
1. Doding: Haleluya No. 322:1+3
Durus daroh ni Jesus in, i dolog Golgata.
Na paubahkon uhurmin, isasap dousamin.
Isasap dousamin, isasap dousamin.
Na paubahkon uhurmin, isasap dousamin.
DarohNi na madurus in, margogoh do tongon.
Gabe maluah bangsaMu, pansing homa tongtong.
Pansing homa tongtong, pansing homa tongtong.
Gabe maluah bangsaMu, pansing homa tongtong.
2. Tonggo
3. Ayat Harian: Hesekiel 34:16
“Pindahan-Ku do na magou in, paulakon-Ku ma na kahou in, anjaha balutan-Ku na ugahan; na galek pargogohan-Ku, tapi na mombur anjaha na gogoh pardiateihonon-Ku; ibagas hasintongan do parmahanon-Ku sidea.”
“Yang hilang akan Kucari, yang tersesat akan Kubawa pulang, yang luka akan Kubalut, yang sakit akan Kukuatkan, serta yang gemuk dan yang kuat akan Kulindungi; Aku akan menggembalakan mereka sebagaimana seharusnya.”
4. Renungan
Jemaat yang dikasihi Tuhan,
mari kita pelajari sedikit tentang konteks dari ayat ini. Saat itu, bangsa Israel sedang dijajah dan dibuang ke Babel. Namun sebelum kejatuhan mereka, sebenarnya ada banyak pemimpin di tengah-tengah mereka, antara lain raja dan imam. Keduanya bagaikan gembala yang memimpin domba-domba. Tetapi keduanya tidak menjalankan fungsinya dengan baik dan benar sebagai gembala atas bangsa Israel. Gembala-gembala itu hanya mau susu dan bulu dari domba-dombanya (Yeh. 34:3). Akhirnya, karena gembala tidak lagi melakukan tugasnya sebagai gembala yang baik, maka Tuhan sendirilah yang turun tangan menjadi gembala dan memperhatikan domba-dombaNya. Sebagai gembala, Tuhan memberikan yang terbaik bagi domba-dombaNya, yaitu: 1) mencari dan menyelamatkan domba-dombaNya (ayat 12); 2) mengeluarkan dan mengumpulkan domba-dombaNya ke tanah kediaman (ayat 13); 3) mencari yang hilang, membawa pulang yang tersesat, membalut yang terluka, menguatkan yang sakit, serta melindungi yang gemuk dan kuat (ayat 16).
Jadi, gembala itu tidak egois atau tidak memikirkan diri sendiri. Gembala hidup untuk domba-dombanya, dan hidupnya adalah domba-dombanya. Inilah yang terlihat dengan jelas dalam diri Tuhan Yesus. Ia memberikan segala-galanya untuk menyelamatkan domba-dmbaNya, yaitu kita manusia, dari dosa dan maut. Ia mengurbankan diriNya untuk mati di kayu salib. Ia tidak hanya berkata-kata, namun melakukan apa yang Ia katakan (bdk. Yohanes 10).
Maka untuk saat ini, siapa yang sekarang diminta untuk menjadi gembala? Jawabannya adalah kita semua. Kita semua dipersiapkan oleh Tuhan untuk menjadi gembala di bidang kita masing-masing. Kita yang bekerja di kantor, menjadi gembala di kantor. Kita yang berusaha di ladang, menjadi gembala di ladang. Kita yang menuntut ilmu di sekolah, menjadi gembala di sekolah. Kita yang melayani di gereja, menjadi gembala di gereja. Namun sebelum kita menjadi gembala atas orang lain, ingatlah bahwa kita harus menjadi gembala atas diri kita sendiri. Ini yang susah. Karena kita harus bersedia untuk mengintrospeksi dan merawat diri sendiri dulu, baru kemudian kita bisa mengintrospeksi dan merawat orang lain. Mari kita menjadi gembala yang baik, yang bersedia untuk mencari yang hilang, membawa pulang yang tersesat, membalut yang terluka, dan menguatkan yang sakit. Amin.
5. Doding: Haleluya No. 12:1-2
O Jesus Panondang i dunia on.
Mulani na torang tangar hatangkon.
Sai holong ateiMu bai pardousa on.
Ham ma mangapohi na marhoru on.
Sasap Ham dousangku ale Tuhankin,
halani darohMu na madurus in.
Ulang lang uhurhu lanjar soh Bamu,
halani sahitMu pakon darohMu.
6. Tonggo Ham Bapanami/Doa Bapa Kami
Departemen Persekutuan GKPS