1. Doding Haleluya No. 339:3
Ai pintor uhum-Mu bai harajaon-Mu.
In ihutkononku baen hagoluhanku.
Dob tangkas hubotoh sonang i lambungMu.
Ai pintor uhum-Mu bai harajaonMu.
2. Tonggo
3. Ayat Harian: Podah 21:3
“Na mandalankon hapintoron pakon uhum, rosuhan do uhur ni Jahowa bani ai humbani na mangidah galangan.”
“Melakukan kebenaran dan keadilan lebih dikenan Tuhan dari pada korban.”
4. Renungan
Jemaat yang dikasihi Tuhan,
menurut kitab Imamat 7:37, ada lima korban yang termasuk dalam hukum dan dinyatakan Tuhan Allah kepada Musa di Gunung Sinai. Ia memerintahkan orang Israel untuk mempersembahkan persembahan mereka di padang gurun Sinai. Kelima macam korban itu adalah korban bakaran, korban sajian, korban penghapus dosa, korban penebus salah dan korban keselamatan. Kelima macam korban tersebut mempunyai tujuan yang berbeda, tetapi pada intinya sama, yaitu sebagai pendamaian dan ucapan syukur. Tindakan pendamaian di dalam kata ini berhubungan dengan sistem persembahan untuk menyelesaikan masalah dosa atau pelanggaran. Pada masa kini istilah “korban” dapat juga diterjemahkan dengan ucapan syukur, memberi persembahan dan memberi diri untuk ikut dalam pelayanan. Bahkan ada juga yang mempunyai konsep bahwa dengan memberi “korban” persembahan atau ucapan syukur ke gereja, maka dosa-dosa dan kekurangannya kepada Tuhan dapat dihapuskan dan kesalahan serta keteledorannya dalam melaksanakan peraturan di dalam jemaat dapat dilunasi. Tentu konsep seperti ini tidak tepat dan harus dibuang.
Dalam ayat harian ini, disebutkan bahwa kita harus sudah “lulus” dalam pemahaman tentang korban dan persembahan syukur. Pemberian “korban” dan ucapan syukur yang kita berikan kepada jemaat dan gereja adalah sebagai ucapan syukur akan keselamatan dan anugerah yang telah kita terima di dalam Kristus. Kristus telah mengorbankan diri-Nya di kayu salib untuk semua dosa dan pelanggaran kita. Yang terbaik yang kita lakukan adalah melakukan kebenaran dan keadilan.
Keadilan Allah dinyatakan dengan mencintai kebenaran dan membenci kefasikan. Ia mengasihi orang-orang yang hidup dalam kebenaran dan membenci orang-orang yang hidup dalam kefasikan. Dalam Mazmur 11:4-7 dikatakan, “TUHAN ada di dalam bait-Nya yang kudus; TUHAN, takhta-Nya di sorga; mata-Nya mengamat-amati, sorot mata-Nya menguji anak-anak manusia. TUHAN menguji orang benar dan orang fasik, dan Ia membenci orang yang mencintai kekerasan. Ia menghujani orang-orang fasik dengan arang berapi dan belerang; angin yang menghanguskan, itulah isi piala mereka. Sebab TUHAN adalah adil dan Ia mengasihi keadilan; orang yang tulus akan memandang wajah-Nya.”
Keadilan Allah juga dinyatakan dengan menjatuhkan hukuman atas setiap pelanggaran dan dosa. Ia tidak akan membiarkan pelanggaran dan dosa berlalu begitu saja dari hadapan-Nya. Ia akan mengganjarnya dengan hukuman. Keadilan Allah juga dinyatakan dengan memberi penghargaan atas setiap perbuatan baik yang kita kerjakan. Setiap perbuatan baik yang kita kerjakan tidak akan sia-sia. Allah memperhatikan setiap perbuatan baik, bahkan tindakan kecil, yang kita lakukan karena mengasihi-Nya. Demikianlah, keadilan Allah nyata dalam setiap tindakan-Nya. Ia mencintai kebenaran, tetapi membenci kejahatan. Ia mengganjar setiap dosa dengan hukuman, tetapi menghargai setiap kebajikan dengan pahala. Ia bertindak sesuai dengan prinsip-prinsip kebenaran yang telah ditetapkan Tuhan. Bertindak benar belum tentu adil, akan tetapi ketika kita berlaku adil dalam berbuat sesuatu yang berhubungan dengan banyak orang, maka sudah tentu kita akan menerapkan kebenaran dalam perilaku kita. Benar dan adil adalah perilaku yang sangat sulit diterapkan dalam kehidupan kita, akan tetapi apabila kita benar-benar berpegang teguh pada kebenaran firman Allah maka kita akan berlaku adil dan benar dalam menjalani hidup. Amin.
5. Doding Haleluya No. 466:2
Horjahon ma rosuh-Ni, ase dapotan pasu-pasu horjamu in.
Manggargar na sinari, janah tongtong ihasomani Tuhanta in.
Nai ma da tongon, Amen sai saud ma sonin.
Nai ma da tongon, Amen sai saud ma sonin.
6. Tonggo Ham Bapanami/Doa Bapa Kami
Departemen Persekutuan GKPS