1. Doding: Haleluya No. 145:3-4
Horjahon bujur hata-Ni ganup,
sai monang jojor baeonon-Ni ganup.
Ai Ia do Raja na monang tongtong,
patitir pe bala manginsurut tong.
Holong atei-Mu, Tuhan Naibata,
pasaud hata-Mu tumpaki homa;
Haganupan horja ni jabolon-Mu;
Martuah homa ma baen Ham jolma on!
2. Tonggo
3. Ayat harian: Johannes 15:10
“Anggo ihorjahon hanima titah-Ku, marianan ma hanima ibagas holong ni uhur-Hu, songon Ahu na mangkorjahon titah ni Bapa, gabe marianan ibagas holong ni uhur-Ni.”
“Jikalau kamu menuruti perintah-Ku, kamu akan tinggal di dalam kasih-Ku, seperti Aku menuruti perintah Bapa-Ku dan tinggal di dalam kasih-Nya.”
4. Renungan
Jemaat yang dikasihi Tuhan,
ada lima alasan yang sering dipakai orang Kristen untuk tidak taat kepada Firman Tuhan, yaitu: tidak taat karena tidak mengerti secara tuntas apa yang Tuhan mau; tidak taat karena tidak menyukai orang yang menyampaikan Firman Tuhan; tidak mau taat karena takut; tidak taat karena penipuan setan dengan menggunakan Firman; dan tidak taat karena tidak tahan dan akan dapat merugikan orang yang dikasihi. Pada hari ini kita kembali diingatkan untuk menuruti Firman Tuhan dan taat kepada-Nya.
Menurut Yohanes pasal 15 ini, cara yang dapat kita tempuh untuk menurut Firman Tuhan dan taat kepada-Nya adalah dengan tetap tinggal di dalam kasih Kristus. Dalam Yohanes 15:7 Tuhan Yesus berkata, “Jikalau kamu tinggal di dalam Aku dan firman-Ku tinggal di dalam kamu, mintalah apa saja yang kamu kehendaki, dan kamu akan menerimanya.” Ayat ini menjelaskan cara bagaimana orang dapat tinggal di dalam kasih Kristus: turuti perintah-Nya. Seperti yang sudah diucapkan di dalam Yohanes 14:21-24, ketaatan adalah satu-satunya cara untuk tinggal di dalam Kristus, atau tinggal di dalam kasih-Nya. Ketaatan yang Ia ketengahkan di sini bukanlah ketaatan pada suatu daftar peraturan saja. Ketaatan yang dituntut di sini adalah ketaatan yang bulat, yaitu suatu penyerahan yang total, seperti persekutuan dan ketaatan Tuhan Yesus pada Allah Bapa. Seperti kedekatan Allah Bapa dengan Tuhan Yesus yang begitu menyatu, dijelaskan oleh Tuhan Yesus dalam ayat ini sebagai akibat dari ketaatan. Hal ini juga berarti bahwa setia dan taat kepada Firman Tuhan adalah seperti Tuhan Yesus yang dengan tuntas dan secara penuh menuruti perintah Allah. Oleh karena itu, ketika Tuhan memberikan perintah-Nya, maka seharusnya kita tidak mempunyai alasan apapun untuk tidak taat dan patuh kepada-Nya.
Tuhan Yesus juga memperkenalkan kasih-Nya yang besar kepada kita melalui ayat ini. Dalam Yohanes 3:16 disebutkan bahwa kasih Allah yang begitu besarlah yang menjadikan Allah mengaruniakan Tuhan Yesus datang ke dunia ini. Kasih yang besar itu tidak hanya diinginkan Tuhan Yesus diketahui para murid-Nya dan pengikut Tuhan Yesus, tetapi kita juga harus dapat tinggal di dalam kasih tersebut. Yesus hanya memerintahkan kita untuk tinggal di dalam kasih-Nya (ayat 9). Ia tidak meminta kita untuk mencari atau menemukan kasih itu. Kita tidak dituntut untuk mengupayakan atau membayar kasih tersebut. Kita sudah diletakkan di dalam kasih-Nya. Tugas kita hanya diam di dalam kasih. Yesus Kristus juga telah menyediakan sebuah teladan (ayat 10b, “seperti Aku menuruti perintah Bapa-Ku dan tinggal di dalam kasih-Nya”). Segala sesuatu yang Ia pikirkan, rasakan, atau lakukan menunjukkan kasih-Nya dan ketaatan-Nya pada perintah Bapa-Nya. Ia tidak hanya memberitahukan apa yang harus dilakukan, tetapi sekaligus menunjukkan bagaimana Ia melakukannya.
Alasan lain mengapa kita perlu menaati perintah untuk mencerminkan kasih Kristus adalah perintah ini menggembirakan. Sesuatu yang mudah akan tetap menjadi sukar bagi mereka yang enggan untuk melakukannya. Karena itu, Yesus mengajarkan bahwa perintah yang Ia berikan bukan hanya tidak sukar, tetapi menggembirakan. Perintah Kristus sangat menggembirakan karena dilandaskan pada kasih. Ide tentang kasih muncul 5 kali di ayat 9-10. Ketaatan kita dimulai dengan kasih Allah kepada kita (ayat 9). Bahkan ketaatan merupakan upaya untuk tetap tinggal di dalam kasih-Nya. Dengan kata lain, ketaatan kita didirikan di atas pengalaman dan keyakinan bahwa Allah telah lebih dahulu mengasihi kita. Jika semua digerakkan oleh cinta, maka semua akan dilakukan dengan gembira. Oleh karena itu, mari kita terus menuruti Firman Tuhan dan tinggal di dalam kasih Tuhan, sebagai bukti bahwa kita adalah pengikut Kristus yang sejati. Amin.
5. Doding: Haleluya No. 248:1+6
Huhaholongi Ham gogohku, huhaholongi Ham tongtong.
In ma marhitei pambaenanku, humbani gok ni uhurhon.
Ai Ham do manondangi au, ronsi na matei au.
Parorot Ham tongtong langkahku bai ganup dalan na botul.
Patoguh Ham tongtong uhurhu, lao mandalankon Hata-Mu.
O sondang na hun surga in, sondangi uhurhin.
6. Tonggo Ham Bapanami/Doa Bapa Kami
Departemen Persekutuan GKPS