1. Doding: Haleluya No. 472:1
Seng adong na dos, songon Ham o Tuhan,
na sai sirsir mangkasomani hanai on.
Pitah Ham tongon, Naibata na sintong,
ganup pambaenan-Mu gok halongangan do.
Sagala bangsa do, na jinadihon-Mu, marsombah roh hu lobei-Mu.
Pasangapkon Ham, ronsi sadokahnin, timbul janah pansing do goran-Mu ijin.

 

2. Tonggo

 

3. Ayat Harian: Psalmen 121:4
“Sesungguhnya tidak terlelap dan tidak tertidur Penjaga Israel.”

“Tonggor ma, seng tartunduh, anjaha modom Sijaga Israel.”

 

4. Renungan
Jemaat Tuhan,
jika melihat dari latar belakang Mazmur 121, maka beberapa orang berpendapat bahwa Mazmur ini dituliskan oleh Daud, saat Daud berada dalam situasi berbahaya, ketika di perkemahan, di dataran tinggi padang belantara. Dalam kondisi seperti itu, semua kemungkinan bisa terjadi. Lalu, dalam situasi seperti itu, Daud merasakan dan memasrahkan dirinya hanya kepada Allah, dan hal ini dapat kita baca melalui kesaksian iman Daud dalam keseluruhan Mazmur 121 ini. Lalu, apa yang menjadi kesaksian Daud, sehingga ia merasa tenang dan aman bahkan dalam situasi berbahaya tersebut?

Jemaat yang dikasihi Tuhan,
hal yang menjadi penekanan kesaksian Daud adalah tentang sosok Allah dalam kehidupannya, bahwa Allah mempunyai peran penting dalam memberikan rasa aman dan tenang. Disebutkan Daud bahwa, “tidak terlelap dan tidak tertidur Penjaga Israel.” Kalimat ini menunjuk kepada sosok Allah sebagai Allah yang selalu menjaga umat-Nya. Allah yang selalu memelihara dan memberi perlindungan kepada umat-Nya. Allah yang selalu waspada dan tidak pernah terlelap dan tidak pernah tertidur. Kondisi terlelap dan tertidur adalah sebuah kondisi ketika seseorang menenangkan otak dan fisiknya. Dalam laman Health Line dikatakan bahwa tertidur atau terlelap sama dengan Deep Sleep, yaitu sebuah kondisi fase tubuh di mana kondisi tubuh dan otak mulai menurun dan beristirahat dengan sepenuhnya. Lalu kalau kita kaitkan dengan ungkapan pemazmur, berarti Penjaga Israel bahkan tidak memiliki waktu untuk tertidur dan terlelap, tidak memiliki waktu untuk istirahat dengan sepenuhnya, karena Penjaga Israel selalu menjaga umat-Nya. Penjaga Israel bukanlah memiliki gangguan tidur (insomnia), sehingga tidak tertidur, tetapi ia adalah Penjaga yang bertanggung jawab terhadap yang dipelihara dan dijaga-Nya. Dan karena itulah Pemazmur merasakan tenang dan aman dalam perlindungan-Nya.

Jemaat Tuhan,
dalam perjalanan kehidupan kita, pun hari ini tentu kita pernah merasakan rasa tidak nyaman dan tidak aman, mungkin kita juga pernah merasa berasa dalam satu titik yang membahayakan hidup kita. Tantangan, kesulitan, dan persoalan kehidupan yang silih berganti kita hadapi, ada saatnya membuat kita takut dalam menjalani kehidupan ini. Melalui Firman Tuhan hari ini kita melihat saat pemazmur sampai di titik di mana ia menyadari ketiadaan pengharapan, baik dari dirinya maupun orang lain, dan ia menyadari serta menyatakan dengan tegas bahwa “pertolonganku ialah dari Tuhan.” Ialah Pencipta yang Mahakuasa dan Penjaga yang tidak pernah terlelap. Tentu kesaksian ini juga mendorong kita untuk memiliki iman seperti pemazmur, bahwa hanya dengan Allah saja jiwa kita tenang, dan hanya Ia yang mampu menawarkan ketenangan dan keamanan bagi umat-Nya. Dan keyakinan ini membuat kita untuk tidak menyerah, tidak takut, karena sosok Allah yang selalu menjaga dan memelihara kita, dalam sepenuhnya kehidupan umat-Nya. Maka, berjalan dan hiduplah dalam perlindungan Allah Sang Penjaga Israel. Amin.

 

5. Bernyanyi Kidung Pujian “Lingkupiku”
Lingkupiku dengan sayap-Mu. Naungiku dalam kuasa-Mu.
Di saat badai bergelora, ku akan terbang bersama-Mu.
Bapa Kau Raja atas s’mesta, ‘ku tenang s’bab Kau Allahku.

 

6. Tonggo Ham Bapanami/Doa Bapa Kami

 

Departemen Persekutuan GKPS