
1. Doding Haleluya No. 472:1
Seng adong na dos, songon Ham o Tuhan,
na sai sirsir mangkasomani hanai on.
Pitah Ham tongon, Naibata na sintong,
ganup pambaenan-Mu gok halongangan do.
Sagala bangsa do, na jinadihon-Mu, marsombah roh hu lobei-Mu.
Pasangapkon Ham, ronsi sadokahniin, timbul janah pansing do Goran-Mu ijin.
2. Tonggo
3. Ayat Harian: 2 Musa 3:12
“Nini ma, “Huhasomani pe ho; on ma tandani bam paboa Ahu do na marsuruh ho; ia dob ipadarat ho bangsa ai hun tanoh Masir, pasangaponnima ma Naibata i atas dolog on.”
“Lalu firman-Nya: ”Bukankah Aku akan menyertai engkau? Inilah tanda bagimu, bahwa Aku yang mengutus engkau: apabila engkau telah membawa bangsa itu keluar dari Mesir, maka kamu akan beribadah kepada Allah di gunung ini.”
4. Renungan
Jemaat yang dikasihi Tuhan,
dalam dunia pekerjaan kita mengenal istilah “reward” yang ditujukan kepada pekerja yang dapat melaksanakan tugas dengan baik. Semakin berat dan rumit pekerjaan yang diberikan, maka “reward” yang diberikan akan semakin besar pula, sehingga para pekerja akan berupaya untuk melakukan yang terbaik dalam setiap pekerjaan walaupun pekerjaan itu sulit dan berat. Dalam konteks firman Tuhan yang kita baca hari ini, kita diberitahu oleh ayat harian ini tentang percakapan Tuhan dengan Musa. Musa mengalami perjumpaan luar biasa dengan Tuhan yang sedang memperkenalkan diri-Nya. Dalam konteks kitab Keluaran 2 inilah kita dapat membaca bagaimana Tuhan memperkenalkan diriNya secara khusus dengan sebutan “Yahwe.”
Tetapi dalam proses Tuhan yang memperkenalkan diri-Nya tersebut, Ia juga memberikan tugas yang berat bagi Musa. Musa pada saat itu dalam keadaan sebagai “pelarian” karena kasus yang dihadapinya di Mesir, diperintahkan oleh Tuhan untuk kembali ke Mesir. Tentu kalau hanya untuk kembali ke Mesir, tidak sulit. Tetapi tantangan yang berat bagi Musa adalah bahwa ia harus kembali ke Mesir dan berhadapan dengan para raja serta penguasa Mesir, lalu membawa umat Israel keluar dari Mesir. Tentu ini adalah tugas dan tanggung jawab yang maha berat. Berat dari sisi manusiawi Musa, tetapi dalam penyertaan Tuhan ini adalah misi yang mulia. Oleh karena itu, Tuhan berkata bahwa Ia akan menyertai Musa. Penyertaan dari Tuhan inilah yang menjadi kekuatan dan jaminan bagi Musa untuk pekerjaan yang mulia tersebut. Dalam pengalaman Musa, penyertaan Tuhan itu sungguh nyata dan terbukti. Ketika para tua-tua di Mesir dengan segala kekuatannya mencoba menghalangi Musa, maka kuasa Tuhan bekerja dan Musa dapat menang. Bahkan yang paling dahsyat, ketika Mesir dengan segala kekuatan dan bala perang yang mereka miliki berupaya mengejar dan membinasakan umat Israel yang sedang dalam perjalanan di laut Teberau (laut Merah) maka dengan kuasa Tuhan yang ajaib dan luar biasa, mereka selamat dan semua orang Mesir yang mengejar menjadi binasa.
Jemaat yang dikasihi Tuhan,
dalam komunikasi Tuhan dengan Musa tersebut, ternyata Tuhan juga mempunyai “reward” ketika Musa sudah selesai dalam semua misi tersebut. “Reward” yang diperintahkan Tuhan adalah bahwa Musa dengan bangsa Israel yang dibawanya akan beribadah kepada Tuhan. Tentu ini bukan “reward” yang biasa. Tuhan menunjukkan jalan dan memberi perintah bahwa ketika mereka keluar dari Mesir, mereka harus menjadi lebih dekat kepada Tuhan dengan beribadah. Dari pembacaan kitab Keluaran dibuktikan bahwa Israel dan Musa menerima dan mendapatkan reward tersebut. Mereka beribadah di gunung Sinai, dan Tuhan semakin menampakkan diriNya dan kehendak-Nya dengan memberi mereka Hukum Taurat dan petunjuk sebagai umat Tuhan.
Tentu pengalaman iman dari Musa dan umat Israel ini adalah juga menjadi pengingat dan petunjuk kepada kita. Ketika kita melaksanakan dan semakin bersedia melaksanakan misi Tuhan, maka harus diikuti dengan beribadah kepada Tuhan melalui ucapan syukur dan pujian kepada Tuhan. Ketika kita menghadapi pergumulan hidup dan tantangan yang berat dalam kehidupan memasuki tahun 2024, maka penyertaan Tuhan sungguh nyata dan ketika kita mengandalkan Tuhan maka semua akan terlewati. Ketika semua sudah terlewati, maka yang terbaik yang kita lakukan adalah dengan tetap beribadah kepada Tuhan dengan hati yang senantiasa bersyukur. Mari terus mengandalkan penyertaan Tuhan dalam perjalanan hidup kita, dan teruslah beribadah kepada-Nya, sehingga jalan yang lebih baik akan ditunjukkan bagi kita. Amin.
5. Doding “Monang do Au”
Tuhan, Ham do pangajamanku, haporusanku.
Tuhan, Ham do batar-batarku, Ham Rajangkin.
Tuhan, Ham do sibalosanku bai goluhkon.
Ham Parholong ni atei, ase lang au mandolei itogu Ham do au.
Age gilumbang haba-haba, seng au mabiar.
Age mardalan bai na golap, pos uhurhin.
Ai seng tadingkononMu au bai pardalanankin.
Ai roh do Ham Tuhanku lao mangurupi au, paluahkon au.
Sonang do au, sonang do uhurhin mandalani goluhku.
Ai Tuhankin mardalan rapkon au manogu tangankin.
Ge sipata roh paruntolon in sompong mandorap au.
Monang do au, ai tuk do gogohkin ibere Tuhankin.
6. Tonggo Ham Bapanami/Doa Bapa Kami
Departemen Persekutuan GKPS