PA/Renungan Mingguan Namaposo GKPS
14 April 2024 (Misericordias Domini)
Nats : Yunus 2:1-10
Tema : Berseru kepada Tuhan dan Ia menjawab.
Tujuan : Agar Namaposo senantiasa berdoa dan berseru kepada Tuhan
Usul Doding : Haleluya 340:1+4
Pemuda Kristen, pernahkah kalian merasa terjebak dalam situasi yang seolah tidak ada harapan? Masalah seperti ombak yang menghantam yang datang silih berganti dan sepertinya harapan menjauh. Mungkin kalian merasa sendirian, terlupakan atau bahkan diabaikan. Nah, hari ini kita akan belajar dari kisah seorang pemuda bernama Yunus, yang dibuang ke laut dan di telan ikan raksasa. Namun doa dan seruannya di dengarkan Tuhan. Kisah ini bukan tentang monster laut, tetapi tentang kekuatan doa dan bagaimana Tuhan selalu ada untuk menolong disaat kita berseru bahkan di kedalaman keputusasaan sekalipun.
Kita akan belajar dari kisah Nabi Yunus yang merasakan keajaiban pertolongan Tuhan, sehingga lahirlah untaian doa syukur, meskipun dia berdoa di sebuah tempat yang tidak lazim, yakni di dalam perut ikan! Hal inilah yang diceritakan seorang laki-laki bernama Yunus bin Amatai. Seseorang yang dipanggil Tuhan untuk pergi ke Niniwe untuk menyampaikan kehendak Tuhan atas segala kejahatan yang sudah dilakukan bangsa itu. Tetapi Yunus berontak terhadap Tuhan dan malah pergi ke Tarsis. Pengalaman dalam pelariannya itu mengajarkan dan mengingatkan Yunus untuk tidak melanggar perintah Tuhan tetapi harus taat pada perintah Tuhan. Sebab konsekuensi dari ketidaktaatan Yunus membuat dia mengalami penderitaan. Di tengah penderitaan dan kekuatiran akan hidupnya, satu-satunya jalan yang ditempuh Yunus adalah berdoa dan berseru kepada Tuhan. Di tengah kesulitan yang dihadapi Yunus terungkaplah doa yang dipanjatkan kepada Tuhan Allah. Ayat 1-3 “ Berdoalah Yunus kepada Tuhan, Allahnya, dari dalam perut ikan itu, katanya: Dalam kesusahanku aku berseru kepada Tuhan, dan Ia menjawab aku, dari tengah-tengah dunia orang mati aku berteriak, dan Kaudengarkan suaraku. Telah Kaulemparkan aku ke tempat yang dalam, ke pusat lautan, lalu aku terangkum oleh arus air; segala gelora dan gelombangMu melingkupi aku.” Ini adalah gambaran bagaimana penderitaan yang dialami Yunus, sungguh sangat memilukan, dimana ada ketakutan yang mendalam (kekuatiran) akan kematian. Jikalau menurut logika berfikir manusia, harapan hidup untuk Yunus sudah tidak ada lagi, tetapi di tengah-tengah dunia orang mati sekalipun jikalau kita berseru kepada Tuhan, Tuhan akan mendengarkannya. Seruan Yunus bukan hilang di telan laut. Tuhan mendengar! Bayangkan, suara dari perut ikan, dari kedalaman keputusasaan di dengar oleh Sang Pencipta Semesta. Tuhan melihat kepedihan Yunus, merasakan ketakutannya, dan Tuhan bertindak. Dia membebaskan Yunus dari perut ikan dan Yunus dimuntakan ke daratan. Tuhan selalu mendengar. Jangan pernah berpikir doa kita sia-sia. Sekalipun dunia tak mendengar, tetapi Tuhan mendengar. Tuhan selalu peduli kepada kita, Tuhan selalu ada untuk kita, bahkan dalam situasi yang paling sulit sekalipun Dia akan mendengar seruan kita dan Dia akan bertindak untuk menolong kita. Kita harus terus berseru kepada Tuhan. Kita tidak boleh menyerah dalam berdoa, bahkan ketika kita tidak melihat jawabannya. Tuhan pasti akan menjawab doa kita tepat pada waktuNya.
Penderitaan yang dialami Yunus menyadarkannya atas kesalahan, ketidaktaatan yang telah dia perbuat dihadapan Tuhan, ada pengakuan yang di tuturkannya “ telah terusir aku dari hadapan mataMu, mungkinkah aku memandang lagi baitMu yang kudus? (ayat 4), ada pengakuan Yunus akan kesalahannya, bahkan penyesalan atas ketidaktaatannya. Yunus menyadari semua yang dialaminya itu karena ia mengingkari panggilan Tuhan. Dalam situasi yang demikian tidak ada hal lain yang dapat dilakukannya selain berdoa dan berseru kepada Tuhan. Ayat 7 “ ketika jiwaku letih lesu di dalam aku, teringatlah aku kepada Tuhan, dan sampailah doaku kepadaMu, ke dalam baitMu yang kudus”. Yunus ketika mengalami kesusahan, penderitaan barulah ia teringat kepada Tuhan. Kadangkala dalam hidup ini, kebanyakan manusia mengingat “Sang PenciptaNya” disaat dalam kesesakan hidup. Kamu berdoa disaat sulit dan disaat kamu butuh. Dalam kalimat yang lain diartikan doa dipanjatkan hanya disaat kita mengalami kesesakan, pencobaan, disaat kita butuh, disaat kita merasa susah. Tetapi sebagai pemuda Kristen dalam situasi yang bagaimanapun kita harus selalu berdoa dan berseru kepada Tuhan, selalu mengingat Tuhan baik dalam suka maupun di dalam duka. Dalam perenungannya di dalam perut ikan tersebut, Yunus pun akhirnya sadar akan kesalahannya. Ia sadar bahwa seharusnya ia melakukan apa yang Tuhan perintahkan kepadanya, dan bukan lari dari hadapan Tuhan dan panggilan Tuhan. Oleh karena itu, dengan segala kerendahan hati, Yunus mengucap syukur kepada Tuhan dan bernazar untuk mempersembahkan korban kepada Tuhan sebab Tuhan telah mendengar, menolong dan menyelamatkan dia. Dalam ayat 9 dikatakan “ Tetapi aku, dengan ucapan syukur akan kupersembahkan korban kepadaMu ; apa yang kunazarkan akan kubayar, Keselamatan adalah dari Tuhan”. Yunus berkomitmen untuk membayar apa yang ia telah nazarkan kepada Tuhan, sebab keselamatan adalah dari TUHAN. Yunus tau bahwa dengan Tuhan tidak boleh bermain-main, sebab Tuhan tidak bisa dipermainkan oleh manusia. Oleh sebab itu, jika Tuhan memberikan kesempatan kedua kepadanya, Yunus ingin membayar nazarnya kepada Tuhan.
