1. Mandoding Haleluya No. 356:1-2
Hita ganupan pardousa roh ma bai Tuhanta in.
Daroh-Ni in do manasap ganupan dousanta in.
Roh ma podas hita ganup, ai bai Tuhanta sirsir do ganup.
Sai ipaima do hita, pasonangon-Ni ganup.
Age gok dousa pe hita, ijalo Jesus do in.
Holong atei-Ni tumang do, ase talup hita on.
Roh ma podas hita ganup, ai bai Tuhanta sirsir do ganup.
Sai ipaima do hita, pasonangon-Ni ganup.
2. Tonggo
3. Ayat Harian: Rom 6:6
“Ai ibotoh hita, na dob tarsilang do hajolmaonta na buruk in rap pakon-Si, ase iparseda badan pardousaon, ase ulang ra be hita parjabolonan ni dousa,”
“Karena kita tahu, bahwa manusia lama kita telah turut disalibkan, supaya tubuh dosa kita hilang kuasanya, agar jangan kita menghambakan diri lagi kepada dosa.”
4. Renungan
Jemaat yang dikasihi Tuhan,
melalui ayat harian ini, rasul Paulus memberitakan tentang agar pengetahuan iman kepada Kristus diterjemahkan dan dilaksanakan dalam kehidupan sehari-hari. Pengetahuan iman itu adalah makna penyaliban Tuhan Yesus. Paulus menjelaskan bahwa semua orang Kristen seharusnya mengetahui hal ini. Dengan tegas dikatakan dan dituliskan rasul Paulus bahwa melalui penyaliban Tuhan Yesus Kristus, sifat kita yang rusak telah disalibkan juga, atau dibunuh; dan dengan demikian kita harus terbebas dari perbudakan dosa.
Apa-apa saja yang turut disalibkan atau dimusnahkan oleh Tuhan Yesus dalam proses penyaliban tersebut? Dalam Efesus 4:22 dituliskan, “yaitu bahwa kamu, berhubung dengan kehidupan kamu yang dahulu, harus menanggalkan manusia lama, yang menemui kebinasaannya oleh nafsunya yang menyesatkan,” Jadi yang turut dibinasakan dalam salib itu adalah sifat-sifat berdosa dan rusak, yaitu hawa nafsu dan kecenderungan yang jahat seperti menipu, saksi dusta, dan kebohongan. Dari sini kita memahami bahwa akibat dari dosa yang berdiam dalam dunia dan di dalam diri manusia, digambarkan sebagai manusia lama. Dosa itu akan terus bekerja dan merusak manusia yang berakhir pada kematian. Dosa itu akan terus bekerja dan menggerogoti kehidupan dan semuanya menjadi rusak. Tetapi semuanya itu telah selesai dengan kata “disalibkan.” Kata “disalibkan” merujuk pada pergumulan yang menyakitkan dan berlarut-larut yang dialami setiap orang ketika kecenderungan jahatnya telah ditundukkan; ketika sifat buruknya dibunuh; dan ketika, sebagai orang berdosa yang bertobat, ia menyerahkan dirinya kepada Tuhan. Dosa mati di dalam dirinya, dan ia menjadi mati terhadap dunia dan terhadap dosa, “Sebab oleh salib, kematian adalah penderitaan berkepanjangan dan paling parah, sehingga sifat jahat tidak dapat ditundukkan melainkan mendatangkan penderitaan.” Inilah pekerjaan mulia yang dilakukan Kristus yang mendatangkan keselamatan dan kehidupan kekal bagi manusia. Dengan tegas dikatakan Paulus, bahwa ketika dosa telah menghasilkan dampak seperti itu, dan ketika orang Kristen kini bebas dari pelukan dan kuasanya, maka ia akan hidup dalam persekutuan dengan Allah.
Paulus menyadari bahwa tubuh manusia yang fana adalah tempat yang “empuk” bagi “manusia lama kita.” Tetapi setelah penyaliban Kristus, kita harus memahaminya secara baru, yaitu tubuh yang telah dikuduskan dan diselamatkan oleh Kristus. Oleh karena itu, tubuh kita seutuhnya sudah menjadi milik Kristus karena sudah ditebus dan tidak lagi menjadi hamba dosa. Seperti dituliskan rasul Paulus dalam Roma 12:1, “Karena itu, saudara-saudara, demi kemurahan Allah aku menasihatkan kamu, supaya kamu mempersembahkan tubuhmu sebagai persembahan yang hidup, yang kudus dan yang berkenan kepada Allah: itu adalah ibadahmu yang sejati.” Dengan demikian, sekarang kita mempunyai pengetahuan yang lebih baru di dalam Kristus terhadap kemanusiaan kita yang telah disalibkan, yaitu pribadi yang hidup, yang kudus, dan yang berkenaan kepada Allah. Amin.
5. Mandoding Kidung Jemaat No. 36:1-2
Dihapuskan dosaku hanya oleh darah Yesus;
aku pulih dan sembuh hanya oleh darah Yesus.
O, darah Tuhanku, sumber pembasuhku!
Sucilah hidupku hanya oleh darah Yesus.
Pengampunan dosaku hanya oleh darah Yesus;
Penyucian hidupku hanya oleh darah Yesus.
O, darah Tuhanku, sumber pembasuhku!
Sucilah hidupku hanya oleh darah Yesus.
6. Tonggo Ham Bapanami/Doa Bapa Kami
Departemen Persekutuan GKPS