1. Mandoding Haleluya No. 472:1-2
Seng adong na dos, songon Ham o Tuhan,
na sai sirsir mangkasomani hanai on.
Pitah Ham tongon, Naibata na sintong,
ganup pambaenanMu gok halongangan do.
Sagala bangsa do, na jinadihonMu,
marsombah roh hu lobeiMu.
Pasangapkon Ham, ronsi sadokahnin,
timbul janah pansing do goranMu ijin.
Sai ajarhon Ham, dalanMu bangku on,
ase mardalan au bai hasintonganMu.
Sai baluti Ham, uhurhon sai tongtong,
ase marhabiaran bani goranMu.
Ai pitah Ham Tuhan, na boi haposankin,
bai goluh sidalanankin.
BokasMu nuan, si irikkononkin,
na gabe suluh bani pardalanankin.
2. Tonggo
3. Ayat Harian: Heber 13:8
“Ia Jesus Kristus totap do, sonai nantuari, sonai do sadari on, lanjar sonai do ronsi sadokah ni dokahni.”
“Yesus Kristus tetap sama, baik kemarin maupun hari ini dan sampai selama-lamanya.”
4. Renungan
Jemaat yang dikasihi Tuhan,
apa yang terjadi kalau pasangan kita berubah? Yang tadinya pendiam, tiba-tiba menjadi banyak bicara. Yang sebelumnya pemalu, tiba-tiba menjadi senang tampil di depan umum. Yang awalnya penyabar, tiba-tiba menjadi pemarah dan sering mendesak. Kita pasti merasa tidak nyaman dengan perubahannya itu. Lalu, bagaimana kalau kita yang berubah terhadap pasangan kita? Yang tadinya setia tiba-tiba berselingkuh. Yang awalnya pengasih tapi tiba-tiba menjadi pendendam. Yang sebelumnya suka tersenyum tiba-tiba menjadi bersungut-sungut sepanjang hari. Hal itu pasti tidak mengenakkan, baik bagi kita maupun bagi pasangan kita. Hal itu bisa juga menjadi merepotkan banyak pihak. Sama seperti cuaca yang awalnya panas terik, tapi tiba-tiba menjadi mendung dan hujan deras. Kita tidak siap dengan keadaan itu dan menjadi direpotkan.
Jemaat yang dikasihi Tuhan,
perubahan (apalagi ke arah yang negatif) tentu saja tidak diinginkan oleh siapa pun. Betul setiap orang mau berubah, tetapi pasti ke arah yang lebih baik dan benar. Dengan percaya kepada Tuhan Yesus, kita mau hidup kita berubah, menjadi seturut dengan kehendakNya. Jadi, kita sebagai manusia yang diajak untuk berubah. Bukan Tuhan yang harus berubah untuk kita. Sebaliknya, Tuhan Yesus adalah sama. Ia tidak berubah. Ia kekal dan setia. Apa dari Tuhan Yesus yang kita dapati tidak berubah? Pertama, kasihNya. Ia selalu dan senantiasa mengasihi kita. Bersama para muridNya, Ia berkali-kali menunjukkan itu, terlebih kepada orang-orang yang berdosa, sakit, dan terpinggirkan. Ia tidak membedakan orang-orang yang datang dan memohon belas kasihan dariNya. Kedua, kuasaNya. Kuasa Yesus terhadap segala-galanya adalah tetap sama. Ia tidak takluk kepada siapa pun dan apa pun. Hal ini juga Ia tunjukkan saat Ia akan naik ke sorga, dan mengatakan, “KepadaKu telah diberikan segala kuasa di sorga dan di bumi.” (Matius 28:18).
Ketiga, janjiNya. Apa janji Tuhan Yesus kepada para murid dan kepada kita? Lagi-lagi, saat Ia akan terangkat ke sorga, Ia mengatakan kepada para muridNya, “Tetapi kamu akan menerima kuasa, kalau Roh Kudus turun atas kamu, dan kamu akan menjadi saksiKu di Yerusalem dan di seluruh Yudea dan Samaria dan sampai ke ujung bumi.” (Kis. 1:8). Janji itu digenapi sepuluh hari kemudian, saat turunnya Roh Kudus atas para rasul di Yerusalem. Dan Tuhan Yesus juga menjanjikan, “… Aku menyertai kamu senantiasa sampai kepada akhir zaman.” (Mat. 28:20) kepad akita hingga saat ini. Amin.
5. Mandoding Haleluya No. 343:1-2
Banggal tumang do holongMu, pabayu goluhkon,
na doyuk kahou magou au, hape maluah do.
Dob hutandai diringkin, megah ma uhurhin,
salosei hape utangkin, ibaen layakNi in.
6. Tonggo Ham Bapanami/Doa Bapa Kami
Departemen Persekutuan GKPS