1. Mandoding Haleluya No. 12:1+3
O Jesus Panondang i dunia on.
Mulani na torang tangar hatangkon.
Sai holong atei-Mu bai pardousa on.
Ham ma mangapohi na marhoru on.
Tonduy, daging, uhur ampa gogohnin.
Ulang bai na sambor, sai Bamu ma in.
Ningon gok Bamu ma au hinopkop-Mu.
Ase saud martuah au jabolon-Mu.
2. Tonggo
3. Ayat Harian: Psalmen 50:23
”Ise na manggalangkon banggal ni uhur, ai do na pasangapkon Ahu, anjaha ise na mardalan ibagas hapintoron, hubani do patalaron-Ku hatuahon-Ku.”
”Siapa yang mempersembahkan syukur sebagai korban, ia memuliakan Aku; siapa yang jujur jalannya, keselamatan yang dari Allah akan Kuperlihatkan kepadanya.”
4. Renungan
Jemaat yang dikasihi Tuhan,
melalui ayat harian ini dijelaskan Pemazmur tentang mempersembahkan syukur (bahasa Simalungun = manggalangkon banggal ni uhur) adalah sama dengan memuliakan Tuhan. Pesan yang hendak disampaikan adalah bahwa Pemazmur benar-benar menghormati Tuhan, dan Pemazmur adalah seorang penyembah sejati; ia adalah pribadi yang sudah bertemu atau merasakan bertemu dengan persetujuan Tuhan. Kata mempersembahkan pada ayat ini dalam bahasa aslinya menggunakan kata yang sama dalam Mazmur 50:14, yaitu mempersembahkan syukur sama dengan mempersembahkan korban. Yang dipersembahkan Pemazmur adalah pujian, sehingga kalau kita terjemahkan secara luas ayat ini juga berarti Pemazmur mempersembahkan korban pujian, sehingga pengorbanan pujian juga adalah memuliakan Allah. Ibadah yang dikehendaki Allah adalah ibadah pujian. Pujian yang dimaksud bukan sekedar tindakan penghormatan lahiriah, bukan juga bentuk persembahan dengan mengorbankan materi atau pujian dengan sekedar menekuk lutut atau bersuara nyaring. Pujian itu juga bukan sekedar pujian yang bagus secara bentuk lahiriah dan enak didengar. Tetapi pujian itu adalah pujian yang keluar dari hati yang tulus, pujian yang menunjukkan bahwa ada semangat rasa syukur, ada pemujaan akan kebesaran dan kemuliaan Tuhan dan merupakan ekspresi dari cinta kasih yang sejati kepada Tuhan.
Jemaat yang dikasihi Tuhan,
kemudian sikap yang memuji dan memuliakan Tuhan akan diikuti oleh kejujuran dalam segala jalan kehidupan. Pesan dari ayat, “siapa yang jujur jalannya” adalah pesan yang meliputi orang yang “mempersiapkan” atau “merencanakan” jalannya, serta bagi orang yang memperhatikan tujuan dari perjalanan yang sedang ditempuh. Dengan demikian orang yang jujur jalannya adalah orang yang senantiasa berjalan di jalan yang benar dan orang yang ingin menempuh jalan menuju dunia yang lebih bahagia, dunia yang lebih baik, kehidupan dengan sesama yang semakin berkenan kepada Tuhan. Orang-orang seperti ini menurut Pemazmur adalah orang yang senantiasa berhati-hati agar seluruh tingkah lakunya sesuai dengan aturan yang ditetapkan Allah.
Kepada orang yang jujur jalannya, Pemazmur menyebutkan bahwa Tuhan akan menunjukkan jalan keselamatan dari Tuhan. Jalan keselamatan yang dimaksud adalah jalan kehidupan yang sudah ditempuh oleh Tuhan Yesus Kristus. Jalan itu adalah jalan satu-satunya dari Tuhan bagi kita. Dengan berjalan sesuai dengan patron dari Tuhan maka tidak mungkin tersesat atau kehilangan arah. Ketika ada keinginan sejati untuk menemukan jalan kebenaran dan keselamatan, Tuhan akan memberikan instruksi yang diperlukan. Dalam Mazmur 25:9 disebutkan, “Ia membimbing orang-orang yang rendah hati menurut hukum, dan Ia mengajarkan jalan-Nya kepada orang-orang yang rendah hatinya.” Biarlah kita senantiasa berjalan dalam jalan keselamatan yang disediakan Tuhan bagi kita dan teruslah berjalan dengan kejujuran dalam pujian yang benar kepada Allah. Amin.
5. Mandoding Kidung Jemaat No. 419:1+3
Yesus, pimpinlah kami s’lamanya:
hanya Dikau kami ikut di sepanjang jalan hidup.
Tuntun umatMu masuk rumahMu.
Bila ditekan duka dan beban,
bagi kami dan sesama, o, berilah ketabahan
dan tunjukkanlah akhir yang cerah.
6. Tonggo Ham Bapanami/Doa Bapa Kami
Departemen Persekutuan GKPS