PA NAMAPOSO
Tanggal : 17 Desember 2023 (Advent III)
Nats : Yesaya 60:1-7
Tema : Bangkit Untuk Menjadi Terang
Usul Lagu : Kj. No. 18 (Allah Hadir Bagi Kita)
MENJADI TERANG
Hasoman Namaposo yang dikasihi Tuhan, Firman Tuhan ini mengingatkan kita sebagai manusia yang harus sadar bahwa kita tidak dapat hidup tanpa terang, itulah sebabnya di awal penciptaan Allah lebih dahulu menciptakan terang. Penelitian telah membuktikannya. Ketika kita tinggal dalam kegelapan, kita akan merasa gelisah, lalu mulai emosional dan kehilangan kendali diri. Jika keadaan ini terus dibiarkan, kita dapat menjadi paranoid dan mengalami halusinasi. Bahkan, di titik yang paling ekstrem, kehilangan keinginan untuk hidup. Ketiadaan cahaya dalam rentang waktu yang panjang, dapat menjadi penyebab hilangnya pengharapan.
Saudara-saudara, hal itu jugalah yang dirasakan oleh bangsa Israel saat mereka kembali dari Babel ke Yerusalem. Mereka belum pulih dari berbagai trauma yang mereka alami dalam masa pembuangan. Semua yang mereka lalui membuat mereka meragukan kasih Allah. Daya lihat mereka terhadap janji Allah pun memudar. Ketika itulah, melalui Nabi Yesaya, Allah memberikan pesan pengharapan yang menerangi hati mereka. Bahwa Tuhan akan mendatangkan Terang yang akan terbit di tengah mereka. Bangsa mereka akan dipulihkan, dan bahkan melalui merekalah, bangsa-bangsa akan datang kepada terang Allah. Seruan nabi Yesaya kepada Yerusalem dan terhadap umat-Nya agar bangkit dan menjadi terang, selain merupakan sebuah pernyataan profetik atas kota, juga merupakan seruan untuk mengingatkan Yerusalem supaya mereka sadar bahwa terang kemuliaan Tuhan sesungguhnya telah terbit atas mereka. Sayangnya, mereka tidak menyadari bahwa sejak keluarnya mereka dari pembuangan hingga tiba di Yerusalem adalah berkat penyertaan dan campur tangan Tuhan semata atas kehidupan mereka, namun mereka tidak menyadari hal itu. Bahkan, ketika tiba saatnya untuk membangun kembali kota dan Bait Suci di Yerusalem, mereka masih ragu dan berpikir mungkinkah apa yang telah runtuh dapat kembali pulih seperti sedia kala. Itulah sebabnya, mereka terkesan seperti maju-mundur atas tugas besar yang Tuhan telah percayakan. Saat itulah Tuhan menyuruh Yesaya untuk mengingatkannya kembali bahwa terang Tuhan telah terbit.
Hasoman Namaposo yang terkasih dalam Nama Tuhan Yesus, menjadi terang bukan berarti bahwa kita harus selalu berdoa keliling atau menjadi Pendeta, tetapi bisa juga lewat perbuatan-perbuatan kita yang menunjukkan perbedaan nyata dengan pola pikir dunia. Karena terang yang kita terima bukan saja untuk diri kita tetapi juga untuk orang lain, terutama mereka yang masih dalam kegelapan. Contoh dalam kehidupan kita, ketika orang korupsi, kita tidak ikut-ikutan, ketika orang lebih suka menerima, kita malah lebih suka memberi. Ketika orang terlalu sibuk tanpa henti mengumpulkan kekayaan, kita meluangkan waktu untuk beribadah dan melayani jiwa-jiwa yang membutuhkan pertolongan, dan masih banyak lagi yang bisa kita lakukan untuk memuliakan Tuhan yang berbeda dengan yang dunia ajarkan. Semuanya itu menunjukkan bahwa ada terang sejati yang berkuasa atas diri dan hidup kita, yaitu Tuhan Yesus. Melalui kita, dunia akan melihat perbedaan nyata dan mengerti arti terang dalam Kristus. Untuk itu kita harus bangkit dan menjadi terang.
Hasoman Namaposo yang terkasih, Firman Tuhan berkata “Bangkitlah” jangan membiarkan dirimu disesatkan, disusahkan oleh apapun, jangan sia-siakan kebaikan Tuhan. Jangan mau di sesatkan oleh kebahagiaanmu hari ini, kesusahanmu hari ini, jangan mau disesatkan oleh sakit hati, kemarahan, kebencian, namun biarlah hati kita selalu diterangi oleh terang Tuhan, sebab tidak ada hidup yang lebih baik dan lebih indah selain dari takut akan Tuhan. Terang akan selalu mengalahkan kegelapan, bahwa Tuhan memberikan kepada kita kuasa yang besar untuk dapat bangkit dan mengalahkan setiap situasi dalam kehidupan ini. Terang adalah pemenang, maka setiap orang yang menerima terang Tuhan akan selalu memenangkan setiap kehidupan yang dijalaninya. Tidak hanya bangkit, tetapi Tuhan berfirman “menjadi teranglah”. Kita ditempatkan oleh Tuhan dalam rencana besar-Nya, sebagaimana Tuhan Yesus memberikan kita tugas yang mulia “kamulah terang dunia”. Maka, bagaimana kita bisa menjadi terang? Tentu yang pertama adalah mau dihidupkan menjadi terang. Tuhan menjadikan kita berbeda dari pancaran sinar terang Tuhan dari dalam diri kita. Melalui nats Firman Tuhan ini, apapun persoalan, kesulitan yang saudara hadapi hari-hari ini jangan pernah takut karena Yesus telah lahir bagi setiap umat-umat yang percaya kepada-Nya. Terang yang dari Tuhan adalah suatu kebenaran, kebaikan dan terang itu sangat perduli dengan orang lain, sebab itulah Alkitab berkata “Kalahkanlah kejahatan dengan kebaikan”. Dimanapun kita berada biarlah hidup kita ini mampu untuk memancarkan terang itu kepada semua orang. Oleh karena itu, memasuki Minggu Advent III ini, kita harus bangkit dari ketakutan, kita perlu bangkit menjadi terang atas kegelapan mata rohani dunia ini. Fokus ke depan bersama Allah. Karena itu, marilah mensyukuri kedatangan Terang yang terbit atas kita.