1. Doding: Haleluya No. 343:1-2
Banggal tumang do holong-Mu, pabayu goluhkon,
na doyuk, kahou magou au, hape maluah do.
Dob hutandai diringkin, megah ma uhurhin,
salosei hape utangkin, ibaen layakNi in.
2. Tonggo
3. Ayat harian: Nehemia 9:31
“Halani idop ni uhur-Mu na buei in, seng lanjar bois sidea ibahen Ham, anjaha seng itadingkon Ham sidea, ai Naibata paridop ni uhur anjaha pardear layak do Ham.”
“Tetapi karena kasih sayang-Mu yang besar Engkau tidak membinasakan mereka sama sekali dan tidak meninggalkan mereka, karena Engkaulah Allah yang pengasih dan penyayang.”
4. Renungan
Jemaat yang terkasih dalam nama Tuhan,
ada sebuah perenungan yang menarik ketika kita membaca isi dari Nehemia 9:6-37, yang salah satu isinya adalah ayat harian ini. Dalam ayat-ayat tersebut memuat doa bangsa Israel setelah mengalami kebangunan rohani yang sejati. Dengan jelas dituliskan ada doa-doa yang dinaikkan bangsa Israel kepada Tuhan. Dalam doa tersebut mereka dengan jujur mengaku dosa yang kalau kita jumlahkan ada 20 fakta tentang dosa bangsa Israel. Tetapi dalam doa tersebut juga mereka dengan jujur mengaku dan melihat bahwa ada 76 fakta tentang Allah dan apa yang telah Ia lakukan kepada umat-Nya. Dengan tersusun rapi, Nehemia menuliskan secara mendetail dosa-dosa tersebut dan langsung diperhadapkan kepada besarnya kasih sayang Tuhan yang mengubah perjalanan kehidupan umat Israel.
Dari perbandingan pengalaman tersebut kita dapat melihat adanya perbedaan jumlah yang mencolok antara dosa dan tindakan Allah. Hal ini menjadi bukti nyata bagi mereka bahwa mereka sungguh menyadari dan meyakini anugerah Allah yang ajaib itu jauh lebih besar dari dosa-dosa mereka. Ini tidak menyatakan bahwa karena anugerah begitu berlimpah maka mereka menganggap sepele dosa mereka. Sebaliknya, ini menunjukkan kesadaran dan pengakuan mereka tentang Allah yang setia kepada perjanjian-Nya dengan umat-Nya. Bukti lain bahwa mereka tidak menganggap sepele dosa mereka dinyatakan di dalam doa mereka. Doa yang memaparkan ulang sejarah kehidupan nenek moyang mereka hingga zaman mereka. Dalam kilas balik ini mereka mengakui banyak hal. Pertama, mereka senantiasa hidup di dalam dosa. Kedua, karena dosa-dosa itu Allah menghukum mereka. Ketiga, mereka mengakui bahwa sekalipun mereka berdosa, anugerah dan kemurahan Allah tetap dicurahkan dalam hidup mereka. Pengakuan ini menyatakan bahwa di balik penghukuman yang menimpa, dan pengampunan yang mereka terima, Allah adalah adil dan benar.
Mengingat dan menyadari apa yang pernah dilakukan bangsa Israel pada zaman Nehemia, hari ini kita juga diingatkan akan kasih sayang Tuhan yang besar. Kita telah mengalami kasih Tuhan dengan sangat luar biasa dalam hidup kita. Yesus Kristus rela mengorbankan nyawa-Nya untuk menebus kita, mengampuni kesalahan kita, membebaskan kita dari segala kutuk dosa dan mengangkat kita menjadi anak-anak-Nya (Yoh. 1:12). Kebaikan, kemurahan, kesetiaan, pemeliharaan, dan perlindungan Tuhan atas kita sungguh tiada terbilang (Ef. 3:18). Namun, seringkali kita kurang menyadari dan mensyukurinya. Yang kita ingat hanyalah besarnya masalah dan kesulitan yang kita alami. Masalah dan kesulitan yang ada ibarat tembok tebal yang menghalangi dan menutupi pandangan mata kita untuk melihat kebesaran kasih Tuhan. Oleh karena itu, kita diminta untuk senantiasa berkomitmen selalu mengingat dan merespons kasih Tuhan kepada kita. Latihlah kebiasaan memuji, memuliakan, dan berusahalah menyaksikan kasih Tuhan kepada orang lain di mana pun kita berada dan kapan pun kesempatan itu ada. Kasih Tuhan Yesus yang sunggu besar itu telah kita alami. Oleh karena itu, jangan disimpan di dalam hati saja. Mari kita sebarkan kasih-Nya kepada mereka yang belum merasakan kasih Tuhan nan ajaib dan hebat. Kasih sayang Tuhanlah yang menjadikan kita ada hingga sekarang ini. Kasih sayang Tuhan juga yang menjadi jaminan bagi kita untuk terus melangkah dalam kehidupan ini walaupun selalu ada pergumulan dan tantangan dalam kehidupan. Pengalaman bangsa Israel membuktikan bahwa ketika kita lebih banyak mengingat perbuatan dan kebaikan serta kasih sayang Tuhan, maka hati yang bersukacita, yakin akan pertolongan dan penyertaan Tuhan, itulah yang senantiasa membuat kita dapat terus berkarya dan berguna serta menyaksikan kebesaran Tuhan dalam hidup kita. Amin.
5. Doding: Haleluya No. 497:1-2
Holong ni Jesus manggomgom ganup Kuria,
na patotapkon hasadaonta in.
Damei-Ni in ma manrahut paruhuranta,
idop uhur-Ni batar-batarta in.
Damei-Ni in ma manrahut paruhuranta,
idop uhur-Ni batar-batarta in.
Riap ma hita sauhur martangkap tangan,
ibagas damei na humbai Tuhan in.
Marpangarapan tongtong bai horja ni Tuhan,
hataridahan ni hasintongan-Nin.
Marpangarapan tongtong bai horja ni Tuhan,
hataridahan ni hasintongan-Nin.
6. Tonggo Ham Bapanami/Doa Bapa Kami
Departemen Persekutuan GKPS