1. Doding Haleluya No. 234:1-2
Tandai Ham ma au, pareksa Ham pakon uhurhu.
Uji Ham au, papangkei Ham pakon dalanku.
Itandai Ham do au on, o Tuhan.
Holong ateiMu, mangidah ganup parlahouhu.
Ai ma tongon, hotop do sai kahou langkahku.
Sai sasap Ham dousangkin, o Tuhan.
2. Tonggo
3. Ayat Harian: Psalmen 139:23
“Pareksa Ham ma ahu, ale Naibata, anjaha tanda Ham ma uhurhu! Uji Ham ma anjaha tanda Ham ma pingkiranku!”
“Selidikilah aku, ya Allah, dan kenallah hatiku, ujilah aku dan kenallah pikiran-pikiranku;”
4. Renungan
Jemaat yang dikasihi Tuhan,
Allah kita adalah Mahahadir, Mahakuasa, dan Mahatahu. Mazmur 139 ini adalah doa pemazmur di hadapan Allah yang Mahatahu. Manusia bisa menjadi orang yang tahu banyak hal. Tahu tentang ekonomi, teknik, politik, hukum, teologi, dan lain-lain. Tetapi manusia tidak mahatahu. Mahatahu berarti tidak ada yang tidak diketahui. Keyakinan pemazmur terhadap Allah yang Mahatahu itulah yang kemudian membuat pemazmur memohon di dalam doanya agar Allah menyelidiki hati dan pikirannya, karena pemazmur sadar bahwa ia terbatas dan tidak sempurna.
Kerendahhatian pemazmur untuk mau diselidiki Allah bukanlah tanpa alasan. Ia sedang berada pada sebuah keadaan yang membuatnya harus mengambil keputusan. Keputusannya adalah menentang musuhnya, karena musuhnya itu membenci dan melawan Tuhan. Ia menganggap keputusannya itu tepat, karena ia berada di pihak Tuhan. Tetapi kemudian ia sadar bahwa belum tentu keputusannya itu seturut dengan kehendak Tuhan. Itulah sebabnya ia meminta kepada Tuhan agar Tuhan menyelidiki hati dan pikirannya. Jangan-jangan, ia telah berada di jalan yang serong oleh sebab keputusannya itu. Jika iya, maka ia memohon kepada Tuhan agar Tuhan menuntunnya kembali ke jalan yang kekal (ayat 24).
Jemaat yang dikasihi Tuhan,
betul bahwa kita diizinkan untuk memiliki prinsip dalam kehidupan ini. Betul juga bahwa kita punya hak-hak yang tidak boleh direbut oleh orang lain. Tetapi, apakah kita benar-benar berani menjamin bahwa apa pun yang kita pikirkan dan rasakan adalah sudah pasti benar dan tidak merugikan orang lain, serta tidak melukai hati Tuhan? Jika kita hidup untuk diri kita sendiri saja, maka silahkan kita memutuskan segala sesuatunya untuk kenikmatan kita sendiri. Tetapi jika kita tidak hidup hanya untuk diri kita sendiri saja, maka kita perlu mengoreksi segala sesuatu sebelum kita memutuskannya. Rasul Paulus mengatakan kepada jemaat di Galatia, “namun aku hidup, tetapi bukan lagi aku sendiri yang hidup, melainkan Kristus yang hidup di dalam aku.” (Gal. 2:20). Perhatikan frasa kata “tetapi bukan lagi aku sendiri yang hidup.” Apa artinya? Ada Kristus, yang harus kita libatkan, dalam setiap perasaan dan pikiran kita. Bagaimana cara kita melibatkanNya dalam itu semua? Ya seperti ayat harian hari ini, yaitu dengan membiarkan Tuhan (melalui firmanNya) menyelidiki hati dan pikiran kita. Amin.
5. Doding Haleluya No. 453:1-2
Pitah Ham Tuhan, hatundalan na toguh.
Humbai ganup paruntolon na i tanoh on.
Bani haganup pardalanan, pitah Ham panjaga na gogoh.
Ondos ma Tuhan, hanai on nuan, ‘se torsa sadokah goluh in.
Tonduy Na Pansing, bere Ham Bannami on.
Sai useihon Ham bai uhurnami ‘se sintong.
Ase dong pargogoh manlawan, kuasa ni dunia na bajan.
Ondos ma Tuhan, hanai on nuan, ‘se torsa sadokah goluh on.
6. Tonggo Ham Bapanami/Doa Bapa Kami
Departemen Persekutuan GKPS