1. Doding Haleluya No. 496:1
Idilo Tuhan Naibatanta, haganup Kuria-Ni in.
Ase manjalo haluahon, nabinoban ni Kristus in.
Tangihon ma dilo-dilo-Ni, pateleng ham ma pinggolmu.
Ulang manosal holi dob ni, bai ujung ni panorangmu.
2. Tonggo
3. Ayat Harian: 2 Korint 5:20
“Ase utusan ni Kristus do hanami, sahira Naibata do mangojur marhitei hanami. Gantih ni Kristus do hanami mangelek: “Sai ra ma nasiam padearon bani Naibata!”
“Jadi kami ini adalah utusan-utusan Kristus, seakan-akan Allah menasihati kamu dengan perantaraan kami; dalam nama Kristus kami meminta kepadamu: berilah dirimu didamaikan dengan Allah.”
4. Renungan
Jemaat yang dikasihi Tuhan,
setiap orang percaya memiliki jabatan atau status istimewa, yaitu selaku utusan ataupun duta-duta Kristus. Barangkali kita merasa bahwa kita tidak pantas atau layak atas status itu, tetapi kebenaran yang sesungguhnya adalah bahwa kitalah utusan atau duta-duta Kristus yang telah ditetapkan dan disuruh-Nya ke tengah-tengah dunia dan lingkungan sekitar kita. Maka mulailah memikirkan sesama, lingkungan, rekan, kerabat maupun sahabat-sahabat kita. Bisa saja, hanya kitalah satu-satunya yang mereka kenal sebagai orang Kristen atau pengikut Kristus, dan mereka mengharapkan agar kita dapat memberitakan kepada mereka tentang kemuliaan dan kebesaran kerajaan Allah. Tuhan memberikan kepada kita berbagai wilayah pelayanan dan beban yang berbeda-beda. Namun apapun itu, yang jelas kita adalah utusan atau duta Tuhan. Bagaikan para duta besar Negara Republik Indonesia yang diutus Presiden ke Amerika Serikat, Republik Rakyat Tiongkok, ataupun negara-negara lainnya yang masing-masing bertugas di wilayah yang berbeda, tetapi semua mereka adalah duta besar Indonesia.
Sama seperti para duta besar negara, demikianlah juga kita semuanya adalah utusan atau duta-duta dari kerajaan Allah. Dengan diberikan-Nya status dan identitas yang demikian kepada kita oleh Tuhan, maka kita tidak boleh menganggap sepele status yang dipercayakan tersebut kepada kita. Pada masa sekarang ini, seringkali orang-orang mencantumkan nama, identitas dan daftar pekerjaan mereka pada kartu namanya, demikianlah kiranya kita selaku orang Kristen seyogyanyalah juga mengikutsertakan status kita selaku utusan atau duta Kristus dalam setiap dokumen identitas diri kita. Itulah pekerjaan yang paling penting yang harus kita laksanakan dalam kehidupan kita. Tentulah kita juga memiliki berbagai profesi, seperti pegawai, petani, pedagang, ahli atau tukang, wiraswasta, dan sebagainya, namun semua itu hanyalah pendukung agar kita dapat hidup dengan layak. Tetapi identitas kita yang utama adalah, “utusan atau duta-duta Kristus.” Hal ini sama seperti yang terjadi dalam kehidupan rasul Paulus di dunia ini. Walaupun di tengah-tengah kesehariannya di dunia ia berprofesi sebagai seorang pembuat tenda, namun ia tetap menuliskan dan mengatakan kepada jemaat-jemaat yang dilayaninya bahwa ia adalah seorang hamba Tuhan. Ia tahu betul identitas dan statusnya dan ia hidup seturut dengan jabatan itu.
Lebih daripada itu, selaku utusan atau duta kerajaan Allah, ada beberapa aspek yang perlu dicatat. Pertama, selaku utusan atau duta kerajaan Allah, maka setiap perbuatan dan perkataan kita adalah representasi atau gambaran dari kerajaan Allah. Ketika seorang duta besar melakukan kesalahan, jarang sekali orang menimpakan kesalahan itu kepada orang tersebut secara pribadi, melainkan justru kepada identitasnya selaku duta dari negara yang mengutusnya. Maka kita tidak dapat memisahkan keberadaan kita dari identitas kita. Kedua, sebagaimana orang-orang jarang menyalahkan pribadi oknum tersebut atas kesalahan yang ia lakukan tetapi “duta besar” dari suatu negaralah yang bersalah, maka kemanusiaan dan identitas kita tidaklah dapat dipisahkan. Ketiga, selaku utusan atau duta-duta kerajaan Allah, maka yang menjadi tugas dan tanggung jawab kita adalah memberitakan kemuliaan Kerajaan Allah. Tidak persoalan bagaimanapun buruk dan gelapnya situasi di sekitar kita, kasih dan cahaya Kristus tetap kita pancarkan di tempat itu. Oleh karena itu, pada hari ini dimanapun kita dan apapun yang kita kerjakan, marilah kita tetap memberitakan kasih dan kemurahan Tuhan agar banyak jiwa yang haus dapat dipuaskan. Sudahkah kita siap bermisi memberitakan kabar baik? Mintalah kekuatan yang luar biasa dari Tuhan dalam doamu untuk menggenapkan pekerjaan-Nya. Amin.
5. Doding Haleluya No. 118:3
Baen suruhan-Mu ma ahu, ai seng soya Hata-Mu.
Janah Ham homa manogu, ganup jolma roh Bamu,
ganup jolma roh Bamu, ganup jolma roh Bamu;
Holong atei-Mu sai togu, ganup jolma roh Bamu.
6. Tonggo Ham Bapanami/Doa Bapa Kami
Departemen Persekutuan GKPS