1. Mandoding Haleluya No. 471:1-3
Na Pansing, Na Pansing, do Ham Naibatanami.
Sigomgom haganup tanoh on, Na Pansing do Ham!

Na Pansing, Na Pansing, do Ham Naibatanami.
Ai domma roh hanami Bamu, jalo Ham ganup.

Na Pansing, Na Pansing, do Ham Naibatanami.
Sai sasap dousanami ganup, ‘se talup Bamu.

 

2. Tonggo

 

3. Ayat Harian: Jakobus 3:9
“Marhitei in do hita mamuji Tuhanta, Bapa in; lanjar in do ipakei hita mamurai jolma, na tinompa domu hubani rupa ni Naibata.”

“Dengan lidah kita memuji Tuhan, Bapa kita; dan dengan lidah kita mengutuk manusia yang diciptakan menurut rupa Allah,”

 

4. Renungan
Jemaat yang dikasihi Tuhan,
suatu ketika ada seorang suami yang baru bertengkar hebat dengan istrinya. Ia pergi mengunjungi Pendeta favorit mereka, lalu berkata, “Saya baru saja mengucapkan kata-kata yang sangat buruk kepada istri saya. Saya muak dengan diri saya sendiri. Bisakah Pendeta melakukan sesuatu untuk membantu saya mengatasi rasa bersalah saya?” Pendeta menjawab, “Ya, saya punya terapi yang tepat untuk Anda. Pergilah ke pasar dan beli ayam yang sudah mati. Bawa ayam itu kepada saya di sini. Namun, di sepanjang jalan menuju ke sini, saya mau Anda mencabuti bulu ayam itu seluruhnya dan lemparkan. Ketika Anda sampai di rumah ini, saya mau ayamnya sudah dibului. Tapi pastikan ayamnya sudah mati, ya.”

Jadi suami ini pun melakukan seperti yang diperintahkan kepadanya. Ia pergi ke pasar, membeli seekor ayam, menyembelihnya, mencabuti semua bulunya, lalu memberikannya kepada Pendeta itu.

“Nah, sekarang apa bagian kedua dari terapi ini? Apa yang harus saya lakukan berikutnya?” tanya sang suami. Pendeta kemudian berkata, “Bagus sekali. Berikan saya ayam itu dan kembalilah kemari besok pagi.” Ia pulang ke rumah, tanpa tahu apa maksudnya ia harus melakukan semua itu.

Esok paginya, ia datang ke rumah Pendeta. “Jadi, sekarang apa yang harus saya kerjakan?” Lalu Pendeta memberikan ayam itu kembali kepada pria tersebut, “Sekarang kembalilah ke pasar melalui jalan yang sama seperti kemarin dan punguti semua bulu yang telah Anda cabut lalu pasang kembali ke ayam ini.”

Pria ini pun terkejut, “Tidak mungkin saya bisa melakukannya! Bahkan sebuah mukjizat jika saya bisa menemukan bulu-bulu itu, apalagi menaruh mereka lagi. Bulu iu sudah dicabut!” Pendeta itu lalu mengucapkan begian terakhir dari terapi itu, “Pak, sama pula dengan ini. Segala hal yang keluar dari mulut Anda adalah seperti bulu yang kemarin sudah dicabut. Begitu keluar, Anda tidak bisa menaruhnya lagi. Sering kali, Anda bahkan tidak bisa menemukannya. Begitu keluar, kata-kata itu telah lenyap. Berhati-hatilah akan apa yang Anda katakan atau perbuat, karena begitu terlontar dari mulut, Anda tidak bisa menangkap dan mengembalikannya.”

Jemaat yang dikasihi Tuhan,
lidah adalah kumpulan otot rangka pada bagian mulut. Lidah tidak bertulang. Fungsinya adalah untuk mengecap, melindungi mulut dari kuman, mengunyah makanan, dan berkomunikasi. Pemazmur mengatakan, “Jagalah lidahmu terhadap yang jahat dan bibirmu terhadap ucapan-ucapan yang menipu;” (Mazmur 34:14). Lidah dan mulut kita ini diciptakan oleh Tuhan, sehingga pakailah dan berilah untuk kemuliaan Tuhan. Yesus dalam Matius 15:11 mengatakan, “Dengar dan camkanlah: bukan yang masuk ke dalam mulut yang menajiskan orang, melainkan yang keluar dari mulut, itulah yang menajiskan orang.” Itu jugalah yang diingatkan oleh rasul Yakobus melalui ayat harian hari ini, agar dengan lidah kita memuji Tuhan, Bapa kita. Amin.

 

5. Mandoding Haleluya No. 472:1
Seng adong na dos, songon Ham o Tuhan,
na sai sirsir mangkasomani hanai on.
Pitah Ham tongon, Naibata na sintong,
ganup pambaenanMu gok halongangan do.
Sagala bangsa do, na jinadihonMu,
marsombah roh hu lobeiMu.
Pasangapkon Ham, ronsi sadokahnin,
timbul janah pansing do goranMu ijin.

 

6. Tonggo Ham Bapanami/Doa Bapa Kami

 

Departemen Persekutuan GKPS