1. Doding Haleluya No. 404:1
Ganup ari do in, ronsi tahun hu taun, sihol do hudodingkon GoranMu.
Ham Tuhan Naibata, sai hupuji do Ham, halani haganup layakMu.
Ham arta na harga, poltik hujolom in,
humbani na hinan, Ham do tong Naibatangkin.
Bonani na dear, ronsi sadokahnin,
Panondang na lihar, bai ganup na golap in.

 

2. Tonggo

 

3. Ayat Harian: Jakobus 2:26
“Ai songon badan na so martonduy, matei do, sonai do matei age haporsayaon na so marhorja.”

“Sebab seperti tubuh tanpa roh adalah mati, demikian jugalah iman tanpa perbuatan-perbuatan adalah mati.”

 

4. Renungan
Jemaat yang dikasihi Tuhan,
buah dari iman kepada Yesus Kristus adalah perbuatan baik kepada sesama. Kebanyakan orang sering salah memahami tentang iman yang sesungguhnya, yang datang berlandaskan ungkapan rasul Paulus dalam surat Roma, yang menyatakan bahwa manusia diselamatkan bukan karena perbuatannya melainkan oleh iman. Dengan demikian, banyak yang berpikir bahwa ketika kita sudah diselamatkan oleh Allah karena iman, maka kita tidak perlu lagi melakukan perbuatan baik. Tentu hal ini adalah pemahaman yang salah, karena buah dari iman adalah melakukan perbuatan baik. Inilah sebabnya rasul Yakobus menggunakan analogi tubuh dan roh untuk menggambarkan hubungan antara iman dan perbuatan. Tubuh adalah simbol dari iman, sedangkan roh adalah simbol dari perbuatan. Tubuh tanpa roh adalah mati. Begitu juga, iman tanpa perbuatan adalah mati. Iman yang mati adalah iman yang tidak menghasilkan perbuatan. Iman yang demikian tidak memiliki nilai di hadapan Tuhan. Iman yang hidup adalah iman yang menghasilkan perbuatan. Iman yang demikian diakui oleh Tuhan dan bermanfaat bagi sesama.

Iman adalah keyakinan kita kepada Tuhan dan kebenaran-Nya. Ini adalah dasar dari mana semua tindakan kita harus mengalir. Tanpa iman, perbuatan kita hanyalah tindakan kosong tanpa makna dan motivasi yang sejati. Iman yang sejati tidak hanya tinggal di kepala, tetapi juga harus dinyatakan dalam tindakan. Bahkan rasul Yakobus menyatakan dalam Yakobus 2:17, “Demikian juga halnya dengan iman, jika ia tidak disertai dengan perbuatan, maka iman itu mati di dalam dirinya sendiri.” Perbuatan kita menjadi bukti dan kesaksian hidup dari iman yang ada di dalam hati kita. Bagaimana iman yang melakukan perbuatan baik tersebut? Yaitu iman kepada Yesus Kristus dan melakukan kebaikan-kebaikan kepada semua orang, seperti menolong, mengasihi, sabar, peduli, tidak berlaku curang, tidak mencuri, tidak menjelekkan orang lain, tidak hidup dalam daging atau tidak hidup dalam hawa nafsu tapi penuh kasih, hidup dalam damai sejahtera seperti buah roh, dalam Galatia 5:22-23, serta memberitakan kebenaran kepada semua orang. Inilah yang menunjukkan bahwa hubungan antara iman dan perbuatan seerat hubungan antara tubuh dan jiwa.

Hidup adalah hasil dari perpaduan keduanya. Pada saat kedua itu dipisahkan, maka yang dihasilkan adalah kematian rohani. Iman yang palsu pada hakikatnya adalah kematian rohani. Dengan demikian, kita melihat bahwa iman dan perbuatan harus bekerja sama dalam hidup kita. Imanlah yang memotivasi kita untuk berbuat baik, dan perbuatan kita menunjukkan bahwa iman kita sungguh-sungguh hidup. Marilah kita hidup dengan iman yang dinyatakan dalam perbuatan, sehingga hidup kita menjadi kesaksian dan berkat bagi orang-orang di sekitar kita. Dengan demikian, jemaat yang dikasihi Tuhan, marilah menghidupi iman kita dengan senantiasa melakukan perbuatan baik. Salah satu kutipan pernah mengatakan, “Jangan pernah hilang nilai-nilai kebaikan yang ada pada dirimu karena keburukan-keburukan yang terjadi di sekitarmu sebab nilai dari imanmu adalah nilai dari perbuatan kebaikanmu.” Amin.

 

5. Doding Haleluya No. 12:1+3
O Jesus Panondang i dunia on, mula ni na torang tangar hatangkon.
Sai holong atei-Mu bai pardousa on, Ham ma mangapohi na marhoru on.

Tonduy, daging, uhur ampa gogohniin, ulang bai na sambor, sai Bamu ma in.
Ningon gok Bamu ma au hinopkop-Mu, ase saud martuah au jabolon-Mu.

 

6. Tonggo Ham Bapanami/Doa Bapa Kami

 

Departemen Persekutuan GKPS