Hakuin, seorang biksu sederhana dan baik hati yang tekun bermeditasi. Ia ramah dan baik kepada penduduk desa setempat. Suatu hari ada seorang gadis di desa itu yang hami di luar nikah dengan kekasihnya. Begitu sang ayah mengetahui putrinya hamil, ayah bertanya, “Siapa yang melakukannya?! Siapa yang bertanggung jawab?!”

Gadis itu sedang jatuh cinta dengan kekasihnya. Ia takut kekasihnya dipukuli atau bahkan dibunuh oleh ayahnya, sehingga ia berpikir, “Aku tidak bisa membeberkan kekasihku, siapa yang bisa kujadikan kambing hitam?” Maka perempuan itu berkata kepada ayahnya, “Biksu di atas bukit itu yang melakukannya.” Sang ayah begitu murka, “Biksu itu! Selama ini kita sudah begitu baik merawatnya. Kita pikir dia biksu yang hebat dan kini dia menghamili putriku? Tidak bisa!”

Lalu si ayah mengumpulkan penduduk desa dan mereka pergi ke pondok gunung itu. Di sana mereka berkata kepada Hakuin, “Kamu biksu rusak! Kamu biksu jahat! Kamu membuat putriku hamil! Kamu tak boleh melakukan ini! Kami sangka kamu biksu yang baik!” Meskipun tak bersalah, Hakuin hanya berkata, “Oh begitu, oh begitu,” serta tidak membalas dengan kemarahan. Kepada orang yang tak bereaksi seperti itu, mereka hanya bisa meneriakinya, untuk beberapa lama, sebelum kembali ke desa.

Ketika perempuan tersebut melahirkan, penduduk desa naik lagi ke pondok Hakuin, dan mengatakan, “Hukum karma berlaku! Kamu yang bertanggung jawab atas bayi perempuan ini! Rawatlah!” Lalu mereka meninggalkan bayi perempuan itu kepada biksu ini. Hakuin kini harus merawat bayi perempuan! Tetapi alih-alih protes bahwa ia tidak bersalah, ia hanya berkata, “Oh begitu, oh begitu.” Betapa luar biasanya bagaimana seorang biksu bisa belajar mengerjakan apa pun, termasuk merawat bayi yang baru lahir.

Jadi ia merawat bayi itu. Tapi yang terjadi berikutnya, kekasih perempuan itu rupanya kurang ajar. Ia kabur ke kota dan menemukan pacar lain. Jadi perempuan malang ini kini ditinggalkan, merindukan anaknya, serta menyadari bahwa ia telah melakukan hal yang sangat buruk karena menuduh seorang biksu atas apa yang tidak pernah dilakukannya. Maka perempuan itu mengaku kepada ayahnya bahwa pelakunya bukan biksu itu, tetapi pemuda yang ia cintai. Dan karena ia sangat mencintainya, maka ia mengambinghitamkan biksu ini. Kini setelah kekasihnya lari, ia tak mau lagi melindunginya dan kini begitu menyesal.

Sekali lagi penduduk naik ke gunung; mereka begitu menyesal; minta ampun, “Kami sudah melakukan kesalahan berat, kami seharusnya tidak melakukan ini.” Lalu apa yang dikatakan biksu Hakuin? Sekali lagi ia mengatakan, “Oh begitu, oh begitu,” sembari mengembalikan bayi perempuan itu.

Jemaat yang dikasihi Tuhan,
kadang kita diperlakukan tidak adil, atau orang lain mengatakan hal-hal yang tidak pernah kita lakukan, atau bahkan kita dikucilkan dan ditindas, atau kadang kita dijahati. Maka pada saat itulah kita menantikan Tuhan untuk menyelamatkan kita serta tidak membalas kejahatan itu. Tuhan Yesus juga mengajarkan kita untuk tidak membalaskan kejahatan, saat Ia disalib dan mengatakan, “Ya Bapa, ampunilah mereka, sebab mereka tidak tahu apa yang mereka perbuat.” (Luk. 23:34). Serta rasul Paulus juga menasihatkan jemaat di Roma, “Tetapi, jika seterumu lapar, berilah dia makan; jika ia haus, berilah dia minum! Dengan berbuat demikian kamu menumpukkan bara api di atas kepalanya. Janganlah kamu kalah terhadap kejahatan, tetapi kalahkanlah kejahatan dengan kebaikan!” (Roma 12:20-21). Amin.

 

5. Mandoding Haleluya No. 194:1-2
Sai sihol usihanku Ham Jesus Tuhankin
bai toruhni uhurMu lamlamni hataMu.
Sonaha bahenonku, lao mandalankon in.
Sai Ham ma alo Tuhan, manolong au ijin.

Sai sihol usihanku Ham jesus Tuhankin,
ganupan ningon saud Titah ni Bapa in.
Sonaha bahenonku lao mandalankon in.
Ai anggo lang Tuhanku manolong au ijin.

 

6. Tonggo Ham Bapanami/Doa Bapa Kami

 

Departemen Persekutuan GKPS