
1. Mandoding Haleluya No. 204:1-2
Tatap hanai on na humpul ijon.
Sihol do pujion nami layakMu o Tuhan nami.
Tatap hanai on na humpul ijon.
Togu hanai on, na mardousa on;
Ale Jesus Tuhannami, sai maidop Ham bannami.
Togu Ham tongtong na mrdousa on.
2. Tonggo
3. Ayat Harian: Lukas 11:28
“Tapi nini ma, “Martuah ma na mambogei hata ni Naibata anjaha na marimbagaskon ai!”
“Tetapi Ia berkata: ”Yang berbahagia ialah mereka yang mendengarkan firman Allah dan yang memeliharanya.”
4. Renungan
Jemaat yang dikasihi Tuhan,
di dalam Injil kita mengenal “ucapan bahagia,” yaitu dalam Injil Matius 5:3-12 dan Injil Lukas 6:20-26. Di luar kedua perikop itu, ada satu lagi perikop dalam Injil yang menyebutkan tentang bahagia atau berbahagia, yaitu dalam nas harian kita hari ini. Konteksnya adalah pada saat Tuhan Yesus berbicara setelah mengusir setan dan Ia dikerumuni orang banyak, maka seorang perempuan berseru kepadaNya, “Berbahagialah ibu yang telah mengandung Engkau dan susu yang telah menyusui Engkau.” (Lukas 11:28). Tuhan Yesus tidak mengiyakan seruan itu, namun Ia merespons dengan mengatakan, “Yang berbahagia ialah mereka yang mendengarkan firman Allah dan yang memeliharanya.” Perempuan yang berseru itu mengartikan kebahagiaan sebagai kebanggaan. Tetapi Yesus memaknai kebahagiaan sebagai ketaatan dan ketekunan. Siapa yang taat dan tekun, itulah yang berbahagia.
Kita tidak bisa melakukan atau memelihara firman Allah jika kita tidak terlebih dahulu mendengarnya. Jadi, yang pertama sekali perlu kita persiapkan dalam menerima firman Tuhan adalah dengan mendengarkannya. Mendengar bukanlah pekerjaan yang mudah. Mendengar sering kali menjadi sulit, apalagi saat kita tidak sedang dalam keadaan yang memungkinkan untuk itu. Kesibukan-kesibukan yang menjadi rutinitas kita sehari-hari, bisa menjadi penghalang bagi kita untuk mendengar sesuatu, termasuk mendengar firman Tuhan. Jadi, dalam mendengar, diperlukan sekali perhatian dan konsentrasi.
Firman Tuhan yang kita dengar selanjutnya kita pelihara. Mengapa dipelihara? Karena kita adalah tanah yang subur, yang ditaburi firman Tuhan, sehingga menghasilkan buah berlipat ganda. Katanya, proses tidak pernah mengkhianati hasil. Usaha kita dalam memelihara firman Tuhan yang telah kita dengar, tentulah tidak akan mengkhianati hasilnya kemudian. Firman Tuhan mengatakan, “demikianlah firmanKu yang keluar dari mulutKu: ia tidak akan kembali kepadaKu dengan sia-sia, tetapi ia akan melaksanakan apa yang Kukehendaki, dan akan berhasil dalam apa yang Kusuruhkan kepadanya.” (Yesaya 55:11). Kita semua diingatkan untuk melakukan kedua hal yang tertulis dalam ayat harian kita hari ini, yaitu: mendengar dan memelihara firman Tuhan. Keduanya dilakukan dengan sejalan, sehingga tidak dapat berdiri sendiri. Dengan memelihara firman Tuhan dalam diri kita, kita menjadi semakin percaya dan berjalan dengan penuh keyakinan, bahwa Tuhan senantiasa beserta dengan kita dan tidak meninggalkan kita. Di situlah letak kebahagiaan itu, menurut Tuhan Yesus. Amin.
5. Mandoding Haleluya No. 18:1-2
HataMu ale, Tuhanku, arta siharganan ai.
Sai palongkot bai uhurhu, ulang lang hujolom ai.
Anggo seng be sijoloman Hata na madear in,
aha ma na baen onjolan ni haporsayaonkin.
Ale Jesus, sai kawahkon, sai parorot Ham au on.
‘Se totap haporsayaon mangiankon uhurhon;
Sai paringgas Ham uhurhu, manangihon hata ai.
Sai horahan bai podahMu, songon si Maria ai.
6. Tonggo Ham Bapanami/Doa Bapa Kami
Departemen Persekutuan GKPS