1. Mandoding Haleluya No. 302:1
Puji hita Naibatanta puji hita Anak-Niin.
Puji hita ‘ge Tonduyni, Sitolu sada do in.
Haleluya, Haleluya, Sitolu sada do in.

 

2. Tonggo

 

3. Ayat Harian: Mateus 9:37
“Nini ma dompak susian-Ni ai, “Bolag do sisabion, tapi otik do siparhorja.”

“Maka kata-Nya kepada murid-murid-Nya: ”Tuaian memang banyak, tetapi pekerja sedikit.”

 

4. Renungan
Jemaat yang dikasihi Tuhan,
“Tuaian memang banyak, tetapi pekerja sedikit,” perkataan ini disampaikan Tuhan Yesus ketika Ia dan para pemimpin agama Ortodoks waktu itu memandang orang banyak. Ada perbedaan tanggapan dan pemahaman Yesus dengan para Farisi itu. Para Farisi memandang orang banyak itu hanya sebagai sekam yang harus dibakar dan dihancurkan; sedangkan Tuhan Yesus memandang mereka sebagai hasil panen yang segera harus dipetik dan disimpan. Sikap orang Farisi adalah mengusahakan kehancuran orang berdosa, sedangkan Tuhan Yesus dengan kasih-Nya mengusahakan keselamatan mereka.

Sikap Tuhan Yesus tersebut merupakan suatu kebenaran Kristiani yang utama, yakni panen itu tidak akan terpetik, kecuali ada penuai-penuai yang akan menuainya. Salah satu kebenaran hidup dan iman Kristiani adalah kenyataan bahwa Yesus Kristus memerlukan manusia. Ketika Yesus masih hidup di dunia ini, suara-Nya hanya menjangkau sedikit orang saja. Ia tidak pernah pergi ke luar tanah Palestina, sementara dunia yang luas menanti-nantikanNya, tapi Ia ingin agar seluruh manusia mendengar Injil itu. Mereka tidak akan pernah mendengar Injil itu kalau tidak ada orang lain yang menyampaikannya kepada mereka. Harus ada orang yang siap dan bersedia untuk menyeberangi lautan dan menerobos pegunungan dalam mewartakan kabar baik itu.

Dukungan untuk pewartaan kabar baik itu dari setiap orang tidak cukup hanya dengan doa. Akan tetapi harus disertai dengan perbuatan nyata. Karena tuaian banyak, pekerja masih sedikit. Yesus Kristus menghendaki agar setiap orang percaya menjadi pekabar Injil dan penuai panen yang sudah tersedia. Memang ada sebagian orang terbatas secara fisik, ia tidak bisa berbuat lain kecuali berdoa. Namun kita yang dikaruniai Tuhan sehat jasmani dan rohani, tidak bisa hanya berdoa saja. Kita harus menjadi penuai, memberitakan Injil Kabar Baik, karena pasti ada orang yang dapat kita bawa kepada Tuhan. Amin.

 

5. Mandoding Haleluya No. 488:1
Pesta bolon marpariama, ganup hasoman parjuma in.
In ma da na ringgas marhorja, manuan omei i jumaniin.
Sai marmegah, mangolobkon, Goran-Ni Tuhanta in.
Parsimada bai hagoluhan, idop ni uhur tumang do in.

 

6. Tonggo Ham Bapanami/Doa Bapa Kami

 

Departemen Persekutuan GKPS