
1. Doding: Haleluya No. 453:1+3
Pitah Ham Tuhan, hatundalan na toguh.
Humbai ganup paruntolon na i tanoh on.
Bani haganup pardalanan, pitah Ham panjaga na gogoh.
Ondos ma Tuhan, hanai on nuan, ‘se torsa sadokah goluh on.
Bohi pe minar, megah tong halani Ham.
‘Ge gilumbang roh mandorap goluhnami on.
Bani haganup parsahitan, Hata-Mu do tambar na gogoh.
Ondos ma Tuhan, hanai on nuan, ‘se torsa sadokah goluh on.
2. Tonggo
3. Ayat harian: Psalmen 116:12
“Naha ma pambalasku bani Jahowa, halani haganup pambahenan-Ni bangku?”
“Bagaimana akan kubalas kepada Tuhan segala kebajikan-Nya kepadaku?”
4. Renungan
Jemaat yang terkasih,
sepenggal syair lagu mengatakan, “Dengan apa ‘kan ‘ku balas segala kebaikanMu?” Jika kita mencermati dengan baik makna syair lagu ini tentu penyair berangkat dari kesadaran akan betapa nikmatnya karya Tuhan dalam hidupnya. Ia merasakan bagaimana kehadiran Tuhan sebagai penopang dan penolong, serta merasa dengan kebaikan Tuhan yang boleh ia rasakan, maka tentu tidak ada alasan untuk tidak meresponsNya. Sebagai manusia yang memiliki keterbatasan, maka terlahirlah pertanyaan dalam diri, dengan apa kan kubalas segala kebaikan Tuhan? Selain pertanyaan tersebut, penyair juga menggambarkan perasaan hati dan kondisi yang dirasakan olehnya, yaitu sebuah rasa yang tidak pernah ia rasakan sebelumnya dan tidak didapatkan dari manusia, sehingga mengakibatkan kekaguman terhadap Tuhan dan harus meresponsnya dalam rasa hormat.
Jemaat yang dikasihi Tuhan,
demikian halnya yang tertulis dalam ayat harian kita hari ini, bahwa pemazmur (Daud) melihat dan merefleksikan pengalamannya di tengah-tengah perjalanan hidupnya, dimulai ketika Daud dipilih oleh Allah dan ditetapkan sebagai raja atas orang Israel, lalu Daud harus diperhadapkan dengan musuh, berhadapan dengan tantangan sebagai raja, melawan Goliat, serta tantangan yang lainnya. Kondisi ini tentu boleh saja mempengaruhi konsentrasi dan mungkin saja membuat dirinya menjadi lemah secara fisik akibat dari derasnya tantangan yang ia hadapi. Namun ia menyadari bahwa ia adalah pilihan dan suruhan Tuhan, tentu kesadaran itu yang menguatkan dan memampukannya untuk menghadapi beratnya tantangan yang ia hadapi. Tanpa pertolongan dan perlindungan Tuhan, jika dilihat dari sudut pandang kemanusiaan mungkin saja ia bisa terjatuh, namun Tuhan tetap setia menyertai, menolong, bahkan memberikan hikmat pengetahuan untuk menghadapi para musuh dan menjalankan roda kepemimpinannya sebagai raja atas orang Israel. Lantas dari pengalaman hidup Daud tersebut, ia bertanya dalam dirinya untuk Tuhan, “Bagaimana akan kubalas kepada Tuhan segala kebajikan-Nya kepadaku?” Tentu pertanyaan ini adalah buah dari kesadaran iman atas pengalaman hidup Daud dalam pertolongan Tuhan, bahwa dalam hidupnya harus ada komitmen di dalam iman untuk membalas segala kebajikanNya.
Jemaat yang terkasih,
tentu kesadaran iman Daud juga menjadi edukasi iman bagi kita hari ini dan mengarahkan kita untuk menyadari betapa pentingnya merenungkan, merespons kebajikan dan kebaikan Tuhan dalam hidup kita, sehingga hal itu yang mengarahkan kita untuk tetap berkomitmen melakukan yang Tuhan kehendaki dalam kehidupan kita. Bahwa pertanyaan, “Bagaimana akan kubalas kepada Tuhan segala kebajikanNya kepadaku ?” tentu masih relevan kepada kita saat ini, lalu hal ini hanya akan dijawab melalui hati kita yang siap untuk bersyukur dan menjalani hidup sesuai dengan kehendak hati ini. Sikap seperti ini akan menjawab pertanyaan nas kita hari ini, dan sikap ini melebihi apapun dari sebuah sikap yang diharapkan oleh Tuhan dari kita. Maka selamat berkomitmen dalam iman untuk merespons kebaikan Tuhan bagi kita di hari ini. Amin.
5. Doding: Dengan Apa Kan Kubalas
Kau Allah yang setia, Bapa yang mulia,
kasihMu besar Tuhan, Kau pulihkan hidupku.
Kaulah harapanku, hidupku dalamMu.
Terima kasih Tuhan, Kau pulihkan hidupku.
Dengan apa kan kubalas segala kebaikanMu?
Segenap hatiku menyembahMu Yesus
Kubersyukur padaMu selamanya.
Selamanya, oh selamanya.
6. Tonggo Ham Bapanami/Doa Bapa Kami
Departemen Persekutuan GKPS