1. Doding Haleluya No. 496:1
Idilo Tuhan Naibatanta, haganup Kuria-Ni in.
Ase manjalo haluahon, na binoban ni Kristus in.
Tangihon ma dilo-dilo-Ni, pateleng ham ma pinggolmu.
Ulang manosal holi dob ni, bai ujung ni panorangmu.

 

2. Tonggo

 

3. Ayat Harian: Podah 18:15
“Uhur ni halak na pantas jumpahan habotohon, anjaha pinggol ni halak na maruhur pindah-pindah bani hapentaran.”

“Hati orang berpengertian memperoleh pengetahuan, dan telinga orang bijak menuntut pengetahuan.”

 

4. Renungan
Jemaat yang dikasihi Tuhan,
Keunikan kitab Amsal adalah bahwa melalui kitab ini kita diajarkan banyak hal yang berhubungan dengan nilai-nilai praktis kehidupan, sehingga kita dapat belajar banyak mengenai bagaimana menjalani hidup sebagai orang benar. Sebagai contohnya adalah orang yang bijaksana. Orang-orang yang bijaksana akan mencari pengetahuan dan mencondongkan telinga serta hatinya untuk mengejar pengetahuan. Telinga menjadi sarana pengetahuan dan hati memadukan iman dengan apa yang didengar, serta mengembangkannya dengan baik. Orang yang bijaksana tidak berpikir bahwa mereka sudah mempunyai kebijaksanaan yang cukup, tetapi ia tetap masih sadar bahwa ia membutuhkan kebijaksanaan yang lebih lagi. Dan semakin bijaksana seseorang, maka ia akan semakin haus untuk mencari pengetahuan, yaitu pengetahuan tentang Allah serta tanggung jawabnya, dan tentang jalan ke sorga, sebab itulah bagian dari pengetahuan yang terbaik.

Jemaat Tuhan,
dalam nas kita hari ini ada dua hal yang menjadi penekanan, yaitu hati dan telinga. Agaknya dua hal ini adalah hal yang sangat mempengaruhi seseorang dalam menerima dan meresapi ajaran/firman Tuhan yang disampaikan kepadanya. Bahwa telinga adalah sebuah organ tubuh yang berfungsi untuk mendengarkan firman yang disampaikan kepada seseorang. Fungsi telinga yang sepatutnya akan menuntun seseorang menuju kepada sebuah pengetahuan. Tetapi tidak hanya sampai di situ saja, bahwa ketika seseorang menggunakan fungsi telinga dengan benar, pengetahuan yang telah sampai kepadanya akan semakin disempurnakan bila sampai kepada tahap hati. Jadi telinga orang bijak menuntun kepada pengetahuan, dan hati orang berpengertian akan memperoleh pengetahuan.

Jemaat Tuhan,
orang-orang yang mencari pengetahuan dengan bijak pasti akan mendapatkan pengetahuan, sebab Allah tidak pernah berkata kepada orang-orang seperti itu, “carilah dengan sia-sia,” tetapi sebaliknya, “carilah, maka kamu akan mendapat.” Jika telinga mencarinya, maka hati akan mendapatkannya dan menjaganya, serta diperkaya olehnya. Kita harus memasukkan pengetahuan bukan hanya ke dalam kepala kita, melainkan juga ke dalam hati kita. Kita harus mengecap aroma dan rasanya, dan menerapkan apa yang kita ketahui pada diri kita sendiri dan mengalami kuasa serta pengaruhnya. Kebijaksanaan juga akan memampukan orang melakukan suatu tindakan, justru karena imannya kepada Tuhan. Kebijakan itu pula yang akan membuat orang berdiam diri menantikan Tuhan, dan tidak mempercayakan diri pada sesuatu yang bukan Tuhan. Kebijaksanaan akan memberikan kesanggupan pada orang untuk memutuskan tindakan apakah yang harus diambil, di dalam dan karena imannya kepada Tuhan. Seseorang yang bijak juga akan memampukan sesorang untuk menghargai orang lain dan tidak hanya memusatkan perhatian pada diri sendiri. Karena sebagai orang beriman, panggilan kita adalah panggilan untuk melayani orang lain. Maka milikilah hati yang berhikmat/bijaksana. Amin.

 

5. Doding Haleluya No. 207:1-2
Bere Ham ma hatorangan, hapentaran mangarusi hata-Mu.
Ampa mata na mangidah pakon uhur na mambotoh dalan-Mu.
Ase tongtong mandompakkon bohi-Mu hanai mardalan.
Ase igomgomi Tonduy-Mu hanami.

Sai ajari Ham hanami, na tongtong ibagas haotoon in.
Sai porsaya ma hanami, Ham tumang do hagoluhannami in.
Roh dokahni, roh dohorni, uhur-Mu bai uhurnami.
Sai sadalan pakon Hata-Mu hanami.

 

6. Tonggo Ham Bapanami/Doa Bapa Kami

 

Departemen Persekutuan GKPS