1. Doding Haleluya No. 48:1-2
Naibata hasomanmin, lao mangkorjahon horjamu.
Ia do pangajamanmu, sai patoruh uhurmin
Naibata hasomanmin, Naibata hasomanmin.
Naibata hasomanmin! Anggo rapkon Naibata do,
seng tarbahen ho be kahou, sai torang do langkahmin.
Naibata hasomanmin! Naibata hasomanmin!
2. Tonggo
3. Ayat Harian: 1 Raja-raja 19:7
“Dob ai roh ma malekat ni Jahowa manggiutsi paduahalihon, anjaha nini ma, “Puho ma ham, mangan ma, ase ulang madaohtu iahap ham sidalananmu ai.”
“Tetapi malaikat Tuhan datang untuk kedua kalinya dan menyentuh dia serta berkata: ”Bangunlah, makanlah! Sebab kalau tidak, perjalananmu nanti terlalu jauh bagimu.”
4. Renungan
Salam sukacita memasuki Tahun Baru 2024.
Jemaat yang dikasihi Tuhan,
pernahkah Bapak/Ibu/Sdr/i melakukan sesuatu yang terbaik dalam hidup ini, dan berupaya menolong orang lain atau berbuat kebajikan bagi orang banyak, tetapi tidak mendapat respons yang baik, tidak dihargai, malah mendapatkan cemooh dengan alasan pencitraan, tebar pesona, atau cari muka? Adakah yang merasa senang dengan situasi seperti itu? Tentu tidak. Situasi seperti itu tentu amat menyakitkan, amat mengecewakan, dan bisa membuat kita menjadi malas melakukan yang baik, atau jera berbuat baik serta berbalik menjadi benci kepada orang lain. Ketika semua itu terjadi, bagaimanakah kita dapat bangkit kembali?
Perasaan yang amat menyakitkan dan mengecewakan itu jugalah yang dialami oleh nabi Elia pada zamannya. Sebenarnya, nabi Elia sudah berjuang melawan pengaruh allah-allah lain di Israel, dalam hal ini pengaruh baal dan nabi-nabinya. Tanpa kenal lelah ia berusaha menyadarkan raja Ahab dan bangsa Israel untuk segera kembali kepada Tuhan Allah, dan itulah sebabnya ia “bertarung habis-habisan” melawan nabi-nabi baal tersebut di gunung Karmel, dan ia berhasil mengalahkan serta menghukum mereka (lih. 1 Raj. 18:20-40). Tetapi usaha, perjuangan, pertarungan, hingga keberhasilan nabi Elia melawan nabi-nabi baal ini tidak mendatangkan sukacita bagi dirinya; sebaliknya ia merasa sakit hati, kecewa, putus asa, depresi, dan bahkan meminta Tuhan untuk segera mencabut nyawanya (1 Raja-raja 19:4b). Bahkan karena hal tersebut, nabi Elia harus melarikan diri dan bersembunyi jauh.
Tetapi, Firman Tuhan berkata bahwa nabi Elia harus bangkit untuk melanjutkan perjalanan dan perjuangan bersama Tuhan. Malaikat Tuhan mengingatkan bahwa perjalanan yang sesungguhnya adalah perjalanan bersama Tuhan, bukan bersama dengan ketakutan atau kekecewaan yang dialaminya. Malaikat Tuhan yang menyentuh nabi Elia mengingatkan bahwa tujuan utama bersama Tuhan tidak boleh berhenti hanya karena besarnya gangguan dan ancaman yang datang. Pengingat dari Tuhan membangunkan nabi Elia untuk bangun dan makan serta melanjutkan misi utama. Nabi Elia harus mempunyai energi dan tekad untuk terus maju bersama Tuhan.
Pesan firman Tuhan hari ini mengingatkan kita tentang pekerjaan dan pelayanan utama bersama Tuhan. Benar, bahwa perjalanan kita menapaki tahun 2024 baru saja dimulai. Rencana dan tekad yang sudah kita bulatkan untuk dilaksanakan pada tahun 2024 ini harus kita jalani dengan sungguh. Energi dan kekuatan serta persiapan yang matang mungkin juga sudah kita siapkan. Oleh karena itu, Firman Tuhan mengingatkan bahwa ternyata perjalanan dan perencanaan bersama Tuhan harus menjadi prioritas utama. Firman Tuhan berkata supaya kita makan untuk mendapat kekuatan dan bangun serta bangkit untuk menatap masa depan bersama Tuhan. Tuhan sudah mempunyai misi dan tujuan untuk kita laksanakan. Itulah yang harus kita respons dan menjadikannya prioritas utama dalam tahun ini. Perjalanan bersama Tuhan harus seiring dan selaras dalam hidup kita. Janganlah perjalanan kehidupan kita sudah maju tetapi ternyata perjalanan bersama Tuhan, yaitu pelayanan dan melakukan kehendak Tuhan, masih tertinggal jauh. Keinginan duniawi dan pribadi mungkin sudah banyak kita penuhi, tetapi melayani Tuhan dan melakukan kehendak Tuhan masih tertinggal jauh. Biarlah Firman Tuhan pada hari ini menjadi sentuhan yang indah bagi kita bahwa ketika kita bangkit, bangun dan makan, itu mengingatkan kita terhadap perjalanan bersama Tuhan yang masih tersedia dan menjadi proritas utama kita. Amin.
5. Doding Haleluya No. 114:2-3
Tangihon pandilo-Ni hu parmusuhan in;
Irikkon ma hata-Ni mangimbang dousa in.
Tuhanmu hasomanmu manahan munsuh in.
Tongtong sai hatengerhon Tuhanta Jesus in.
Seng dong tarpangajamkon pargogoh diri da.
Ai seng dong in margagan anggo bai Naibata.
Ai sihol bereon-Ni do bam sinjata-Nin.
Ai seng tarbaen lang talu munsuhmu baenon-Nin.
6. Tonggo Ham Bapanami/Doa Bapa Kami
Departemen Persekutuan GKPS