PA Namaposo, Minggu 31 Maret 2024 (Paskah I)

Nas                  : Matius 28:1-10

Tema              : Sosok Yesus yang bangkit menjadi dasar Iman

Tujuan            : Agar namaposo menjadi saksi kebangkitan Kristus

Usul Doding   : Haleluya No. 130:1,6

 

HITA DO SAKSI NI KRISTUS

Saudara/saudari yang terkasih Firman Tuhan pada hari ini mengajarkan kepada kita Namaposo terkhususnya untuk menhenal sosok Yesus yang bangkit menjadi dasar Iman bagi setiap manusia yang bertujuan agar namaposo menjadi saksi kebangkitan Kristus, tentu perlu sekali kita mengetahui agar kita boleh semakin mengenai Yesus yang sudah bangkit mengalahkan maut bagi hidup kita.

Kebangkitan Tuhan Yesus dari antara orang mati menjadi pusat dari pemberitaan pada Matius 28 ini Kebangkitan Tuhan Yesus memang menjadi pembicaraan yang hangat dan penuh dengan misteri sampai saat ini. Ketika kita membaca peristiwa kebangkitan Yesus dengan pola pikir dunia, atau dengan tidak melihat secara utuh sejarah keselamatan yang dilakukan oleh Allah kepada dunia ini, maka kemungkinan untuk memakai dan menilainya secara logika akan membawa kita pada berbagai macam pertanyaan, yang akhirnya oleh para ahli termasuk para ahli sejarah dan arkeologi diklaim sebagai misteri yang tidak terpecahkan Tentu sebagai orang percaya kita melihatnya jauh lebih dalam dan dengan iman kita melihat bahwa peristiwa kebangkitan ini merupakan bagian dari proses penyelamatan Allah melalui Yesus Kristus, yang akhirnya membuka kesempatan bagi orang yang percaya untuk masuk dalam persekutuan yang indah dengan Allah

Kubur yang Kosong

Ketika Yesus mati pada hari Jumat, adalah sesuatu yang tidak mungkin bagi para murid untuk melakukan ritual yang lengkap karena sorenya orang Yahudi sudah tidak bisa melakukan apa-apa mengingat peraturan hari Sabat. Sejalan dengan itu pada hari Sabtu tidak ada orang yang datang ke kuburan Tuhan Yesus karena tidak dibenarkan oleh peraturan Sahat Hal itulah yang menjelaskan mengapa pagi pagi benar Maria Magdalena dan Maria yang lain melihat kuburan itu. Jika pada buku Markus disebutkan bahwa mereka membawa rempah-rempah untuk meminyaki tubuh Yesus oleh penalise berikutnya disebut untuk membalsemi tubuh itu sesuai dengan tradisi setempat. Tetapi yang pasti adalah bahwa mereka ingin melakukan sesuatu yang terbaik menurut kebiasaan orang Yahudi saat itu.

Keinginan mereka untuk memperlakukan tubuh Yesus menurut cara manusia saat itu ternyata tidak dapat terjadi karena sesuatu yang di luar dugaan manusia terjadi jika pada buku Markus ada persoalan tentang siapa yang akan mengulingkan batu penutup kubur itu, maka pada buku Matius ini disebutkan bahwa sesuatu yang luar biasa telah terjadi yaitu gempa bumi. Pristiwa gempa bumi ini merupakan istilah yang menggambarkan bahwa sesuatu telah terjadi  di tempat itu sehingga batu yang  demikian besar dan berat bisa bergeser. Hanya gempa bumi yang bisa menyebabkan hal itu terjadi Namun hal itu dilengkapi dengan penjelasan selanjutnya bahwa getaran yang luar biasa itu terjadi karena kehadiran mahluk ilahi yaitu malaikat yang turun dari surga serta menggulingkan batu itu.

Kehadiran malaikat membuat para penjaga gemetaran bahwa digambarkan keadaan mereka menjadi seperti orang mati. Jika sebelumnya para penjaga yang bertubuh kekar dan memiliki senjata adalah sosok yang sangat ditakuti oleh orang-orang yang ada di Yerusalem, disini mereka disebut sebagai orang yang tidak berdaya dan tidak menakutkan, sebaliknya mereka adalah orang-orang yang ketakutan. Kepada mereka malaikat tidak berkata apa-apa, tetapi kepada perempuan itu malaikat justru mengatakan agar mereka jangan takut. Kata jangan takut diikuti dengan penjelasan yang sama sekali tidak mereka sangka: Yesus tidak ada lagi di dalam kuburan itu. Mereka yang tadinya datang untuk menengok Tuhan Yesus ternyata tidak lagi akan menemukannya di dalam kuburan. Yesus yang telah mati di kayu salib ternyata sudah dibangkitkan, sehingga tempat Nya bukan lagi di kuburan. Kubur itu telah kosong.

