1. Doding: Haleluya No. 6:1-2
Ham do ipuji uhurhon, Jahowa Tuhankin.
Huambilankon do tongtong, ganup binaen-Mu in.

Hubotoh Ham do bona ni na dear haganup.
Ibere Ham buei hunjin bannami haganup.

 

2. Tonggo

 

3. Ayat Harian: Johannes 6:63
“Tonduy in do pagoluhkon, seng marguna anggo daging in. Ia hata na Huhatahon bannima, Tonduy do in ampa hagoluhan.”

“Rohlah yang memberi hidup, daging sama sekali tidak berguna. Perkataan-perkataan yang Kukatakan kepadamu adalah roh dan hidup.”

 

4. Renungan
Jemaat Tuhan,
nas kita ini adalah kesinambunugan dari percakapan Tuhan Yesus dengan kaum Yahudi, pun dengan para murid yang masih memiliki dan memahami perspektif yang berbeda tentang kehidupan. Bahwa percakapan ini diawali saat Tuhan Yesus mencoba untuk memberikan pemahaman tentang makna hidup yang sebenarnya, dan bagaimana mendapatkan kehidupan yang sebenarnya itu. Tentu ini juga didasari dengan pemahaman yang berkembang saat itu, bahwa seseorang dapat hidup ketika terjadi pemenuhan atas kebutuhan jasmaninya. Maka ketika 5.000 orang dapat menikmati 5 roti dan 2 ikan, lalu semua menjadi kenyang, maka mereka berpikir bahwa mereka akan hidup. Pun ketika mereka melihat sejarah bangsa Israel dalam pejalanan menuju tanah Kanaan, ketika kebutuhan (jasmani atau perut) bangsa itu dipenuhi dengan manna yang diberikan Allah kepada mereka, lalu bangsa itu melihat bahwa mereka dapat hidup dengan itu, karena kehidupan yang mereka pahami adalah semata-mata yang berhubungan dengan jasamani. Maka melalui percakapan antara Tuhan Yesus yang tertulis dalam nas hari ini, kita dibawa dalam sebuah pemahaman yang baru tentang apa itu hidup dan bagaimana mendapatkan kehidupan itu.

Jemaat yang dikasihi Tuhan,
beberapa frasa kata yang pantas kita pahami secara lebih mendalam dalam nas kita hari ini adalah, “Roh memberi hidup, daging tidak berguna.” Sepertinya kalimat ini dengan sengaja disampaikan oleh Tuhan Yesus kepada orang banyak, bahkan kepada para murid-Nya tentang hakekat hidup itu sendiri. Makna “memberi hidup” juga memberi makna “membuat hidup” dan “membangkitkan.” Lalu agar seseorang sampai kepada situasi hidup, maka hal yang paling dibutuhkan adalah roh-Nya. Keberadaan dan tinggal di dalam roh akan membuat setiap orang akan hidup. Manifestasi dari orang yang tinggal dalam Roh adalah ketika ia dalam segala sisi kehidupannya menerima dan menjadikan firman-Nya sebagai dasar dalam kehidupannya, sehingga seseorang itu akan hidup bila dirinya selalu terkait dan tinggal di dalam firman Tuhan. Sebaliknya, jika seseorang hanya sekedar memenuhi kebutuhan daging atau hal-hal yang sifatnya jasmani semata, maka kehidupan yang kekal tidak akan diperolehnya. Karena kehidupan kekal itu hanya didapatkan jika seseorang itu tinggal dalam firman-Nya. Hal itu semakin ditegaskan oleh Tuhan Yesus, bahwa perkataan yang dikatakan oleh Tuhan Yesus adalah roh dan hidup, maka sangat diharapkan oleh setiap orang percaya untuk tetap tinggal dalam perkataan Tuhan Yesus.

Jemaat Tuhan,
melalui nas renungan harian kita hari ini kita diperhadapkan dengan pilihan, apakah kita ingin hidup atau tidak? Tuhan Yesus sudah sangat tegas mengatakan bahwa hal yang semestinya dilakukan oleh orang yang percaya adalah bukan hanya sekedar mengejar memenuhi kebutuhan jasmani yang sifatnya kedagingan, tetapi pemenuhan kebutuhan rohani yang sifatnya untuk mencari dan menemukan kehidupan. Maka tinggal dan hiduplah dalam firman Tuhan, sehingga kita menjadi hidup, karena kehidupan itu hanya kita dapatkan ketika kita di dalam roh-Nya dan menjalankan firman-Nya. Amin.

 

5. Doding: Haleluya No. 102:1+3
Ham tongtong ihutkononku Jesus Sipagoluh au.
Seng anjai tadingkononku Ham na paluahkon au.
Humbai haganup dousangku pakon humbai uhum in.
Na tongtong habiaranku ibaen pardousaonkin.

Atap aha pe na masa, malas uhur pusok pe.
Jolomanku na mangharga na marholong atei pe;
Ai sadokah au manggoluh, ‘ge dob bois bohalhon.
Ningon Ham, o Sipagoluh, pujionku sai tongtong.

 

6. Tonggo Ham Bapanami/Doa Bapa Kami

 

Departemen Persekutuan GKPS