1. Mandoding Haleluya No. 19:1
Damei do niMu bereon, Jesus bani bangsa-Mu.
Tonduy-Mu do pasaudkon, hata bai jabolon-Mu.
Na doyuk janah masombuh, au seng patut rongkon Ham.
Tonduy Na Pansing ma suruh ‘se gogoh manombah Ham.

 

2. Tonggo

 

3. Ayat Harian: 2 Tessalonika 3:16
“Tuhan Sipardamei in ma mambere damei bani nasiam tongtong marhitei haganup pambahenan-Ni! Tuhan in ma mangkasomani nasiam!”

“Dan Ia, Tuhan damai sejahtera, kiranya mengaruniakan damai sejahtera-Nya terus-menerus, dalam segala hal, kepada kamu. Tuhan menyertai kamu sekalian.”

 

4. Renungan
Jemaat yang dikasihi Tuhan,
dari permulaan sejarah manusia, tidak ada yang lebih dicari di dunia yang sedang berperang ini, selain perdamaian. Ketika perang antara Israel dan Hamas sedang berlangsung, banyak nyawa melayang dengan sia-sia hanya karena kepentingan “perdamaian” dalam versi masing-masing. Begitu banyak negara menyuarakan agar perang dihentikan, sehingga muncul perdamaian. Walaupun kita menyadari bahwa terkadang perdamaian yang ada di dunia ini adalah perdamaian yang palsu, rapuh, tidak sempurna, dan semu, yang meninggalkan hati yang lapar dan jiwa yang kecewa. Tetapi dengan jelas kita ketahui bahwa semua orang menginginkan damai sejahtera dan terciptanya perdamaian.

Pesan damai sejahtera juga dituliskan rasul Paulus kepada jemaat Tesalonika. Dalam surat yang dikirim sebagai penguatan dan berita sukacita, Paulus mengakhiri suratnya kepada jemaat Tesalonika dengan seruan semoga Tuhan senantiasa mengaruniai mereka damai sejahtera dalam segala keadaan. Meskipun mereka menghadapi banyak penganiayaan dan penderitaan, Paulus berdoa agar kedamaian datang kepada mereka dalam setiap keadaan dari Allah. Paulus menyampaikan pesan tersebut karena hanya Tuhan satu-satunya yang dapat memberikan kedamaian rohani bahkan dalam situasi terburuk (Filipi 4:7), sehingga Paulus terus-menerus mendoakan supaya damai sejahtera dari Tuhan terus nyata dan berdiam di Tesalonika. Damai yang didoakan oleh Paulus adalah seperti konsep Yahudi tentang “shalom” yang merupakan konsep luas yang mencerminkan keharmonisan dalam setiap bidang kehidupan. Memiliki kedamaian dalam setiap keadaan berarti perspektif rohani mereka akan menggantikan setiap keadaan material, sehingga mereka dapat terus bertahan dan mengalami damai, bahkan dalam keadaan kesulitan sekalipun. Paulus berdoa supaya dalam segala kehidupan, susah dan senang, sukacita dan dukacita, kaya dan miskin, jemaat Tesalonika dengan damai sejahtera dari Tuhan akan terus hidup rukun dan bahagia karena memakai damai sejahtera dari Tuhan.

Di akhir kalimat dari doa Paulus dalam ayat ini disebutkan, “Tuhan menyertai kamu sekalian!” Seperti halnya umat Kristiani masa kini, umat beriman di Tesalonika juga mengalami hidup di masa-masa sulit dan penuh gejolak. Oleh karena itu, Paulus menyadari bahwa umat percaya dan gereja memerlukan Pencipta perdamaian untuk membimbing umat-Nya, menopang semangat mereka, dan memberikan kedamaian-Nya yang sempurna dari atas. Dalam Yohanes 14:27, Tuhan Yesus berkata, “Damai sejahtera Kutinggalkan bagimu. Damai sejahtera-Ku Kuberikan kepadamu, dan apa yang Kuberikan tidak seperti yang diberikan oleh dunia kepadamu. Janganlah gelisah dan gentar hatimu.” Ini adalah kata-kata menenangkan yang Tuhan Yesus ucapkan kepada mereka, ketika bayangan salib semakin dekat. Jaminan yang sama ini juga diberikan bagi kita supaya kita juga bersedia untuk menjadi pembawa damai. Kristus memberi kita perdamaian yang berharga. Namun kedamaian-Nya bukanlah kedamaian dunia yang dilanda perang, namun kedamaian batin, kedamaian sempurna – kedamaian yang berada di luar pemahaman kita. Yesus memberikan kepada kita damai sejahtera Allah yang menjaga hati kita – damai sejahtera yang mendatangkan kenyamanan dan ketentraman, kesegaran, dan pengharapan – kedamaian batin sempurna yang melampaui pemahaman umat manusia – baik saat ini maupun selama-lamanya. Semoga damai sejahtera Tuhan menyertai kita semua, sekarang dan selamanya, dan semoga damai sejahtera Tuhan yang sempurna memerintah dalam hati kita, dalam kesatuan Roh. Amin.

 

5. Mandoding Haleluya No. 497:1
Holong ni Jesus manggomgom ganup Kuria,
na patotapkon hasadaonta in.
Damei-Ni in ma manrahut paruhuranta,
idop uhur-Ni batar-batarta in.
Damei-Ni in ma manrahut paruhuranta,
idop uhur-Ni batar-batarta in.

 

6. Tonggo Ham Bapanami/Doa Bapa Kami

 

Departemen Persekutuan GKPS