1. Doding Haleluya No. 304:1+3
Sada goran na majenges humbai ganup goran in.
Goran ni Tuhanta Jesus in do sijengesan in.
Goran-Mu o Tuhan sai dodingkononku in.
Goran-Mu Jesuskin na pamalum uhurhin.

Sipaluah do Goran-Mu, na pamonang tonduyhin.
Ganup rantei ni sibolis, ningon rotap baenon niin.
Goran-Mu, o Tuhan sai dodingkononku in.
Goran-Mu, Jesuskin na pamalum uhurhin.

 

2. Tonggo

 

3. Ayat Harian: Mateus 10:16
“Husuruh do hanima songon biribiri hu tongah-tongah ni begu, halani ai maruhur ma hanima songon ulog, anjaha bujur songon asas.”

“Lihat, Aku mengutus kamu seperti domba ke tengah-tengah serigala, sebab itu hendaklah kamu cerdik seperti ular dan tulus seperti merpati.”

 

4. Renungan
Jemaat yang dikasihi Tuhan,
ketika kita mendengar tentang domba, serigala, ular, dan merpati, apa yang terlinta di pikiran kita? Tentunya dalam benak kita bisa saja terlintas bahwa domba adalah binatang yang lembut, jinak, dan suka berkelompok; sedangkan serigala adalah binatang buas yang pantang menyerah dan berusaha keras untuk mendapatkan apa yang diinginkannya. Lalu, ular adalah hewan yang memiliki karakter cerdik serta cepat mengerti terhadap situasi, dan pandai mencari jalan keluar. Ular juga berjaga-jaga dalam segala situasi. Merpati adalah burung yang berkarakter tulus, setia, berhati baik, lembut, dan mudah diarahkan. Maka dalam ayat ini, Tuhan Yesus menggunakan dua perumpamaan untuk menggambarkan keadaan dunia. Domba adalah simbol dari orang-orang yang lemah dan tidak berdaya, sedangkan serigala adalah simbol dari orang-orang yang jahat dan kejam.

Tuhan Yesus mengutus para murid-Nya ke dunia yang penuh dengan kejahatan dan tantangan. Oleh karena itu, para murid perlu memiliki kecerdasan dan kehati-hatian dalam menghadapi tantangan tersebut. Kecerdasan yang dimaksudkan di sini bukanlah kecerdasan duniawi, melainkan kecerdasan rohani. Kecerdasan rohani adalah kemampuan untuk memahami dan menerapkan kebenaran firman Tuhan dalam kehidupan sehari-hari. Kecerdasan rohani ini penting bagi kita sebagai orang Kristen, karena kita hidup di dunia yang penuh dengan tipu daya dan kejahatan. Kita perlu memiliki kecerdasan rohani untuk dapat membedakan yang baik dan yang jahat, membedakan yang benar dan yang salah. Selain kecerdasan, kita juga perlu memiliki ketulusan hati. Ketulusan hati adalah sikap yang tidak berpura-pura atau menipu. Hidup di tengah-tengah musuh yang siap sedia mengintai dan menerkam, sangat menakutkan setiap orang. Gambaran inilah yang Tuhan Yesus berikan kepada pengikut-Nya. Mereka bagaikan domba-domba yang diutus ke tengah-tengah serigala. Dalam mengemban tugas, ada kemungkinan mereka ditangkap, diadili, dibenci, bahkan dibunuh. Untuk itu, Tuhan Yesus berpesan agar mereka cerdik namun juga tulus. Tuhan Yesus ingin para murid-Nya menjadi orang-orang yang tulus, baik dalam perkataan maupun perbuatan.

Dalam melakukan pelayanan di tengah-tengah dunia ini, haruslah penuh kewaspadaan. Jangan mudah terpengaruh dan mudah dihasut oleh dunia ini. Masalah, ancaman, kekerasan, penolakan bahkan penganiayaan sering terjadi pada orang-orang Kristen dalam pemberitaan, namun tetaplah dengan tulus hati menerimanya. Dalam menjalani kehidupan yang keras ini kita perlu datang sebagai dengan karakter seperti domba, yang penuh kasih dan lemah lembut dalam menghadapi tantangan dunia, sebab kekerasan tidak baik dilawan dengan kekerasan, melainkan dengan kebaikan, kasih, dan kelemah-lembutan. Itulah yang membuat menang terhadap kekerasan. Di balik itu juga kita diarahkan seperti ular yang cerdik, yang artinya adalah agar kita bijak, tanggap, dan peka terhadap semua situasi yang mengancam, serta bisa menjadi pemecah masalah lalu kemudian memberi solusi atas masalah zaman ini. Maka penting juga karakter merpati yang harus kita miliki, yaitu tulus dan setia dalam menjalani kehidupan di dalam kehendak Allah. Kesetiaan yang dimaksud adalah kesetiaan kepada Allah yang selalu ada bersama kita dalam menghadapi semua tantangan hidup ini, sebab Allah juga setia dan baik kepada kita melalui pengorbanan Yesus Kristus di kayu salib. Amin.

 

5. Doding Haleluya No. 326:1
Tentera ni Jesus maju ma torus,
porsan ma silang-Ni ase monang ham.
Ia puanglima sai ihutkon ma,
masuk ham marporang lawan munsuhmin.
Tentera ni Jesus maju ma torus.
Sai ajamkon Jesus ase monang ham.

 

6. Tonggo Ham Bapanami/Doa Bapa Kami

 

Departemen Persekutuan GKPS