Bayangkan, kalian dilemparkan ke dalam laut dari kapal yang diterjang badai. Gelombang menghempas, angin menderu dan kegelapan menyelubungi. Begitulah Yunus, dicampakan ke laut dan ditelan ikan raksasa, seolah dipenjara kegelapan dan kematian. Secara manusiawi harapan untuk hidup sudah tidak ada lagi. Tapi apa yang dilakukan Yunus? Yunus bedoa! Dalam keputusasaan, dia berseru kepada Tuhan. Dalam keadaan yang sulit ini, Yunus berdoa kepada Tuhan. Doanya menunjukan bahwa ia telah menyesali perbuatannya yang memberontak melawan Allah dan telah bertobat kepada Allah. Doa Yunus juga menunjukan bahwa ia masih memiliki iman kepada Tuhan, bahkan di dalam situasi dan keadaan yang sulit. Dari kisah Yunus, kita belajar beberapa hal tentang bagaimana kita berseru kepada Tuhan baik di dalam situasi sulit dan Tuhan akan menjawab.
- Kita harus tetap berdoa kepada Tuhan, bahkan dalam keadaan yang bagaimanapun . Doa adalah sarana untuk berkomunikasi dengan Tuhan dan memohon pertolonganNya. Doa adalah sarana yang penting untuk menjaga hubungan kita dengan Tuhan. Berdoa kepada Tuhan menyadarkan kita dalam hidup ini bahwa kita adalah manusia yang lemah, yang terbatas yang membutuhkan Tuhan yang tidak terbatas. Dalam keadaan sulit, kita mungkin merasa jauh dari Tuhan. Namun, dengan berdoa, kita dapat mendekatkan diri kepada Tuhan dan merasakan kasihNya. Doa juga dapat membantu kita untuk tetap memiliki Iman. Ketika kita berdoa, kita mengakui bahwa kita bergantung penuh kepada Tuhan. Kita juga menyatakan kepercayaan kita kepadaNya.
- Jangan jadikan doa itu seperti obat, yang kita butuhkan hanya ketika sedang sakit, tetapikan lah doa itu seperti oksigen, yang kita tidak bisa hidup tanpanya, sebab doa adalah nafas hidup orang percaya.
- Kita harus tetap memiliki iman kepada Tuhan, bahkan dalam keadaan yang sulit. Sebab Iman adalah kekuatan yang dapat menopang kita dalam menghadapi kesulitan. Yang tidak mungkin bagi manusia, semua mungkin bagi Tuhan, tiada yang mustahil bagi Tuhan. Dengan iman kita akan dimenangkan Tuhan. Memiliki iman tidak membuat segalanya mudah, tetapi membuat segalanya mungkin.
- Besi itu kuat, tetapi api dapat melelehkannya. Api itu kuat tapi air mampu memadamkannya. Air itu kuat tapi matahari dapat menguapkannya. Matahari itu kuat tapi awan bisa menghalanginya. Awan itu kuat tapi angin mampu memindahkannya. Manusia itu kuat tapi dosa dan nafsu duniawi dapat melemahkannya. Dosa itu kuat, tetapi iman bisa mengatasinya. Maka yang terkuat adalah Iman, karena tidak akan hilang setelah kematian.
Sebagai pemuda Kristen yang telah mengaku percaya kepada Yesus dan menerima Yesus dalam hidup nya, tetaplah untuk mengingat Yesus dalam hidup ini, dalam situasi yang bagaimanapun baik dalam suka maupun dalam duka, tetaplah berdoa dan berseru kepada Tuhan. Sebab hanya kuasa Tuhan lah yang menjadi kekuatan kita dalam menjalani hidup ini. Walaupun dengan kita berdoa dan berseru kepada Tuhan bukan dengan sekejap mata akan selesai semua masalah dan persoalan kita, bukan! Tetapi dengan kita berdoa dan bersetu kepada Tuhan maka akan muncul semangat baru dan kekuatan yang baru dalam diri kita untuk menghadapi masalah satu persatu. Bersama Tuhan tidak ada masalah yang tidak bisa diselesaikan. Firman Tuhan dalam Filipi 4:13 mengatakan “ segala perkara dapat kutanggung di dalam Dia yang memberikan kekuatan kepadaku”. Di dalam Tuhan kita kuat, di dalam Tuhan kita mampu dan di dalam Tuhan kita bisa, sebab tanpa Tuhan kita bukan apa-apa, tanpa Tuhan kita bukan siapa-siapa dan tanpa Tuhan kita tidak tau apa-apa. Selamat untuk selalu berdoa dan berseru kepada Tuhan, Tuhan Yesus Memberkati. Amen.