1. Doding: Haleluya No. 496:1
Idilo Tuhan Naibatanta, haganup Kuria-Ni in.
Ase manjalo haluahon, nabinoban ni Kristus in.
Tangihon ma dilo-dilo-Ni, pateleng ham ma pinggolmu.
Ulang manosal holi dob ni, bai ujung ni panorangmu.

 

2. Tonggo

 

3. Ayat Harian: Psalmen 80:20
“Ham Jahowa Naibata Zebaot, pasuang Ham ma hanami, sondangkon Ham ma bohi-Mu, ase maluah hanami.”

“Ya Tuhan, Allah semesta alam, pulihkanlah kami, buatlah wajah-Mu bersinar, maka kami akan selamat.”

 

4. Renungan
Saudara-saudari yang terkasih dalam nama Tuhan Yesus,
situasi yang dialami pemazmur dalam ayat harian ini adalah sedang mengalami penderitaan dan tekanan hidup yang berat serta sangat mengharapkan pemulihan dari Tuhan. Dalam Mazmur 80 ini berulang kali dimintakan pemazmur kepada Tuhan untuk pemulihan (ayat 4, 15, dan 20). Hal ini menunjukkan adanya beban yang berat yang sedang dialami oleh pemazmur. Dalam konteks pengulangan doa seperti yang dilakukan dalam Mazmur 80 ini, menunjukkan tentang kesungguhan dan keyakinan bahwa satu-satunya harapan dalam kesulitan mereka adalah Tuhan yang akan turun tangan dan memulihkan mereka kembali. Cara yang diminta oleh pemazmur dalam doanya adalah dengan menyebutkan bahwa Tuhan itu adalah Tuhan semesta alam. Menyebutkan Tuhan semesta alam adalah menunjukkan adanya pengakuan bahwa semua alam dan isinya adalan kepunyaan Tuhan, sehingga segala kekuatan yang ada di dalam alam semesta pastilah tunduk kepada kuasa yang ada pada Tuhan. Keyakinan ini menjadi dasar iman bagi pemazmur dalam menghadapi penderitaan.
Ia berkeyakinan bahwa tidak ada kekuatan apapun yang membuat ia menderita yang tidak diketahui oleh Tuhan. Bagaimanapun kuatnya kekuatan yang ada dalam dunia yang membuat manusia bersedih, berduka atau mengalami bencana, pemazmur berkeyakinan bahwa kekuatan yang ada pada Tuhan pasti lebih kuat dan lebih hebat dari semuanya itu.

Tuhan semesta alam (bahasa Simalungun: Naibata Zebaot) juga berarti bahwa Tuhan adalah pembela dalam peperangan yang membawa kemenangan. Kuat kuasa yang ada pada Tuhan adalah kuat kuasa yang luar biasa, sehingga tidak ada kekuatan apapun di dalam dunia ini yang lebih hebat darinya. Walaupun dalam dunia budaya timur tengah atau budaya dunia yang lain, mempunyai pemahaman bahwa ada kekuatan dari dewa yang mereka miliki dan sembah, tetapi seperti pengakuan pemazmur dalam ayat harian ini, Tuhan adalah Tuhan alam semesta. Tidak ada kekuatan apapun yang dapat menandingi atau melampaui kuasa-Nya. Berikutnya, disebutkan juga dalam ayat harian ini tentang cara yang diinginkan oleh pemazmur terhadap campur tangan Tuhan dalam hidupnya. Pemazmur berkata, “buatlah wajah-Mu bersinar.” Permintaan ini adalah keyakinan dan keinginan supaya Tuhan bersikap baik kepada mereka, dan mengangkat cahaya wajah-Nya kepada mereka. Seperti pengalaman nabi Musa ketika berjumpa dengan Tuhan di atas bukit, maka Tuhan tampil dengan cahaya wajah-Nya yang luar biasa. Cahaya wajah Tuhan itu berisi kuasa dan jati diri-Nya yang begitu kuat dan suci serta penuh dengan kekudusan. Dengan demikian, cahaya wajah Tuhan itu akan menyinari semua persoalan dan pergumulan yang berat. Cahaya wajah Tuhan itu akan mengubah beban berat menjadi kelegaan. Dukacita akan menjadi sukacita dan kemenangan bersama Tuhan akan nyata.

Seperti pemazmur sudah merasakan cahaya wajah Tuhan dalam setiap pergumulannya, kiranya doa yang sama tetap kita naikkan kepada-Nya. Cahaya wajah Tuhan kiranya memberi kekuatan dan berkat bagi kita, sehingga hidup kita juga dapat menjadi pembawa berkat dan kepedulian. Biarlah cahaya wajah Allah menyinari hidup kita, sehingga kita akan penuh berkat dan sukacita. Amin.

 

5. Doding: Haleluya No. 25:1-3
Pasu-pasu Ham ma, ale Tuhannami.
Sai sondangkon bohi-Mu, bai na humpul on ganup.

Bere Ham bannami damei ari-ari.
Sai pasaor ma Tonduy-Mu bai na humpul on ganup.

Amen hatanami ale Tuhannami,
siparholong atei in sangap ma bai Goran-Mu!

 

6. Tonggo Ham Bapanami/Doa Bapa Kami

 

Departemen Persekutuan GKPS