1. Doding: Haleluya No. 404:1
Ganup ari do in, ronsi tahun hu taun,
sihol do hu dodingkon GoranMu.
Ham Tuhan Naibata, sai hupuji do Ham, halani haganup layakMu.
Ham arta na harga, poltik hujolom in,
humbani na hinan, Ham do tong Naibatangkin.
Bonani na dear, ronsi sadokahnin,
Panondang na lihar, bai ganup na golap in.
2. Tonggo
3. Ayat harian: Psalmen 16:8
“Tongtong do hubahen Jahowa i lobei ni matangku; anggo i siamunku Ia, seng anjai jurgang ahu.”
“Aku senantiasa memandang kepada Tuhan; karena Ia berdiri di sebelah kananku, aku tidak goyah”
4. Renungan
Jemaat yang dikasihi Tuhan,
setiap orang pasti pernah berada dalam ketakutan saat ia menghadapi kenyataan atau keadaan yang terjadi dalam hidupnya, pun ketika yang terjadi dalam dirinya bukanlah seperti yang diharapkannya. Keadaan itu menyebabkan seseorang akan merasa lemah, karena dia merasakan bahwa dia tidak memiliki kekuatan untuk menghadapi keadaan yang menimpa hidupnya. Kenyataan itu boleh terkait dengan persoalan ekonomi, keluarga, pekerjaan, hubungan dengan seseorang, atau persoalan lainnya. Untuk orang-orang yang lemah imannya mereka akan menghadapi keadaan itu dengan tangisan, dukacita, kegelisahan, perselisihan, pertengkaran bahkan perpecahan. Maka keadaan itu akan semakin menghancurkan kehidupan seseorang. Dia akan semakin kehilangan pengharapan akan hari baik dari setiap keadaan hidupnya.
Jemaat Tuhan,
Mazmur 16 menceritakan tentang sukacita yang dirasakan oleh orang yang setia, karena mazmur ini merupakan nyanyian yang menggambarkan kepercayaan dan merupakan pengakuan serta kesaksian iman yang dinyatakan dengan segenap hati tentang sukacita yang lahir karena iman dan kesetiaan. Daud adalah penulis Mazmur 16 ini, yang mengungkapkan kesaksian imannya saat ia menghadapi situasi kehidupannya yang tidak mudah, berhadapan dengan tantangan dan musuh yang siap menghadangnya. Namun satu hal yang dapat kita lihat adalah bahwa pemazmur memperlihatkan kesetiaan dan keteladanan iman bagi kita, ketika dia menghadapi berbagai persoalan dalam hidupnya, dari kelemahan dan keterbatasannya, hal yang selalu tidak pernah Daud lupakan adalah kembali kepada Tuhan. Kembali kepada Tuhan berarti Daud selalu menggantungkan hidupnya kepada Tuhan. Daud selalu memandang kepada Tuhan dengan keyakinannya. Daud tidak akan goyah karena ada Tuhan di sisinya. Ketika Daud diperhadapkan dengan ketakutannya, maka dia selalu berkata bahwa Tuhan adalah gunung batunya, benteng perlindungannya (bnd. Mazmur 62:2, 7; 144:1-2). Ungkapan memandang Tuhan mempunyai makna bahwa Daud berserah pada Tuhan dan tidak menyerah atas hidupnya. Oleh karenanya kita bisa melihat bagaimana Tuhan benar-benar di pihak Daud. Allah selalu berkenan menolong Daud, menjadikannya pemenang atas semua musuh-musuh yang hendak menangkap, menjatuhkan, bahkan membunuhnya. Perjalanan Daud untuk menjadi seorang raja dan setelah menjadi raja adalah pengalaman hidup yang mengajarkan kita untuk terus berjuang dengan tetap memandang kepada Tuhan, maka kemenangan akan menjadi bagian kita.
Jemaat yang dikasihi Tuhan,
dalam perjalanan kehidupan kita, tentu kita akan bertemu dengan satu masa, dimana kita akan berhadapan dengan persoalan dalam hidup ini yang tidak kita harapkan serta bisa membuat kita menjadi lemah. Tentu dalam situasi seperti itu, keteguhan iman sangat diharapkan, sehingga kita mampu melewati itu semua. Apa yang disaksikan oleh pemazmur dalam teks kita ini justru menjadi spirit/semangat yang baru bagi kita untuk menjalani hidup ini. Bahwa kita tidak akan terlepas dengan persoalan yang siap membelenggu hidup kita, itu benar, namun bahwa kita mempunyai kekuatan yang berasal dari Tuhan, agakanya harus juga kita tekankan dalam hati dan iman kita, sehingga Tuhan menjadi sumber pengharapan bagi kita. Memandang Tuhan dan mengimani bahwa Tuhan berdiri di sebelah kanan kita adalah merupakan gambaran topangan dan dukungan Tuhan, sehingga kita bisa berdiri dengan teguh, tidak goyah, sekalipun badai hidup akan tetap menghampiri kita dan kesungguhan kita untuk senantiasa memandang kepada Tuhan akan membawa kita kepada penerimaan akan tuntunan kehidupan dari Tuhan. Maka marilah bersama-sama memandang Tuhan karena hanya bersama Dia saja kita tenang dan menang. Amin.
5. Doding: Haleluya No. 310:1-2
Ge daoh ponop openi ujung ni dalanankin.
Tuhan do manogu ahu bani pardalanankin.
Bahen Ham au pambalosi bani ganup rosuhMu.
Lang be sangsi janah gobir sai totap porsaya au.
Tuhan ulang au paturut manontuhon langkahkin.
Pitah Ham ma hutangihon bai ganupan goluh on.
Bai ganup hahuranganku pakon pardousaonkin.
Togu-togu Ham ma ahu das hu bani ujungnin.
6. Tonggo Ham Bapanami/Doa Bapa Kami
Departemen Persekutuan GKPS