1. Doding: Haleluya No. 378:1-3
Au idilo Tuhan Jesus, au idilo Tuhan Jesus,
au idilo Tuhan Jesus: Porsan silang sai ihutkon Au.

‘Ge mardalan bai na golap, ‘ge mardalan bai na golap,
‘ge mardalan bai na golap, huihutkon Jesus in totap.

Jesus do manogu ahu, Jesus do manogu ahu,
Jesus do manogu ahu, huihutkon Jesus Tuhankin.

 

2. Tonggo

 

3. Ayat Harian: Epesus 1:18
“Sai ipalihar Naibata ma mata ni uhur nasiam, ase ibotoh nasiam aha do arta siarapkononkon halani pandiloon-Ni ai, anjaha sonaha surung ni hasangapon, siteanon na hun Bani, bani halak na mapansing in;”

“Dan supaya Ia menjadikan mata hatimu terang, agar kamu mengerti pengharapan apakah yang terkandung dalam panggilan-Nya: betapa kayanya kemuliaan bagian yang ditentukan-Nya bagi orang-orang kudus,”

 

4. Renungan
Jemaat Tuhan,
ada berbagai macam kesalahan yang bisa kita lakukan. Dua di antaranya adalah salah mengenal dan salah memilih. Semua kesalahan-kesalahan yang terjadi di dalam hidup kita membuat kita tidak mendapatkan hasil yang maksimal atas apa yang kita harapkan. Jika kita salah mengenal orang lain, maka kita tidak akan maksimal dalam mengenalnya. Perlakuan kita terhadapnya juga akan menjadi salah, karena kita telah salah mengenalnya. Jika kita salah mengenal seseorang yang sebenarnya jahat namun kita anggap jujur, maka kepercayaan kita kepadanya akan disalahgunakan.

Berikutnya, apa yang menjadi dampak jika kita salah memilih? Tentu saja kita akan kecewa, bahkan sakit hati sebagai akibat dari salah memilih. Bahkan, kita bisa kehilangan minat untuk melanjutkan apa yang telah kita mulai, jika diawali dengan salah memilih. Sebagai contoh, seorang mahasiswa yang salah memilih jurusan, bukan tidak mungkin akan jarang masuk kuliah karena ilmu yang diberikan kepadanya tidak sesuai dengan minatnya.

Kedua kesalahan itu tidak didapati rasul Paulus dari jemaat di Efesus. Ia mengucap syukur karena jemaat di Efesus tidak salah mengenal Kristus dan tidak salah memilih Kristus. Hal ini membuatnya kembali meminta kepada Tuhan agar Tuhan membuat jemaat di Efesus memiliki mata hati yang terang dan mengerti tentang pengharapannya kepada Kristus. Dengan mata hati yang terang, maka pengharapan yang dipelihara akan selalu terjaga. Mata hati yang terang membuat kita bisa merasakan lebih dari apa yang kita lihat. Mata hati yang terang juga adalah penanda bahwa hikmat ada bersama orang tersebut. Dengan hikmat, kita bisa mengharapkan bahwa sebuah penderitaan akan menjadi awal dari sebuah kesukacitaan. Sebagai contoh, ada kisah tentang seorang yang tersesat di sebuah pulau kecil. Ia telah kehilangan asa untuk bisa selamat dari pulau tersebut. Ditambah lagi, perahu satu-satunya yang ia miliki tiba-tiba terbakar karena terkena api yang dibuatnya sendiri tadi malam. Ia histeris dan menganggap bahwa hidupnya tidak lama lagi akan berakhir di pulau itu. Asap hitam akibat perahunya yang terbakar itu menjulang tinggi ke langit. Delapan jam kemudian, sebuah kapal yang tidak terlalu besar mendatangi pulau tempat ia tersesat. Ia diselamatkan oleh nahkoda dan awak kapal tersebut. Di kapal tersebut ia bertanya kepada nahkoda mengapa bisa menemukannya di pulau tersebut. Nahkoda mengatakan bahwa ia melihat asap hitam yang tebal muncul dari pulau tersebut. Maka sampai di sini, kita bisa melihat bahwa pengharapan yang benar akan membuat kita melihat sebuah penderitaan menjadi awal dari sebuah kesukacitaan. Amin.

 

5. Doding: Haleluya No. 453:1-2
Pitah Ham Tuhan, hatundalan na toguh.
Humbai ganup paruntolon na i tanoh on.
Bani haganup pardalanan, pitah Ham panjaga na gogoh.
Ondos ma Tuhan, hanai on nuan, ‘se torsa sadokah goluh on.

Tonduy Napansing, bere Ham bannami on.
Sai useihon Ham bai uhurnami ‘se sintong.
Ase dong pargogoh manlawan, kuasa ni dunia na bajan.
Ondos ma Tuhan, hanai on nuan, ‘se torsa sadokah goluh on.

 

6. Tonggo Ham Bapanami/Doa Bapa Kami

 

Departemen Persekutuan GKPS