Yesus sungguh sudah bangkit

Pada ayat 7 malaikat memerintahkan kepada para perempuan itu untuk meninggalkan tempat itu. Kuburan itu bukan lagi tempat untuk bertemu dengan Yesus. Malaikat menyampaikan agar mereka Memberitahukan kepada para murid bahwa Yesus sudah bangkit. Malaikat juga mengatakan agar mereka pergi ke Galilea agar bertemu dengan Tuhan Yesus. Pertemuan dengan Tuhan bukanlah yang sudah kosong itu tetapi di satu tempat yang lain.

Respon dari para perempuan itu adalah pergi meninggalkan tempat itu. Suasana hati mereka berbeda dengan pada saat mereka sedang menuju ke kuburan. Hari mereka sendu saat mereka berangkat tetapi sekarang di samping rasa takut karena apa yang sudah terjadi mereka juga bersukacita karena fakta yang mareka temukan bukan lagi mayat yang harus diminyaki melainkan kuburan yang sudah kosong karena kebangkitan Tuhan Yesus. Saat mereka berlari pulang ke tempat mereka, di perjalanan itu Yesus menemui mereka. Berita bahwa Yesus sudah bangkit yang disampaikan oleh malaikat kepada mereka ternyata bukan hanya berita kosong, Fakta yang disampaikan oleh malaikat mereka temukan dalam perjalanan pulang Yesus sendiri yang datang menyatakan diri Nya sudah bangkit. Hal ini tentu menambah ketakutan para perempuan itu. Tetapi sekali lagi suara sorgawi disampaikan kepada mereka jangan takut. Hati yang penuh dengan ketakutan itulah yang dipatahkan dengan kehadiran Yesus di hadapan mereka. Dan sejalan dengan apa yang sudah disampaikkan oleh malaikat Tuhan, Yesus juga berkata bahwa mereka akan bertemu di Galilea dan juga untuk bertemu bersama-sama dengan para murid. Hal ini menegaskan kembali bahwa Yesus sungguh sudah bangkit

Bagaimana Dia menegur ketakutan mereka  “Jangan takut

Janganlah kamu takut. Janganlah kamu terkejut mendengar kabar yang harus kusampaikan ini, sebab kamu telah diberi tahu sebelumnya bahwa Gurumu akan bangkit. Janganlah kamu merasa gentar, karena kebangkitan-Nya merupakan sebuah penghiburan bagi kamu. Janganlah kamu takut, sebab aku tidak akan melukai kamu ataupun mengabarkan berita yang buruk. Janganlah kamu takut, sebab aku tahu kamu mencari Yesus. Aku tahu kamu adalah sahabat-Nya. Aku datang ke sini bukan untuk menakuti kamu, melainkan untuk menguatkan kamu.” Perhatikan, mereka yang mencari Yesus tidak perlu merasa takut, sebab, jika mereka sungguh-sungguh mencari-Nya, mereka akan menemukan-Nya, dan Dia akan memberikan upah yang besar kepada mereka. Segala yang kita minta dalam iman kepada Tuhan Yesus akan diperhitungkan di sorga dan pasti akan dijawab dengan kata-kata penghiburan yang menyejukkan seperti yang dikatakan malaikat itu. Aku tahu kamu mencari Yesus yang disalibkan itu. Dia menyebutkan perihal penyaliban Yesus untuk memuji kasih mereka terhadap-Nya. “Kamu masih saja mencari Dia, sekalipun Dia telah disalibkan. Rupanya hal itu tidak memudarkan kasihmu pada-Nya.” Perhatikan, orang Kristen sejati mengasihi dan mencari Kristus sekalipun Dia telah disalibkan, bahkan justru karena Dia disalibkan.

