Walaupun beratapkan langit dan dedaunan sawit, ibadah/doa penanaman bibit sawit dalam rangka replanting Juma Bolag GKPS berlangsung dengan hikmat. (foto: bgs/hks)

PEMATANGSIANTAR.GKPS.OR.ID. Replanting atau peremajaan kebun sawit merupakan salah satu cara yang dapat dilakukan untuk mewujudkan keberlanjutan di industri sawit, sekaligus meningkatkan hasil kebun dan kualitas buah sawit tanpa membuka lahan baru. Peremajaan kebun sangat dianjurkan untuk dilakukan pada perkebunan kelapa sawit yang telah mencapai usia puncak, yaitu sekitar 25 tahun.

Biro Usaha GKPS sebagai pengelola beberapa unit usaha yang dimiliki GKPS termasuk di dalamnya unit usaha Juma Bolag (perkebunan sawit), telah menganalisa puluhan ribu pokok sawit yang ditanam di lahan seluas + 172 ha ini. Dari hasil analisis didapatkan satu kesimpulan untuk segera mengambil tindakan replanting agar hasil Juma Bolag meningkat dan dapat menopang pelayanan GKPS.

Hasil analisis tersebut mendapat persetujuan dari Pimpinan Sinode GKPS dan juga Majelis Sinode GKPS. Berbekal persetujuan dari Pimpinan Sinode GKPS, Biro Usaha yang dikepalai Pdt. Liharson Sigiro pun segera mengekseskusinya, dengan pembelian 22.500 batang bibit untuk mengganti puluhan ribu tanaman sawit yang sudah tidak produktif.

Mengingat maraknya pencurian bibit sawit muda di Bagan Batu, Biro Usaha GKPS tidak segera mengirim puluhan ribu bibit tersebut untuk di tanam di Juma Bolag GKPS. Sementara waktu keseluruhan bibit dirawat Pematang Siantar, tepatnya di kompleks kantor Sinode GKPS selama kurang lebih 14 bulan.

Di penghujung bulan Februari tahun ini rencana replanting pun dilanjutkan. Ribuan bibit sawit dikirim dari Pematang Siantar ke Kota Parit-Bagan Batu, Riau.

Menandakan dimulainya replanting Juma Bolag GKPS, pada Jumat (1/3/2024) pagi, Biro Usaha mengadakan Ibadah/Doa Penanaman Bibit Baru di Juma Bolag GKPS, yang dihadiri antara lain: Pimpinan Sinode GKPS -Ephorus Pdt. Dr. Deddy Fajar Purba beserta ibu, dan Sekjend Pdt. Dr. Paul Ulrich Munthe beserta ibu-, Praeses GKPS Distrik VI Pdt. Karmen Sipayung beserta ibu, Kepala Biro Usaha GKPS Pdt. Liharson Saragih, Kepala Bagian Humas GKPS Pdt. Bima Gustav Saragih, Kepala Bagian Juma Bolag St. Hotman Damanik, ST, Pdt. Roberton Damanik, Pendeta GKPS Resort Bagan Batu Pdt. Julinardo Sinaga, PMJ GKPS Bagan Batu St. Jhon Relisman Damanik (Ketua/Pengantar Jemaat), PMJ GKPS Estomihi St. Jamiksan Saragih (Ketua/Pengantar Jemaat).

Penanaman bibit sawit tidak dilakukan terpisah dengan ibadah. Setelah firman Tuhan dibacakan oleh Pdt. Karmen Sipayung, dilanjutkan dengan penanaman 13 batang bibit sawit, yang diawali Ephorus GKPS dan ibu, kemudian Sekjend GKPS dan ibu, Praeses GKPS Distrik VI dan ibu, dan bibit yang ke-13 ditanam oleh konsultan.

Sekjend GKPS memimpin doa syafaat di ibadah ini. Di dalam doanya, Sekjend memohon kepada Tuhan agar proses replanting berjalan lancar, dan bibit yang ditanam bertumbuh serta menghasilkan buah yang baik. Hal lainnya yang turut didoakan adalah pengusutan kasus pembakaran satu unit rumah dan satu unit kendaraan roda empat milik Biro Usaha GKPS, yang kini masih dalam tahap penyelidikan oleh Polda Riau.

Setelah ibadah ditutup dengan doa oleh Ephorus GKPS, acara dilanjutkan dengan bincang-bincang santai bersama Pimpinan Sinode GKPS. Di kesempatan inilah Pdt. Liharson Sigiro menginformasikan kondisi terkini di Juma Bolag, diantaranya rencana Polda Riau yang akan menerjunkan tim forensic untuk melakukan investigasi di lokasi TKP Kebakaran, proses replanting yang dikerjakan secara bertahap dengan teknik underplanting, serta areal Juma Bolag GKPS yang sudah bersih dari belukar dan lalang.

“Sadarion ipungkah hita replanting tahap pertama, na ija 11.000 ribu batang ma na isuan hita, janah tahap paduahon manuan 11.500 batang nari. Ase ulang ganggu produksi buah sawitta, proses replanting na ipakei hita aima teknik underplanting” ucap Pdt. Liharson Sigiro.

Sekjend GKPS mengangguk, tanda mengiakan informasi yang disebut Pdt. Liharson Sigiro. “Memang adong perbedaan suasana dob masuk hita hu juma bolag on, lebih segar dan nyaman halani borsih humbani belukar dan lalang. Berkaitan pakon replanting, memang beui do usia ni sawitta na lansia. Na terakhir penanaman tahun 2012, dob ai lang ongga be. Iaraphon hita ase proses replanting mardalan dear, janah tonggota ompat tahun nari pohon sawit na isuan hita on marbuah na dear”, terang Pdt. Paul Ulrich Munthe.

Diakhir bincang-bincang santai dan sebelum makan bersama, Ephorus GKPS menaruh harapan, dengan dilakukannya replanting kelapa sawit di Juma Bolag GKPS, di tahun-tahun yang akan datang hasil produksi Tandan Buah Segar (TBS) meningkat, dan hasilnya dapat dimanfaatkan untuk mendukung dan menopang pelayanan GKPS secara umum.

“Banggal tumang do tanggungjawab horja ta sadarion janah porlu dukungan humbani haganup komponen na adong i GKPS on. Tontu riap ma hita mengambil peran laho mengawasi ampa dihut menopang ibagas tonggo halani buahni horja ta on bermanfaat laho mendukung ampa menopang pangidangionni GKPS hu lobeianni ari on”, ucap Pdt. Dr. Deddy Fajar Purba mengakhiri. (bgs/hks)