1. Doding: Haleluya No. 443:1-2
Tolong Ham ma o, Tuhan, haganup Kuria-Mu,
na dob loja manaksihon goran-Mu.
Pargogohi Ham homa, haganup jabolon-Mu,
manaburhon bonih harajaon-Mu.
Roh Ham Tuhan, bastu ma Ham.
Ai borat tumang do, siporsanonnami on,
laho pajonamkon horja on.
Pitah kuasa-Mu do, hatundalan na sintong,
ase boi marsaksi hanai on.

Sai marabur do tongtong iluh-iluhnami on,
mamingkirhon haganup na masa in.
Gogohnami seng adong laho patorsahon on,
ningon Ham hasomannami tong ijin.
Roh Ham Tuhan, bastu ma Ham,
ai borat tumang do, sibobanonnami on,
laho pajonamkon hata-Mu.
Pitah kuasa-Mu do, hatundalan na sintong,
ase tarambilan goran-Mu.

 

2. Tonggo

 

3. Ayat Harian: Psalmen 73:25
“Ise ma hasomanku i nagori atas? Sobali Ham seng dong iharosuhkon uhurhu i tanoh.”

“Siapa gerangan ada padaku di sorga selain Engkau? Selain Engkau tidak ada yang kuingini di bumi.”

 

4. Renungan
Jemaat yang dikasihi Tuhan,
perlindungan Tuhan sungguh nyata dan pertolonganNya sungguh terbukti. Itulah pengalaman yang dirasakan oleh pemazmur terhadap Tuhan. Di awal Mazmur pasal 73 ini ia mengatakan bahwa Tuhan itu baik, terutama bagi orang-orang yang tulus dan bersih hatinya. Ia tidak hanya melindungi dan menolong, tetapi juga menasihati manusia, termasuk pemazmur. Semua perbuatan Tuhan tersebut diyakininya tidak bisa diimbangi oleh manusia manapun di bumi. Ia meyakini hal tersebut karena Tuhan berdiam di sorga, dan semua perbuatanNya itu adalah perbuatanNya sebagai Allah atas sorga. Itulah mengapa Ia menjadi teramat yakin bahwa hanya Tuhan yang di sorga itulah yang dapat melindungi, menolong, dan menasihatinya pada saat kapan pun. Ini jugalah yang kemudian menghantarnya kepada sebuah pernyataan bahwa hanya Tuhan saja yang diingininya di bumi, tidak ada yang lain.

Keyakinan pemazmur seperti ini kemudian menghantarkan kita pada sebuah keyakinan yang tertuang dalam lirik lagu berjudul “Allah Sumber Kuatku.” Sebagian lirik dari lagu tersebut mengatakan, “Hanya Kau milikku di surga. Tiada yang kuingini di bumi, hanya Kau. ‘Tak kuandalkan kekuatanku. Namun, yang pasti Kau tetap s’lamanya.” Apa rupanya yang diharapkan dari sesuatu yang berasal dari sorga? Jawabannya adalah kekekalan. Ya, Allah itu tetap selama-lamanya, karena Ia adalah pemilik sorga. Itulah yang kita harapkan dari sorga. Sementara, segala sesuatu yang ada dan yang berasal dari bumi adalah fana dan akan binasa. Maka lagi-lagi, melalui ayat harian kita hari ini, di masa-masa sengsara Tuhan Yesus (pra Paskah) yang sedang kita jalani sekarang, keyakinan kepada Allah yang kekal hendaklah berdiam dan berbuah dalam diri kita. Di saat kita mengakui kekekalanNya, maka di saat itulah kita sekaligus mengakui kefanaan kita. Inilah yang menjadi penekanan pada hari raya Rabu Abu yang kita rayakan Minggu lalu, bahwa kita adalah fana dan Allah itu adalah kekal selama-lamanya. Amin.

 

5. Doding: Haleluya No. 444
Hutatap dompak dolog na gijang,
hunja do holi roh pangurupion?
Hulajou do namin manrumang siou na madaoh,
usih do in, manampin logou.
Lanjar do au sonin paimahon na so padan in,
ise do in, boi parsuhutan?
Hape, seng jumpah in i tanoh on,
ai partangisan do ijon, ningon bani Jesus Tuhan in do hita roh.
Paturut Jesus patorsahon.
Tarolos do au roh nuan Tuhan,
manrogop hu Bamu mangalop gogoh.
Urupi Ham ma au pardousa na boratan on,
ai pitah Ham boi pahampungkon.
Hudingat do tongtong jengesni pangkopkopon-Mu,
na matei Ham, ibaen dousangku.
Tuhan, Ham sortalingku.

 

6. Tonggo Ham Bapanami/Doa Bapa Kami

 

Departemen Persekutuan GKPS