Renungan Mingguan Namaposo, 07 April 2024 (Quasimodogeniti)
Nas : Kisah Para Rasul 16:29-34
Usul Doding : Sejauh Timur dari Barat
Tema : Mensyukuri karya keselamatan Allah
Tujuan : Agar Namaposo bersukacita karena karya Keselamatan dalam Yesus
MISI PENYELAMATAN OLEH KRISTUS
Hasoman Namaposo GKPS!
Kita berjumpa kembali dalam renungan Mingguan Namaposo. Saudara-saudari sekalian, menjadi berkat adalah panggilan bagi setiap orang percaya. Mungkin kita pernah mendengar istilah “diberkati untuk menjadi berkat”. Memang, kita diberkati oleh Tuhan memiliki tujuan yang jelas, yaitu supaya kita menjadi berkat bagi sesama kita. Apakah berkat yang harus kita alirkan? Jawabannya adalah menjadi pemberita Injil bagi siapapun yang berinteraksi dengan kita. Oleh karena itu, marilah kita belajar bagaimanakah caranya supaya kita menjadi berkat terutama dalam pemberitaan Injil.
Hasoman Namaposo GKPS!
Nas kita saat ini adalah Kisah Para Rasul 16:29-34 yang menceritakan tentang seorang kepala penjara dan keluarganya menerima Injil yang diberitakan oleh Paulus dan Silas. Sebelum nas ini, Alkitab telah menceritakan bahwa Paulus dan Silas dipenjara karena fitnah dari tuan penenung yang harapan mereka akan mendapat penghasilan lenyap (16:19). Hal itu dikarenakan Paulus mengusir setan yang ada di dalam seorang perempuan penenung (16:18). Oleh karena fitnah itu, Paulus mendapat perlakuan yang buruk. Pakaian mereka dikoyakkan, mereka didera serta mereka dilemparkan ke dalam penjara (16:22-23). Mereka diperlakukan seperti penjahat kelas kakap, mereka dimasukkan ke dalam penjara yang paling tengah serta kaki mereka dibelenggu (16:24). Itu adalah sebuah fitnah yang sangat kejam yang mengakibatkan mereka disiksa begitu rupa, persis seperti penjahat kelas kakap. Padahal yang dilakukan Paulus dan Silas adalah mengusir setan dari perempuan penenung dan ternyata ada yang penghasilannya terganggu karena itu. Latar belakang yang rumit dan tragis ini mengantarkan Paulus dan Silas ke dalam penjara yang membuat mereka berjumpa dengan seorang kepala penjara. Dengan kemahakuasaan-Nya, Tuhan sudah dengan sangat luar biasa menjadikan skenarion yang tadinya buruk menjadi sebuah skenario yang baik. Karena Silas dan Paulus dipenjara, mereka bertemu dengan kepala penjara itu sehingga kepala penjara itu mendengar berita Injil dan menjadi percaya. Tidak hanya dia seorang yang percaya, namun Ia dan kaluarganya serta mereka juga dibaptis (ayt. 33). Kepala penjara memang bukan pekerjaan rendahan. Namun pekerjaan itu adalah pekerjaan yang penuh resiko yang mana jika tahanan lepas atau melarikan diri maka dia akan mendapat bahaya. Ketika mengetahui bahwa pintu-pintu penjara terbuka oleh gempa bumi, ia hendak bunuh diri (16:27). Mari membayangkan betapa paniknya kepala penjara itu, sampai-sampai dia memilih mati daripada menerima hukuman karena tahanan lepas. Hal itu pastilah dilatarbelakangi oleh fakta bahwa mati lebih baik daripada menerima hukuman karena tahanan itu lepas. Betapa kepala penjara itu tidak dihargai oleh atasannya. Nyawanya tidak begitu berharga. Namun nas ini menceritakan kepada kita bahwa bagi Tuhan, kepala penjara itu sungguh-sungguh sangat berharga. Skenario fitnah yang diterima oleh Silas dan Paulus ternyata membawa kepala penjara itu kepada Injil Keselamatan.
Dalam ayat 30 kepala penjara itu bertanya: “Tuan-tuan, apakah yang harus aku perbuat, supaya aku selamat?”. Jawabannya adalah: “Percayalah kepada Tuhan Yesus Kristus dan engkau akan selamat, engkau dan seisi rumahmu”. Itu adalah jawaban yang sungguh final dan benar. Keselataman sungguh ada hanya di dalam Yesus Kristus dan untuk itulah Yesus datang ke dunia ini, lahir, mati dan bangkit kembali. Yesus datang untuk menyelamatkan kita. Menyelamatkan dari apa? Dari maut. Maut adalah keterpisahan kekal kita dengan Tuhan. Namun, oleh kasih karunia-Nya yang besar, Yesus datang sehingga oleh Dia kita menjadi selamat. Kisah Para Rasul 4:12 berkata: “Dan keselamatan tidak ada di dalam siapapun juga selain di dalam Dia, sebab di bawah kolong langit ini tidak ada nama lain yang diberikan kepada manusia yang olehnya kita dapat diselamatkan”. Oleh Yesus, kita diperdamaikan dengan Tuhan. Kepada kita diberikan kesempatan dan kemungkinan untuk tidak mengalami keterpisahan kekal dengan pencipta kita. Kedatangan Yesus ke dunia ini adalah skenario yang telah direncanakan dan dijadikan oleh Allah untuk menyelamatkan kita.
Hasoman Namaposo GKPS, kita sungguh-sungguh berharga bagi Tuhan. Misi penyelamatan direncanakan dan dilakukan oleh Allah sendiri. Ini bukan misi main-main atau sepela atau bisa dikerjakan oleh yang lain. Misi penyelamatan hanya bisa dilakukan oleh Yesus dalam kematian dan kebangkitan-Nya. Dia rela menderita, dihina, dicambuk dan mati disalibkan demi kita orang berdosa. Tidak ada pengorbanan yang lebih besar dari pengorbanan memberikan nyawa (Yoh. 15:13). Lalu, apakah yang harus kita lakukan? Percayailah Yesus dalam hatimu dan akuilah Ia dengan mulutmu (Rm. 10:9). Syukurilah itu dengan perbuatan baikmu dan bersukacitalah senantiasa sebab keselamatan adalah milikmu. Memberitakan Injil Keselamatan adalah cara kita untuk menjadi berkat karena kita telah terlebih dahulu diberikan berkat terbesar yaitu keselamatan. Amin.