Peristiwa kebakaran terjadi lagi di Kabupaten Simalungun, pada Jumat (19/1/24) subuh, tepatnya di dusun Raya Dolok, Nagori Silau Marawan, Kecamatan Dolok Silau. Warga menduga peristiwa kebakaran ini bermula dari adanya korsleting listrik atau hubungan arus pendek, dan percikan api semakin menjalar dibantu oleh humbusan angin kencang pada subuh itu. Dengan peralatan seadanya, warga mencoba untuk memadamkan api agar tidak menjalar lebih luas lagi. Setelah berjuang lebih kurang sejam, akhirnya api berhasil dipadamkan. Dalam peristiwa kebakaran ini sebanyak tiga unit rumah warga (warga GKPS) ludes dilahap sijago merah.
Mendapat berita kebakaran tersebut, Pendeta GKPS Resort Hutasaing Pdt. Daniel Smando Purba segera meneruskannya kepada Kepala Departemen Pelayanan Pdt. Dr. Jenny R. C. Purba. Dan keesokan harinya, Sabtu (20/1/24) siang, Pdt. Jenny R. C. Purba, Pdt. Relson Girsang, S.Th (Kabid. Pelpem), Pdt. Hormaida Ulina Malau, M.A (Kabid Pelayanan Sosial), Pdt. Hamonangan Sinaga, M.Si (Pendeta Namaposo GKPS Distrik I), Pdt. Gunawan Purba (Pendeta di Pelpem) bertolak menuju dusun Raya Dolok. Setibanya di dusun Raya Dolok, rombongan dari Departemen Pelayanan bersama dengan Pdt. Daniel Smando Purba dan Majelis Jemaat Raya Dolok, mengadakan acara mamboras tengeri ampa manonggohon keluarga Basdi Saragih/Inang Hotrisda Menni Purba dan keluarga St. Margindo Saragih/Nurhayati Purba Tondang, dua keluarga yang rumahnya hangus terbakar.
St. Hotrisda Menni Purba dalam pertemuan itu menceritakan sekilas bagaimana api dengan lahapnya menghanguskan bagunan rumahnya dan juga rumah mertuanya. “Melihat api berkobar besar saya terus berusaha tenang dan meminta pertolongan kepada warga yang lainnya untuk memadamkan api. Saya juga terus bernyanyi Ningon Jesus hasomanku, pitah ahu kahou do, rapkon Jesus boi au monang talu musuhkin ganup agar saya tetap tenang pada saat itu,” tutur Hotrisda Purba.
Sembari menangis, ia pun bersaksi bahwa Kristus sungguh tetap berkarya, dan tidak diam. “Kristus datang sebagai sahabat yang merangkul dan menguatkan saya kala menghadapi situasi yang tidak mudah ini” demikian kesaksiannya dihadapan Pdt. Jenny. R. C. Purba dan warga jemaat lainnya.
Pdt. Dr. Jenny R. C. Purba dalam kesempatan panohuan ini menyampaikan salam duka dari Pimpinan Sinode GKPS, yang pada saat itu tidak bisa bersama dengan para korban sehubung ada beberapa agenda kerja yang sudah terjadwal dan tak bisa ditinggalkan.
Untuk menguatkan para keluarga, Pdt. Jenny R. C. Purba mengutip kitab Psalmen 71: 23. “Marolob-olob do bibir hubani na mandoding-doding ahu Bamu, age tonduyhu na dob pinaluah-Mu,” demikian Pdt. Jenny membacakannya. Melalui nas ini Pdt. Jenny pun mengajak keluarga korban kebakaran rumah agar senantiasa berpengharapan pada Tuhan Allah. “Psalmen 71: 23 ini menjadi kekuatan bagi bapak dan ibu menghadapi musibah ini. Walaupun sulit untuk bernyanyi memuliakan Tuhan di tengah musibah ini, namun Allah tetap berkarya menyelamatkan hidup bapak dan ibu sekalian. Tak ada korban jiwa dalam musibah ini. Oleh sebab itu tetaplah berpengharapan kepada-Nya, kiranya kasih-Nya yang lemah lembut menjadi penghiburan bagi saudara, saudari di tengah menghadapi musibah ini,” ucap Pdt. Jenny Purba sembari mamboras tengeri tanda bentuk partisipasi dan penuguhan agar keluarga tetap kuat, tabah dan tenang menghadapi kondisi ini. (bgs/hks)