Mereka tidak perlu takut saat berulang kali diberi tahu tentang kebangkitan-Nya, atau merasa gentar akan dicelakai oleh penampakan seseorang yang sudah mati, karena berita itu, meskipun kedengarannya ganjil, adalah benar dan baik. Perhatikan, Kristus bangkit dari dunia orang mati untuk meredakan ketakutan umat-Nya, dan kuasa kebangkitan-Nya ampuh untuk itu.  Bagaimana Dia mengulangi pesannya. “Pergi dan katakanlah kepada saudara-saudara-Ku, bahwa mereka harus bersiap pergi ke Galilea, dan di sanalah mereka akan melihat Aku.” Jika jiwa kita akan bersekutu dengan Kristus, Dialah yang berhak menentukan tempatnya, dan Dia akan menepati ketetapan-Nya itu. Yerusalem telah menyia-nyiakan kehormatan hadirat Kristus, dan merupakan kota yang penuh kekacauan, karena itulah Dia lebih memilih Galilea. Mari, kekasihku, kita pergi (Kid. 7:11). Saudara/saudari ada satu hal yang mencolok di sini, yaitu bahwa Dia menyebut murid-murid-Nya sebagai saudara-saudara-Nya. Pergi dan katakanlah kepada saudara-saudara-Ku, yaitu bukan hanya mereka yang bertalian darah dengan-Nya saja, tetapi juga semua yang lainnya, karena mereka semua adalah saudara-saudara-Nya (12:50). Sebelum kebangkitan-Nya, Dia tidak pernah menyebut mereka demikian (Yoh. 20:17). Melalui kebangkitan-Nya, Dia menyatakan diri sebagai Anak Allah yang berkuasa, sehingga semua anak-anak Allah juga dinyatakan sebagai saudara-saudara-Nya. Sebagai yang pertama diangkat dari antara orang mati, Dia juga menjadi yang sulung di antara banyak saudara, bahkan di antara semua orang yang dijadikan serupa oleh karena kebangkitan-Nya. Sekarang Kristus memang tidak berbicara dengan murid-Nya sesering dan seintim sebelum Dia mati, namun, supaya mereka tidak merasa asing dengan-Nya, Dia pun menunjukkan kasih-Nya dengan berkata, “Pergilah kepada saudara-saudara-Ku.” Dengan demikian, genaplah firman Allah yang berbicara mengenai keadaan-Nya sewaktu Dia hendak dipermuliakan, bahwa Aku akan memberitakan nama-Mu kepada saudara-saudara-Ku. Secara memalukan, mereka memang telah meninggalkan Dia sendirian dalam penderitaan-Nya, tetapi, untuk menunjukkan bahwa Dia sudah mengampuni dan melupakan kesalahan mereka, dan dengan demikian mengajarkan kita juga untuk melakukan hal yang sama, Dia tidak hanya masih bersedia untuk menemui mereka, tetapi bahkan menyebut mereka saudara. Dengan menjadi saudara-saudara-Nya, mereka juga harus menjadi saudara bagi satu sama lain, dan harus saling mengasihi sebagai saudara. Pengakuan-Nya sebagai saudara bagi mereka bukan saja dimaksudkan untuk menghormati mereka, tetapi juga mencontohkan sebuah kerendahan hati yang harus mereka miliki dalam kehormatan yang mereka dapatkan itu

 

Saudara/ saudari yang terkasih demikian lah penjelasan akan firman Tuhan melalui Injilnya dari Matius 28:1-10 agar kita juga selalu percaya bahwa Yesus yang sudah bangkit telah mengalahkan maut kematian, mengalahkan segala-galanya. Sehingga kita telah di menangkan dalam setiap pertarungan dan kita telah di selamatkan. Paskah adalah hari kemenangan Tuhan dan hari kemenangan orang percaya Kemenangan itu ditunjukkan melalui persitiwa kebangkitan Tuhan Yesus. Batu yang terguling karena kehadiran malaikat menjadi awal dari kemenangan. Batu yang dianggap sebagai penghalang tidak lagi menghalangi karena mahluk sorgawi, Kubur yang tadinya akan dijadikan tempat untuk memperlakukan Tuhan Yesus menurut cara dunia ternyata tidak perlu lagi karena Yesus sudah bangkit, sudah menang Perjumpaan Tuhan Yesus dengan para perempuan itu menjadi kenangan yang sangat bernilai karena fakta menyatakan bahwa berita sorgawi adalah benar Yesus sudah bangkit. Hal ini membuat orang percaya tidak lagi berjalan dalam ketakutan tetapi sudah dalam sukacita karena kemenangan sudah nyata melalui kebangkitan Tuhan Yesus.

Sama halnya dengan Maria Magdalena dan Maria yang pergi ke kuburan Yesus untuk maksud dan tujuan yang baik, dengan rasa sedih dan takut untuk pergi, tetapi setelah mereka bertemu dengan malaikat Tuhan dan bertemu dengan Tuhan mereka di yakinkan dan diberikan keberanian untuk tidak takut lagi dengan apapun, mereka diperintahkan untuk bersaksi ay.10 “maka kata Yesus kepada mereka. Jangan Takut, pergi dan katakanlah kepada saudara-saudara-Ku, supaya mereka pergi ke Galilea. Dan disanalah mereka akan melihat Aku”. Demikian halnya dengan kita, perintah tuhan Yesus juga sama kepada kita Namaposo supaya jangan lah takut, janganlah khawatir dan jadilah saksi bagi Tuhan yang memberitakan perbuatan-Nya melalui kehidupan kita. Janganlah khawatir karena Tuhan akan selalu ada bagi setiap kita yang percaya. Amin.