1. Doding: Haleluya No. 307:1
Bani na martonggo ahu, hu Bamu o Tuhankin.
Ajar Ham ma au manjalo ganup na binere-Mu.
Mangakuhon songon Jesus bani sitarononNin.
Seng rosuhku pasaudonku pitah rosuhMu Tuhan.
2. Tonggo
3. Ayat Harian: 1 Musa 8:22
“Sadokah adong tanoh on, seng anjai maronti tidahon pakon pariama, ari borgoh pakon ari milas, logou ni ari pakon musim udan, arian pakon borngin.”
“Selama bumi masih ada, takkan berhenti-henti musim menabur dan menuai, dingin dan panas, kemarau dan hujan, siang dan malam.”
4. Renungan
Jemaat yang dikasihi Tuhan,
Tuhan tetap mengingat setiap manusia dan semua makhluk hidup di bumi. Hal itu terbukti walaupun Tuhan menghukum manusia yang sudah melakukan dosa dengan air bah. Namun Tuhan mengingat Nuh, keluarganya, serta yang ikut bersama-sama dengan dia di dalam bahtera. Kemudian Tuhan membuat surut air di muka bumi. Dalam bulan kedua, pada hari yang kedua puluh tujuh bulan itu, bumi telah kering. Kemudian Allah berfirman kepada Nuh supaya keluar dari bahtera itu, yaitu Nuh bersama-sama dengan istrinya, serta anak-anaknya, dan istri anak-anaknya, dan segala binatang yang ada bersama mereka. Nuh menaati firman Allah itu. Nuh mendirikan mezbah bagi Tuhan dan mempersembahkan korban bakaran yang terbaik untuk Tuhan dari segala binatang yang tidak haram dan dari segala burung yang tidak haram di atas mezbah itu.
Ketika Tuhan mencium persembahan atau kurban yang harum itu, Ia berfirman bahwa Ia tidak akan mengutuk bumi lagi karena manusia, sekalipun yang ditimbulkan hatinya adalah jahat dari sejak kecilnya. Kemudian Tuhan tidak akan membinasakan lagi segala yang hidup seperti yang Tuhan telah lakukan. Demikian juga mengenai musim, yakni menabur dan menuai, dingin dan panas, kemarau dan hujan, siang dan malam tidak akan berhenti.
Tuhan tetap setia pada janji-Nya, hingga sekarang Ia mengingat kita manusia dan segala ciptaan-Nya. Ia menyelamatkan kita bukan karena perbuatan baik tapi karena iman percaya kepada Yesus Kristus. Musim yang tidak akan berhenti membuat manusia menerima berkat secara jasmani dan rohani. Bagaimana cara kita merespons berkat yang Tuhan sudah limpahkan kepada kita warga gereja? Demi kemurahan Allah, marilah kita secara pribadi lepas pribadi mempersembahkan tubuh sebagai persembahan yang hidup, yang kudus dan yang berkenan kepada Allah, karena itu adalah ibadah yang sejati. Amin.
5. Doding: Haleluya No. 207:1
Bere Ham ma hatorangan, hapentaran mangarusi hata-Mu
ampa mata na mangidah pakon uhur na mambotoh dalan-Mu.
Ase tongtong mandompakkon bohi-Mu hanai mardalan
ase igomgomi Tonduy-Mu hanami.
6. Tonggo Ham Bapanami/Doa Bapa Kami
Departemen Persekutuan GKPS