1. Mandoding Haleluya No. 28:1-2
Naha ma panjalongku, Bamu o Tuhankin?
Naha panjumpahkonku, Bamu o Rajangkin?
Sondangi Ham uhurhu, na golap na bodoh.
Ai sihol bahenonku do hamegahon-Mu.

Ganupan par-Sion-Mu do mangolobkon Ham.
Sonin homa uhurhu lao mangayaki Ham.
Na megah do uhurhu mamuji goran-Mu.
Bujur sura-surangku pasaudkon rosuh-Mu.

 

2. Tonggo

 

3. Ayat Harian: Johannes 9:4
“Maningon horjahonon-Ku do horja ni na marsuruh Ahu, sadokah siang ari; ai rohkonsi borngin, seng tarbahen atap ise pe marhorja.”

“Kita harus mengerjakan pekerjaan Dia yang mengutus Aku, selama masih siang; akan datang malam, di mana tidak ada seorang pun yang dapat bekerja.”

 

4. Renungan
Jemaat yang dikasihi Tuhan,
ada ungkapan dalam bahasa Inggris mengatakan, “Never put off until tomorrow what you can do today.” Ungkapan ini menjadi pengingat bagi kita betapa ruginya menunda pekerjaan yang dapat kita lakukan hari ini. Tuhan memberi kita waktu dan kesempatan yang sangat berharga, maka tentu kita juga harus memakainya dengan bijak disertai dengan takut akan Tuhan. Pesan itu jugalah yang disampaikan ayat harian ini bagi kita. Tuhan Yesus berkata kepada para murid-Nya bahwa Ia harus mengerjakan pekerjaan Dia yang mengutus-Nya. Pekerjaan yang dimaksud dalam ayat ini dan dalam ayat sebelumnya disebut sebagai pekerjaan-pekerjaan dari Allah. Ayat ini juga menjadi sebuah penegasan Yesus bagi para murid-Nya bahwa Ia tidak boleh berhenti melakukan pekerjaan-pekerjaan dari Allah Bapa, betapa pun kedengkian orang-orang Yahudi masih begitu besar dan tidak menginginkan Yesus. Yesus juga memberi pesan bahwa Ia tidak boleh berhenti melakukan kehendak Bapa Surgawi, demi menyenangkan mereka yang membenci dan tidak suka pada-Nya.

Secara lebih mendetail dijelaskan oleh Yesus bahwa pekerjaan-pekerjaan Allah itu dilakukan selagi hari masih siang. Hal ini berarti selagi mempunyai kesempatan; selama masih ada waktu yang ditetapkan untuk bekerja, dan selama lampu masih ada, yang diberikan untuk bekerja. Dalam pelayanan Tuhan Yesus telah terbukti bahwa Ia memakai waktu dan kesempatan secara efektif dan efisien. Tuhan Yesus telah dengan maksimal memakai waktu yang ada. Semua pelayanan dan misi-Nya dilakukan dalam batas waktu, dan di dunia ini; karena Tuhan Yesus mengerti bahwa ketika waktu tidak ada lagi, maka segala sesuatu akan diserahkan kepada Allah: yaitu Bapa, dan misteri Allah akan selesai.

Yesus juga memberi pesan melalui ayat harian ini bahwa semua pekerjaan yang harus Ia lakukan dalam dirinya sendiri selama ada di bumi ini adalah untuk memberi kita teladan hidup suci, yang harus dilakukan sebelum kematianNya. Waktu dalam hidup kita adalah hari kita, di mana kita berkepentingan untuk melakukan pekerjaan yang berkenaan bagi Allah. Sepanjang hari kehidupan harus kita isi dengan melakukan pekerjaan yang ditentukan bagi kita: akan ada waktu yang cukup untuk istirahat ketika hari kita berakhir. Tuhan Yesus menambahkan, malam akan tiba, ketika tidak ada seorang pun yang dapat bekerja. Yesus mengetahui bahwa batas waktu atau kematian sedang mendekat, di mana kita semua akan mengakhiri pekerjaan manusiawi kita. Oleh karena itu harus kita isi dengan melakukan kehendak Bapa di sorga dan memuliakan Dia. Mari kita tidak membuang-buang waktu, melainkan aktif dan bekerja keras.

Dengan demikian, melalui pesan dari Tuhan Yesus ini hendaknya menyadarkan kita untuk rajin memperbaiki segala kesempatan hidup, baik untuk berbuat maupun memperoleh kebaikan. Malam telah tiba – dan pasti akan datang, dan mungkin akan datang segera dan tiba-tiba: dan ketika malam tiba kita tidak dapat bekerja, karena lampu yang memungkinkan kita bekerja akan padam, dan waktu yang diberikan kepada kita untuk bekerja akan habis. Ketika malam tiba, para pekerja harus dipanggil. Mereka kemudian harus menunjukkan pekerjaannya, dan menerima sesuai dengan perbuatan yang dilakukan dalam tubuh: karena dengan demikian masa percobaan akan berakhir, dan masa pembalasan dimulai. Kiranya dalam masa Advent ini kita akan semakin memakai waktu dan kesempatan yang diberikan Tuhan untuk terus bekerja melakukan kehendak dan perintah Tuhan, sehingga penantian kita akan Kristus akan menjadi penantian yang memberi sukacita. Amin.

 

5. Mandoding Kidung Jemaat No. 376:1+3
Ikut dikau saja, Tuhan, jalan damai bagiku;
Aku s’lamat dan sentosa hanya oleh darahMu.
Aku ingin ikut Dikau dan mengabdi padaMu:
Dalam Dikau, Jurus’lamat, ‘ku bahagia penuh!

Ikut dan menyangkal diri, aku buang yang fana,
hanya turut kehendakMu dan padaMu berserah.
Aku ingin ikut Dikau dan mengabdi padaMu:
Dalam Dikau, Jurus’lamat, ‘ku bahagia penuh!

 

6. Tonggo Ham Bapanami/Doa Bapa Kami

 

Departemen Persekutuan GKPS