1. Mandoding Haleluya No. 347:1
Batu gingging na toguh, Ham do batar-batarhin.
Na gogoh toguh do Ham, bai gilumbang tahan Ham.
Sai hudilo Jesus in, tolong au anakMu on.
2. Tonggo
3. Ayat Harian: Psalmen 141:8
“Tapi Bamu do, ale Tuhan Jahowa, mangkawah matangku; Bamu do ahu maporus, ulang ma useihon Ham tonduyhu.”
“Tetapi kepada-Mulah, ya Allah, Tuhanku, mataku tertuju; pada-Mulah aku berlindung, jangan campakkan aku!”
4. Renungan
Jemaat yang dikasihi Tuhan,
hidup diibaratkan sebagai suatu perjalanan dan rasul Paulus menggambarkannya sebagai suatu perlombaan mencapai tujuan akhir dan menggapai mahkota kemenangan. Perjalanan itu tentu menghadapi berbagai kesulitan, pergumulan dan tantangan. Di tengah-tengah perjalanan hidup yang demikian, nas hari ini memberikan petunjuk dan kekuatan bagi kita untuk menjalaninya. Selaku orang percaya kita memiliki kekuatan dan keberanian dari Tuhan menghadapi apapun yang menghalangi kita mencapai tujuan yang telah ditetapkan-Nya. Kita harus melawan dosa yang dapat melemahkan kita dan menghadapi segala persoalan yang dapat menjadikan kita kehilangan semangat. Sering kali kita kehilangan visi dan tidak tahu mau kemana serta sedang berada di mana. Tetapi selaku “atlit lomba” yang baik mata kita harus tetap fokus dan tertuju kepada tujuan dan kepada Allah sebagaimana pemazmur dalam nas ini. Ketika kita menjadi kuatir, bergumul, takut dan ragu, maka kita diingatkan agar tetap fokus hanya kepada Tuhan. Sebagaimana pemazmur ketika menghadapi pergumulan berat dalam hidupnya, ia mengatakan, “Tetapi kepada-Mulah, ya Allah, Tuhanku, mataku tertuju.” Demikianlah kita dalam menjalani kehidupan ini, haruslah tetap memandang kepada Kristus yang telah menderita dan mati untuk kita dan telah menyempurnakan iman kita.
Memandang kepada Tuhan dan mata tertuju kepada-Nya, bukan hanya untuk mendapatkan petunjuk tetapi juga memperoleh kekuatan. Allah tidak pernah memanggil kita untuk melakukan sesuatu tanpa memperlengkapi kita. Mata tertuju kepada Tuhan berarti selalu mencari kehendak Tuhan dalam segala sesuatu yang kita lakukan. Dan untuk mengetahui kehendak-Nya kita harus tetap bersama Dia dan menikmati kehadiran-Nya. Di sanalah Tuhan akan menunjukkan kepada kita jalan kehidupan dan kehadiran Tuhan akan selalu mendatangkan sukacita dan kebersamaan dengan-Nya adalah suatu kebahagiaan sejati (Mzm. 16:11), sehingga pemazmur dapat berkata, “pada-Mulah aku berlindung.”
Ketika kuatir dan putus asa menghampiri kita, seakan-akan kita ingin menyerah dan pasrah dalam menjalani hidup ini, marilah kita memandang Yesus dan biarlah mata kita tertuju hanya pada-Nya. Ia akan memberikan kepada kita kekuatan untuk berjalan dan berlari mencapai tujuan yang telah ditetapkan-Nya bagi kita. Seperti pemazmur, pilihan terbaik satu-satunya bagi kita dalam menghadapi situasi sulit adalah memandang kepada Yesus dan mengutamakan Dia. Ingatlah bahwa pemazmur tidak pernah jatuh selamanya karena ia tetap memandang kepada Tuhan yang selalu menolongnya bahkan dari lembah kekelaman dan kematian. Ingatlah bahwa Tuhan tetap bekerja untuk kebaikan kita. Janganlah menjadi lemah tetapi semakin bertumbuhlah dan semakin dekat kepada Tuhan dalam segala pergumulan dan tantangan hidup. Amin.
5. Mandoding Haleluya No. 260:1
Sai kawahkon partandaan na i babou in.
Idahonmu hamonangan ni Tuhanta in.
Naibata do hasomanta in ma dilo bei.
Gotong hagoluhan in do jaloonta bei.
6. Tonggo Ham Bapanami/Doa Bapa Kami
Departemen Persekutuan GKPS