1. Doding: Haleluya No. 341:1-2
Ari na madear tumang lao marayakkon Tuhan in.
Hubaritahon Ham Tuhan bujur au mandalankon in.
Tuahkin ari in sanggah isasap dousangkin.
Ai ipatalar dalankin janah iungkap uhurhin.
Tuahkin ari in sanggah isasap dousangkin.

Sai huondoskon ma nuan, ‘ge diringkon Bamu Tuhan.
PandiloMu hubangku on, sai hubalosi do tongtong.
Tuahkin ari in sanggah isasap dousangkin.
Ai ipatalar dalankin janah iungkap uhurhin.
Tuahkin ari in sanggah isasap dousangkin.

 

2. Tonggo

 

3. Ayat Harian: Parambilan 7:14
“Bani ari na madear marmalas ni uhur ma ho; anjaha bani ari na masambor paruhurhon ma: Naibata do manjadihon na sada ampa na legan ai, ase ulang ibotoh jolma atap aha na sihol masa.”

“Pada hari mujur bergembiralah, tetapi pada hari malang ingatlah, bahwa hari malang ini pun dijadikan Allah seperti juga hari mujur, supaya manusia tidak dapat menemukan sesuatu mengenai masa depannya.”

 

4. Renungan
Jemaat yang dikasihi Tuhan,
hidup ini biasa digambarkan seperti roda pedati yang sedang berputar, ada saatnya kita berada di atas, dan ada saatnya kita berada di bawah. Tentu setiap orang pasti lebih memilih berada pada posisi di atas, dan berupaya agar hidupnya tidak berada di bawah. Agaknya gambaran seperti itu juga mengingatkan kita bahwa ada istilah hari mujur dan hari malang. Lalu ketika kepada kita ditanyakan, hari yang bagaimana yang lebih kita harapkan, maka kita pasti akan memilih hari yang mujur, karena kita seolah-olah berada dalam posisi di atas, posisi yang nyaman. Karena hari yang mujur adalah suatu situasi saat kita mendapat keberuntungan, bernasib baik dan bahagia. Lalu bagaimana saat kita menerima situasi hari yang malang? Kata malang dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) berarti, “bernasib buruk, celaka, sial,” dan tentu kita akan berupaya menghindarinya, sama seperti kita menghindari pada posisi roda pedati di bawah.

Jemaat Tuhan,
dalam ayat ini dituliskan rangkaian kalimat yang sangat menarik. Kebahagiaan dan dukacita dinikmati dengan porsi dan tempat yang sama. Apabila sukacita diizinkan Allah untuk hadir, syukurilah, nikmati dan lihatlah hal itu sebagai anugerah (ayat 14a). Menariknya, dalam kalimat selanjutnya, Pengkhotbah menuliskan bahwa hari malang sama dengan hari mujur (ayat 14b). Yang dimaksudkan Pengkhotbah di sini adalah cara seseorang menyikapi kedua hal tersebut. Kemalangan dan kemujuran adalah sesuatu yang akan datang silih berganti dalam kehidupan seseorang. Pengkhotbah ingin menunjukkan cara menyikapi sebuah kemalangan, yaitu dengan memahami bahwa jika berada dalam kemalangan pun, Allah izinkan hadir dengan tujuan yang sama dengan kemujuran, yaitu agar manusia dapat mengalami Allah dalam proses kehidupannya (ayat 14c). Oleh karena itu, bersyukurlah, nikmati dan alami Allah dalam situasi apapun. Hidup yang manis dan pahit diizinkan Tuhan ada dalam hidup kita, bersama Tuhan Yesus kita diberi kekuatan dan sanggup hidup di segala musim hidup kita.

Benar bahwa semua hari-hari adalah baik, karena hari itu adalah milik Tuhan, hanya dosa yang dilakukan oleh manusia menjadikan manusia itu merasakan beban yang begitu besar dalam hidupnya, pun jika hidup yang berkenan pada Tuhan dan seturut jalan Firman Tuhan maka beban masalah pasti menjadi rasa syukur kita atas penyertaan Allah dalam hidup kita, bahkan mujizat nyata di dalam hidup umat yang percaya. Sekalipun beban masalah begitu berat namun bersama Roh Kudus pasti ada kekuatan dan menemui jalan keluar. Memohon kemurahan pengampunan Tuhan akan dosa kita dan bertobat, maka setiap anak Tuhan pasti memperoleh pertolongan kasih Tuhan. Pertolongan yang dari Tuhan penuh dengan kasih, pengolahan hidup dari Tuhan membawa kita pada hidup yang lebih baik. Segala kepahitan, masalah dan dosa di dalam hidup kita dibersihkan melalui pengolahan hidup yang dari Tuhan. Melalui kegagalan yang membuat keputusasaan maka anak-anak Tuhan dapat melihat kuasa penyertaan Tuhan Yesus yang membawa setiap kita memperoleh keberhasilan yang berasal dari Tuhan Yesus. Hidup itu indah, meskipun di dalam kesesakan akan tetapi umat Tuhan pasti memiliki kedamaian dalam hati, sehingga melalui kematangan iman kita, dan bagaimana kita mengatur pola pikir tentang masalah yang kita rasakan dalam hidup, akhirnya kita mampu menerima dan mengamini bahwa baik hari mujur, maupun hari malang, tetap ada Tuhan yang berkarya dan memberi pertolongan kepada umat-Nya. Amin.

 

5. Doding: Haleluya No. 442:1
Bai pardalanan ni goluhku, ningon do Jesus i lambungku.
Golap do tong huidah ‘ge siang ni ari,
anggo lang Jesus i lambungku manondangi.
Ai hataMu Tuhan, panondang na totap, na manondangi uhur na golap.
Megah mardalan au, hinsah tunggung jagar,
ai Ham manogu au bai dalan na lihar.
Bai pardalanan ni goluhku, ningon do Jesus i lambungku.
Golap do tong huidah ‘ge siang ni ari,
anggo lang Jesus ilambungku manondangi.

 

6. Tonggo Ham Bapanami/Doa Bapa Kami

 

Departemen Persekutuan GKPS