1. Doding: Haleluya No. 299:2-3
Domma ipilih Tuhanta ge hita, lao manaksihon holongNi tongtong.
Domma isuruh Tuhanta ge hita, lao mangkatahon HataNi tongtong.
Laho ma hita misir ma hita, mangambilankon Tuhan parholong in.
Ase maluah homa hasomanta, gabe manggoluh bai Tuhanta in.
Jolom HataNi, sai jalo TonduyNi, ulang be ganggang humbai Tuhan in.
Ulang be holang martonggo hu Bani! Ai do gogohta bai horjaNi in.
Ulang mabiar, ulang be gobir, lao mantaluhon gogoh ni setan in!
Tenger uhurta hubani Tuhanta; ihasomani do hita tongtong.
2. Tonggo
3. Ayat Harian: Mateus 5:4
“Martuah ma na pusok uhur, ai siapohon do sidea!”
“Berbahagialah orang yang berdukacita, karena mereka akan dihibur.”
4. Renungan
Jemaat yang dikasihi Tuhan,
ayat harian bagi kita hari ini termasuk ke dalam ucapan bahagia yang dikhotbahkan Tuhan Yesus pada saat Ia di atas bukit, di depan para muridNya dan khalayak umum. Dalam teks bahasa Yunani, kata “berbahagia” dalam perikop ini ditulis dengan “makarios.” Arti dari makarios adalah terberkati. Maka, frasa kata berbahagia yang diucapkan oleh Tuhan Yesus di sini bisa kita pahami juga sebagai “yang dilimpahi berkat dan karunia Allah.” Alamat dari ucapan Tuhan Yesus dalam ayat 3 ini adalah kepada orang-orang secara umum, yang mendengarkan khotbahNya pada saat itu.
Apa yang biasanya membuat kita berdukacita? Tentu ada banyak hal dan alasan. Namun, tidak dijelaskan secara terperinci tentang apa yang dimaksud oleh Tuhan Yesus dengan kata berdukacita di sini. Tapi dalam Perjanjian Lama berbahasa Yunani, ada sebuah kata, yaitu penthountes, yang diterapkan pada mereka yang berduka karena kematian orang yang dicintai ataupun karena dosa. Namun, ada baiknya kita memperluas makna kata berduka ini, yaitu kepada orang-orang yang berduka karena tidak berdaya, sehingga mereka membutuhkan uluran tangan Tuhan.
Bagi orang-orang yang demikian, yaitu yang berduka karena kematian orang yang dicintai, atau karena dosa, atau karena tidak berdaya, Tuhan Yesus mengatakan bahwa mereka akan dihibur. Arti dari dihibur di sini adalah diselamatkan oleh Allah. Allah, yang Maha kasih, akan memulihkan sukacita hati mereka. Ya, penghiburan paling besar bagi manusia dari Allah adalah karunia keselamatan; dan karunia keselamatan itu diwujudkan Allah dalam diri Yesus Kristus.
Jemaat yang terkasih,
kita tidak bisa mengelak atau menjauh jika dukacita datang menghampiri hidup kita. Alih-alih berpaling atau melarikan diri, kita malah harus menghadapinya. Saat kita menghadapinya, kita memiliki pengharapan di dalam Tuhan, yaitu penghiburan. Ya, tidak selamanya kita akan hidup dalam dukacita. Kita memang harus melaluinya, namun kita akan mendapatkan sukacita setelahnya. Inilah rahasia atau misteri kehidupan yang Tuhan persiapkan dalam diri kita. Kita memang harus mengalami semuanya, termasuk dukacita, karena dengan merasakan dukacitalah maka kita bisa menghargai sebuah penghiburan atau sukacita. Amin.
5. Doding: Haleluya No. 372:1-2
Sai pasiat Tuhan Jesus, roh hubagas uhurmin.
Tarpaima-ima Jesus, bogei panuktukNi in.
Sai pasiat Tuhan Jesus, das hubagas uhurmin.
Nuan ari paridopan, ulang sompat salpu in.
Hamegahon na i tanoh, in do isarihon ho,
pardomuan pakon Jesus, gabe ilupahon ho.
Sai pasiat Tuhan Jesus, das hubagas uhurmin,
nuan ari paridopan, ulang sompat salpu in.
6. Tonggo Ham Bapanami/Doa Bapa Kami
Departemen Persekutuan GKPS