1. Mandoding Haleluya No. 303:1
Na pansing na pansing Tuhan parkuasa,
ari on hanami mamuji Naibata.
Na pansing na pansing janah marjumbalang
Sitolu sada na sangap tumang.

 

2. Tonggo

 

3. Ayat Harian: Heber 12:14
“Porluhon nasiam ma ase mardamei nasiam hubani haganup halak anjaha margoluh na mapansing, halani anggo seng sonai, seng boi idahon ni atap ise Tuhan in.”

“Berusahalah hidup damai dengan semua orang dan kejarlah kekudusan, sebab tanpa kekudusan tidak seorang pun akan melihat Tuhan.”

 

4. Renungan
Jemaat yang dikasihi Tuhan,
kekudusan adalah salah satu inti pengajaran terbesar dari Alkitab dan kehidupan Kristiani. Mengapa? Karena seperti dalam nas hari ini dikatakan bahwa tanpa kekudusan tidak seorang pun akan melihat Tuhan. Namun faktanya banyak orang Kristen yang tidak hidup di dalamnya. Mereka merasa bahwa mereka telah memiliki tiket ke sorga hanya dengan menerima Yesus saja. Mereka tidak menyadari bahwa bukti dari iman kepada Kristus harus nyata dalam kehidupan kesehariannya. Orang yang benar-benar di dalam Kristus akan menghidupi imannya dan berbuahkan kekudusan hidupnya. Hal ini bukan berarti bahwa keselamatan diperoleh dengan perbuatan baik, karena bagaimana pun juga bahwa penerimaan kita di hadapan Allah sepenuhnya adalah tergantung kepada “iman” kepada Kristus dan kasih karunia-Nya semata, seperti yang dikatakan dalam Efesus 2:8-10, “Sebab karena kasih karunia kamu diselamatkan oleh iman; itu bukan hasil usahamu, tetapi pemberian Allah, itu bukan hasil pekerjaanmu: jangan ada orang yang memegahkan diri. Karena kita ini buatan Allah, diciptakan dalam Kristus Yesus untuk melakukan pekerjaan baik, yang dipersiapkan Allah sebelumnya. Ia mau, supaya kita hidup di dalamnya.” Kita diselamatkan oleh iman, bukan oleh perbuatan kita, namun Allah menciptakan kita untuk menyatakan Kristus dalam kehidupan kita. Itu berarti kita dipanggil untuk hidup dalam kekudusan dan kebenaran serta melakukan perbuatan baik. Dan iman kepada kasih karunia Allah yang Agung adalah kekuatan yang memungkinkan kehidupan seperti itu terjadi.

Akhir-akhir ini ada banyak orang Kristen yang memiliki pemahaman yang salah tentang kasih karunia Allah. Pemahaman seperti itu beranggapan bahwa kasih karunia Allah adalah sesuatu yang murah dan gratis. Itu berarti memperoleh pengampunan tanpa memerlukan pertobatan, tanpa kehidupan yang baik dan tanpa pengakuan dosa. Kasih karunia seperti itu tidak butuh pemuridan dan tanpa salib. Mereka menganggap bahwa karena segala sesuatu telah diampuni, maka kita dapat hidup sesuai dengan keinginan dan kehendak kita untuk menikmati pengampunan yang diberikan dengan cuma-cuma. Dengan kata lain, tidak ada lagi sesuatu pun yang dituntut dari seseorang termasuk pertobatan dari keberdosaannya. Namun sesungguhnya tidaklah demikian karena kasih karunia Allah adalah sesuatu yang mahal harganya yang harus ditebus melalui pengorbanan Anak-Nya Yesus Kristus di kayu salib.

Marilah kita jangan jatuh ke dalam pemahaman yang salah itu, karena kekudusan memerlukan suatu upaya dari kita. Kekudusan memanggil kita untuk menyangkal diri dan menjauhkan diri dari hal-hal duniawi yang menyesatkan. Dan kekudusan yang kita peroleh adalah hasil dari kesetiaan mengikut Kristus dan kekuatan dari kasih karunia-Nya. Selain itu, pahala terbesar bagi orang yang setia adalah sukacita karena “melihat Tuhan dan masuk ke dalam hadirat-Nya.” Untuk itu, Tuhan Yesus telah mengingatkan kita, “Bukan setiap orang yang berseru kepada-Ku: Tuhan, Tuhan! akan masuk ke dalam Kerajaan Sorga, melainkan dia yang melakukan kehendak Bapa-Ku yang di sorga. Pada hari terakhir banyak orang akan berseru kepada-Ku: Tuhan, Tuhan, bukankah kami bernubuat demi nama-Mu, dan mengusir setan demi nama-Mu, dan mengadakan banyak mujizat demi nama-Mu juga? Pada waktu itulah Aku akan berterus terang kepada mereka dan berkata: Aku tidak pernah mengenal kamu! Enyahlah dari pada-Ku, kamu sekalian pembuat kejahatan!” (Mat. 7:21-23). Marilah kita merenungkan dan melakukannya. Amin.

 

5. Mandoding Haleluya No. 471:1+3
Napansing, napansing, do Ham Naibata nami.
Sigomgom haganup tanoh on, napansing do Ham.

Na pansing, na pansing, do Ham Naibata nami.
Sai sasap dousa nami ganup, ‘se talup Bamu.

 

6. Tonggo Ham Bapanami/Doa Bapa Kami

 

Departemen Persekutuan GKPS