1. Mandoding Haleluya No. 407:1
Puji ma Jahowa Tuhan Naibata, ai marjumbalang do Goran-Ni in.
Haganupan jolma sai marsombah ma, sai hagoluhkon Hata-Ni in.
Holsoh haganupan mambur, tubuh ma malasni uhur.
Gok bai pangarapan holong na totap, rap mangolobkon Goran-Ni in.
2. Tonggo
3. Ayat Harian: Psalmen 111:10
“Biar mangidah Jahowa do parmulaan ni hauhuron, dapotan pangarusion na madear do sagala na mandalankonsi; totap do barita-Ni ronsi sadokah ni dokahni.”
“Permulaan hikmat adalah takut akan Tuhan, semua orang yang melakukannya berakal budi yang baik. Puji-pujian kepada-Nya tetap untuk selamanya.”
4. Renungan
Jemaat yang dikasihi Tuhan,
ada banyak ayat dalam Alkitab yang mengajarkan kepada kita untuk takut akan Tuhan. Dalah ayat harian ini, takut akan Tuhan bukanlah takut akan penghakiman-Nya atau sebuah ketakutan kepada akhir zaman yang mengerikan bagi sebagian orang. Takut akan Tuhan yang dimaksud adalah rasa hormat dan takut kepada Tuhan karena kebaikan dan kasih karunia-Nya; itu adalah kasih sayang yang penuh hormat terhadap-Nya, rasa takut yang setia terhadap Tuhan, dan juga rasa takut menyinggung akan adanya satu Pribadi yang begitu Agung dan Baik, seperti Tuhan Allah.
Rasa takut tersebut akan mewujud dalam setiap perjumpaan dengan Tuhan dalam ibadah, demikian juga dalam setiap perkataan dan perbuatan. Pemazmur bersaksi melalui ayat ini bahwa setiap pengikut Kristus yang memiliki dan menggunakan rasa takut yang seperti itu adalah orang yang mempunyai hikmat. Kebijaksanaan sejati sejatinya lahir dari rasa takut akan Tuhan dan tidak sampai ke situ saja, tetapi inilah kebijaksanaan yang tertinggi, dan “kebijaksanaan utama” (Amsal 9:10). Pemahaman yang baik dimiliki oleh semua orang yang melakukan perintah-perintah-Nya; dan orang seperti inilah yang mempunyai pemahaman yang baik tentang Tuhan.
Jemaat yang dikasihi Tuhan,
Pemazmur juga memberi kesaksian bahwa orang yang takut akan Tuhan dan melakukan perintah-perintah Tuhan disebutkan sebagai orang yang berakal budi. Takut akan Tuhan dan FirmanNya, melakukan apa yang diwajibkan dan diperintahkan oleh Tuhan adalah orang yang benar-benar menggunakan akal budinya dengan sungguh-sungguh. Dalam versi Pemazmur, orang yang seperti inilah yang disebut “sukses” dan “makmur.” Orang-orang seperti itu biasanya mempunyai kemakmuran dalam jiwa dan raga, dalam hal-hal duniawi dan rohani (Yosua 1:8).
Kemudian sebagai sikap yang timbul dari takut akan Tuhan adalah adanya sikap untuk memuji dan memuliakan Tuhan. Pujian karena takut akan Tuhan, memahami hikmat Tuhan dengan baik dan mempunyai pengertian yang baik akan Tuhan disebutkan sama seperti sunat dalam hati (Roma 2:29). Dalam 1 Korintus 4:5 disebutkan, “Karena itu, janganlah menghakimi sebelum waktunya, yaitu sebelum Tuhan datang. Ia akan menerangi, juga apa yang tersembunyi dalam kegelapan, dan Ia akan memperlihatkan apa yang direncanakan di dalam hati. Maka tiap-tiap orang akan menerima pujian dari Allah.” Melalui 1 Korintus 4:5 ini disebutkan bahwa tiap-tiap orang akan menerima pujian dari Allah ketika kita mengenal Tuhan dengan baik dan membiarkan hati kita untuk memahami kebenaran Firman Tuhan dengan sungguh-sungguh.
Pemazmur mengatakan puji-pujian kepada-Nya tetap untuk selamanya karena Pemazmur terus berada dalam takut akan Tuhan. Dan demi nama-Nya yang kudus dan dahsyat itu, Pemazmur dan umat Tuhan pasti akan terus-menerus mengalami kasih setia Tuhan. Hanya orang berhikmatlah yang melandaskan hidupnya pada karakter Tuhan yang teguh dan orang yang seperti itulah yang berakal budi dan senatiasa menaikkan pujian serta kemuliaan kepada Tuhan. Amin.
5. Mandoding Haleluya No. 391:1-2
Majagiah do goran-Mu Naibata, simada haganup kuasa.
Kuasa-Mu manjadihon torsa, jadi ganup na tinompa.
Kuasa-Mu do i surga homa, iananni na porsaya.
Langit na daoh ijin do paratas-Mu, na pinauli ni tangan-Mu.
Dunia on doskon orbuk Bamu, mase pala ingaton-Mu.
Ai aha ma hanai i lobei-Mu, pala Ham loja marmudu.
6. Tonggo Ham Bapanami/Doa Bapa Kami
Departemen Persekutuan GKPS