1. Doding: Haleluya No. 307:1
Bani na martonggo ahu, hu Bamu o Tuhankin.
Ajar Ham ma au manjalo ganup na binere-Mu.
Mangakuhon songon Jesus bani sitaronon-Nin.
Seng rosuhku pasaudonku pitah rosuh-Mu Tuhan.

 

2. Tonggo

 

3. Ayat harian: Lahoan ni Apostel 4:31
“Jadi dob martonggo sidea, dugur ma ianan partumpuan ni sidea ai, anjaha gok Tonduy Na Pansing ma sidea haganup, gabe marhinsah ni uhur ma sidea mangkatahon hata ni Naibata.”

“Dan ketika mereka sedang berdoa, goyanglah tempat mereka berkumpul itu dan mereka semua penuh dengan Roh Kudus, lalu mereka memberitakan firman Allah dengan berani.”

 

4. Renungan
Jemaat yang dikasihi Tuhan,
doa adalah nafas kehidupan orang percaya. Itu berarti orang yang hidup tanpa doa sesungguhnya sudah mati walaupun masih hidup secara biologis. Seringkali pada awalnya seseorang berdoa dengan penuh semangat, namun lambat laun semangat berdoa berkurang bahkan hilang sama sekali. Mungkin kita juga bisa mengalami hal yang sama, bukan? Memang mempertahankan semangat berdoa seringkali sulit, terutama oleh banyaknya tantangan kehidupan ini. Kita sering merasa bahwa kita tidak cakap berdoa dan menganggap bahwa doa kita tidak sampai ke telinga Tuhan. Ada kalanya kita juga merasa doa kita tidak berguna karena pada kenyataannya hidup kita tetap sama seperti sedia kala dan tidak ada perubahan.

Meskipun demikian, hari ini kita diingatkan bahwa sikap seperti itu janganlah kita pertahankan. Doa yang berkuasa tidak hanya tergantung pada apa yang kita lakukan, tetapi di sana ada campur tangan kuasa Tuhan. Ketika kita merasa doa kita tidak berdaya, mari kita memohon kepada Tuhan untuk menjadikan doa kita berkuasa dengan pertolongan Roh Kudus. Dalam nas hari ini, kita melihat bahwa kuasa doa itu nyata dalam hidup dan pelayanan para rasul. Dengan doa, Petrus dan Yohanes menyatakan kuasa Tuhan yang mampu menyembuhkan seorang peminta-minta yang lumpuh dan mereka mengajar orang banyak serta memberitakan Kristus. Hal ini membuat para imam dan orang Saduki marah, sehingga mereka memenjarakan Petrus dan Yohanes. Namun doa berkuasa melepaskan mereka dan mukjizat doa menjadi kesaksian bagi banyak orang dan menjadi percaya kepada Kristus. Di tengah-tengah ketakutan dan ancaman dari para penguasa, mereka semakin tekun berdoa, hingga tempat mereka berdoa menjadi goyang dan mereka penuh dengan Roh Kudus.

Doa sangat berkuasa dan kekuatan doa adalah nyata. Doa-doa kita dapat mengguncangkan hati kita dan juga lingkungan kita. Sama seperti jemaat mula-mula, kita harus tetap percaya akan kekuatan doa dan kuasa Tuhan tanpa sedikit pun ragu. Kita harus bertekad untuk tetap berdoa dengan penuh ketekunan. Yakinlah bahwa doa akan semakin mengeratkan relasi kita dengan Tuhan dan doa-doa kita akan semakin berkuasa oleh kekuatan Roh Kudus. Doa kita tidak hanya berfokus pada masalah-masalah kita, melainkan harus mencakup perkara yang lebih luas, termasuk mendoakan pekerjaan Tuhan melalui kita. Dengan demikian kita akan menjadi pemberita Injil yang penuh dengan keberanian. Untuk itu, tetaplah berdoa dan jadilah saksi Kristus yang penuh dengan keberanian. Amin.

 

5. Doding: Haleluya No. 108:1+6
Sanggah holong tong Tuhanta, na mangidah hita on.
Imbang hita ma dirinta tanda jora hita on.

Sai martonggo ulang holang, ase tambah gogohmin.
Janah sai tongtong ho sirang humbai ganup munsuhmin.

 

6. Tonggo Ham Bapanami/Doa Bapa Kami

 

Departemen Persekutuan GKPS