PA Namaposo, 19 November 2023 (24 Set. Trinitatis)

Nats                 : Mazmur 108:1-6

Usulan lagu     : Bersyukurlah

Tema               : Bersyukur Kepada Tuhan

Tujuan             : Agar pemuda senantiasa bergiat dalam mengucap syukur kepada Tuhan atas seluruh anugerah yang Tuhan telah limpahkan kepada pemuda

 

I WILL PRAISE YOU LORD

Tim Penulis

Memang manusia hidup pada masa sekarang ini, tetapi sesungguhnya hidup manusia itu tidak pernah terlepas dari masa silam sebab di masa silam itu tersimpan sangat banyak kenangan dan pengalaman yang bisa menjadi guru kehidupan yang sangat baik bagi kita sekalian dalam menjalankan hidup kita sekarang di dunia ini. Ada banyak pengalaman positif dan negatif yang kita alami di sana. Semuanya bisa menjadi pelajaran kehidupan yang sangat baik bagi kita. Itulah sebabnya orang bijak selalu berkata bahwa “pengalaman adalah guru kehidupan yang terbaik”. Pemazmur sangat menyadari arti penting pengalaman dari masa silam itu untuk mengarungi kehidupan pada masa kini dan mengarungi kehidupan di masa yang akan datang, sebab bagaimanapun juga manusia juga hidup dari perspektif masa depan. Ia mempunyai pengalaman positif di masa silam akan pertolongan dari Tuhan yang mendatangkan efek keselamatan hidup baginya. Hal itu pada gilirannya menyebabkan dia untuk selalu berharap akan pertolongan Tuhan itu secara nyata sekarang dan di sini dalam pelbagai persoalan kehidupan yang dihadapinya. Hal seperti itulah yang coba dilukiskan si pemazmur dalam mazmur ini.

Mazmur ini unik karena kombinasi dari Mazmur 57:8-12 dan 60:7-14. Isinya pun merupakan kombinasi syukur (Mzm. 108:2-10) dan permohonan (ayat 11-14). Dalam bagian syukur, pemazmur menegaskan kasih setia Tuhan atas Israel yang melampaui langit kepada bangsa-bangsa (ayat 4-6). Kasih setia itu digambarkan lewat sukacita-Nya pada masa lampau ketika Ia membagi-bagikan tanah Kanaan kepada suku-suku Israel. Wilayah-wilayah di Israel, seperti Efraim, Gilead, Manasye, dan Yehuda mengingatkan umat bahwa walaupun musuh pernah memporakporandakan Israel, kasih setia Tuhan akan memulihkan Israel bahkan kembali kepada saat penaklukan Kanaan. Moab, Edom, Filistin dan musuh-musuh bebuyutan yang pernah merongrong Israel yang pada akhirnya dihancurkan Tuhan sendiri, mengingatkan kembali umat bahwa Tuhan memegang kendali atas sejarah mereka. Mengapa pemazmur masih dapat dengan begitu penuh sukacita meyakini bahwa Allah yang telah membuang umat-Nya akan kembali membawa mereka kembali ke kota yang berkubu? Ternyata karena pemazmur sangat mengenal siapa Allah yang disembahnya. Dalam ayat 1-6, pemazmur menyatakan niatnya yang luhur dan mulia untuk memuji dan memuliakan Tuhan dengan mengajak jiwanya untuk bangun lalu mengambil alat musik lalu melambungkan lagu pujian dan hormat kepada Tuhan Allah. Ia mengatakan bahwa ia siap untuk melakukan tugas yang luhur dan mulia itu. Pemazmur mengatakan, ia mau memuji dan memuliakan Tuhan di antara segala bangsa. Alasannya hanya satu, yaitu karena ia mengalami secara sangat nyata kasih setia Tuhan yang sangat besar bagi kehidupannya (ayat 5). Oleh karena itu, dengan semangat itu ia meminta agar Tuhan menampakkan kemuliaan-Nya agar dilihat dan dipuji segala bangsa dan kaum yang ada di muka bumi ini.

Dalam banyak hal sebagian dari kita kerap kali mengandalkan kekuatan dan kemampuan diri sendiri dan bukannya memohon pertolongan Tuhan ketika menghadapi persoalan. Kita merasa mampu menyelesaikan masalah tanpa campur tangan Tuhan. Dalam kondisi seperti itu, kita merasa “tidak memerlukan” Allah. Sebaliknya, ketika masalah tidak bisa diatasi dan kita menghadapi jalan buntu, barulah kita mencari Tuhan. Pengalaman hidup orang percaya sangat dinamis, seperti yang terungkap waktu kita merenungkan mazmur. Dari pergumulan karena menghadapi masalah berubah menjadi syukur dan sembah karena mendapat pertolongan Tuhan. Pengalaman tersebut membuahkan keyakinan iman dan pengharapan. Keyakinan akan kebaikan dan kemahakuasaan Tuhan selanjutnya menghasilkan keberanian untuk meminta pertolongan tatkala masalah kembali menimpa. Apa pun masalah yang kita hadapi, ingatlah bahwa kasih setia Tuhan tidak pernah berubah. Mari sejenak menutup mata lalu tarik nafas dalam dalam sambil mengingat ingat betapa banyak anugerah Tuhan yang patut kita syukuri dalam kehidupan kita ini. Oleh karena itu berbahagialah dan bersyukur untuk setiap kebaikan Tuhan dan katakan seperti lagu:

Aku mau bersyukur kepada Tuhan dengan segenap hati,

Aku mau menceritakan s’gala perbuatan-Mu yang ajaib.

Aku mau bermazmur bagi nama-Mu

Aku mau bersukacita, aku mau bersukaria demi Engkau yang maha tinggi. Amin