1. Doding: Haleluya No. 384:1
Anggo sai tong hupingkiri, pambahenankin.
Simbei do tong ganup tingki, seng margagan in.
Holongmu, Tuhan pangajamankin,
sai marpangulaki, Ham mangidah in.
Holongmu, Tuhan pangarapankin,
seng dong parsuhutan, pitah Ham do in.
2. Tonggo
3. Ayat Harian: Joel 2:13
“anjaha rigati nasiam ma uhur nasiam, ulang hiou nasiam.” Mulak ma nasiam bani Jahowa, Naibata nasiam, ai pardear layak anjaha paridop uhur do Ia, parlumbang ni uhur anjaha parholong atei banggal, anjaha marpangulaki do uhur-Ni mangidah hamagouan.”
“Koyakkanlah hatimu dan jangan pakaianmu, berbaliklah kepada Tuhan, Allahmu, sebab Ia pengasih dan penyayang, panjang sabar dan berlimpah kasih setia, dan Ia menyesal karena hukuman-Nya.”
4. Renungan
Jemaat yang dikasihi Tuhan,
hari ini kita melaksanakan sekaligus merayakan 3 kejadian, yaitu: Hari Raya Rabu Abu, Pemilihan Umum (Pemilu), dan Hari Kasih Sayang (Valentine). Ketiganya menekankan hal yang berbeda. Hari Raya Rabu Abu menekankan penyesalan, kerapuhan dan kefanaan manusia, serta ajakan untuk bertobat. Pemilu menekankan pada kejujuran dan keadilan. Hari Kasih Sayang menekankan pada pemberian ucapan terima kasih pada orang yang kita kasihi. Hari ini semua hal tersebut menjadi tugas kita bersama. Betapa hari ini adalah hari yang sangat sibuk bagi kita.
Namun itu semua belum sebanding dengan apa yang telah Tuhan lakukan bagi kita. Itu semua belum sebanding dengan semua berkat dari Tuhan yang telah kita terima. Di sini kita sering lupa diri. Kita menyangka dan merasa bahwa dengan disibukkannya kita oleh banyaknya tanggung jawab yang harus kita kerjakan, maka kita menganggapnya sebagai sebuah pencapaian luar biasa, sehingga lupa kepada makna dari semuanya, yaitu bahwa Tuhan itu pengasih, penyayang, panjang sabar dan berlimpah kasih setia. Kita tidak hanya harus mengenal diri kita, tetapi juga harus mengenal Tuhan kita. Dengan mengenal Tuhan, kita tahu apa yang Tuhan minta dari kita. Melalui ayat harian hari ini, Tuhan meminta kita untuk mengoyakkan hati kita, bukan pakaian kita. Arti dari analogi mengoyakkan hati adalah mengganti hati yang lama menjadi hati yang baru. Inilah yang dimaksud dengan berbalik atau bertobat. Hati yang tadinya membenci menjadi hati yang mengasihi. Hati yang tadinya mendendam menjadi hati yang memaafkan. Hati yang tadinya munafik menjadi hati yang jujur. Hati yang tadinya congkak menjadi hati yang merendah. Hati seperti inilah yang kita bawa datang kepada Tuhan, kapan pun dan dimana pun itu. Ia pasti menerima kita dengan berbekal hati seperti itu.
Maka di hari Rabu yang menyibukkan ini, di saat nanti malam kita akan berdoa dan beristirahat, kita mendapati hari ini telah berjalan dengan luar biasa atas penyertaan Tuhan. Kita semakin dimotivasi untuk menjadi orang yang kuat dan selalu berharap pada Tuhan yang pengasih, penyayang, panjang sabar, dan berlimpah kasih setia. Amin.
5. Doding: Haleluya No. 309:1-2
Au sol dohor Bamu Ham Naibata.
‘Ge pe manaron au huporsan ma.
Mandoding do au on mamuji Ham tongtong.
Lambin dohor Bamu dohor Bamu.
Bai pardalanankin bod ari in,
‘ge bai na golap in pos uhurhin.
Sanggah mardalan au ulang tadingkon au,
ase dohor Bamu, dohor Bamu.
6. Tonggo Ham Bapanami/Doa Bapa Kami
Departemen Persekutuan GKPS