1. Doding: Haleluya No. 217:1
Haganupan na sauhur, mangindahi damei in.
Dompak Jesus na pabulus holongni uhurta in.
Ai Tuhanta do ulunta, hita pagoriNi in,
Tuhan Jesus do guruta, hita susianNi in.

 

2. Tonggo

 

3. Ayat harian: 2 Timoteus 1:7
“Ai seng tonduy biar ibere Naibata banta, tapi tonduy hagogohon, holong ampa panrajaion diri do.”

“Sebab Allah memberikan kepada kita bukan roh ketakutan, melainkan roh yang membangkitkan kekuatan, kasih dan ketertiban.”

 

4. Renungan
Jemaat Tuhan,
nas kita hari ini diawali dengan kalimat, “Allah memberikan kepada kita bukan roh ketakutan.” Kalimat ini tentu memiliki pesan yang juga memiliki latar belakang. Benar bahwa surat ini ditujukan rasul Paulus kepada Timotius yang dianggapnya sebagai anaknya di dalam iman. Sebagai anak di dalam iman, rasul Paulus memiliki tanggung jawab untuk tetap menopang segala pelayanan yang dilakukan oleh Timotius. Pada saat rasul Paulus menuliskan suratnya kepada Timotius, situasi yang dihadapi oleh Timotius adalah berada dalam pelayanannya di kota Efesus, yaitu sebuah jemaat yang memiliki anggota jemaat terbesar di Asia Kecil, sehingga perlu dibutuhkan seorang pelayan Tuhan yang memiliki kapabilitas dan loyalitas dalam pengabdiannya. Loyalitas dalam pengabdian terlihat dari keteguhan hati, tidak mudah merasa gamang, galau, atau bahkan kuatir, khususnya saat memberitakan Injil tentang Yesus yang mati dan bangkit. Walaupun terkadang ketika memperlihatkan loyalitas dalam pengabdian tersebut bisa saja berhadapan dengan kondisi yang mengganggu loyalitas dan keteguhan pelayanan tadi.

Jemaat Tuhan,
merasa kuatir dan takut adalah sesuatu yang normal, yang pernah dialami oleh semua orang. Tetapi hal itu menjadi tidak normal kalau kita tenggelam dalam rasa itu, sehingga logika di dalam iman tidak berjalan. Lalu apa yang dimaksud dengan logika di dalam iman? Ya, bahwa Allah memberi bukan roh ketakutan. Ini ternyata sebuah jaminan yang meneguhkan kepada Timotius, pun kepada kita hari ini, bahwa benar saat kita menjalani kehidupan ini, atau saat kita diperhadapkan dengan kekuatiran, ketakutan dan kegalauan, maka hal yang harus kita imani adalah bahwa Allah memberikan roh keberanian, bukan ketakutan. Roh keberanian itu yang akhirnya membuat kita mampu melakukan dan menghadapi kehidupan ini. Roh keberanian akhirnya membuat kita hidup yang dipenuhi dengan kekuatan yang dari pada-Nya.

Jemaat yang dikasihi Tuhan,
perjalanan misi yang dialami oleh rasul Paulus mempunyai konsekuensi yang harus ditanggungnya, yaitu mempertaruhkan nyawanya sendiri, bahkan ia mengalami penderitaan karena harus dipenjarakan akibat dari Injil yang diberitakannya. Tapi justru itu yang menjadi dasar bagi rasul Paulus untuk memberi keteguhan hati kepada Timotius, juga kepada kita saat ini, bahwa tidak selamanya kita berhadapan dengan situasi yang menopang pelayanan kita, bahkan ada saatnya kita harus menderita karena itu. Roh Tuhan yang memberi jaminan bagi kita untuk tetap melangkah dan melanjutkan pelayanan, tidak perlu merasa malu untuk memberitakan Injil dari Tuhan. Allahlah sumber kekuatan, terutama yang sanggup memberi kekuatan bagi orang Kristen yang dalam penderitaan, yang sanggup membangkitkan kekuatan dalam diri umat Kristen untuk menghadapi setiap tantangan, serta yang sanggup membangkitkan kasih di dalam diri orang Kristen secara pribadi, dan di antara sesama Kristen, dan yang sanggup menjadi sumber ketertiban hidup atau disiplin diri. Akhirnya, ketika kita berjalan bersama Roh-Nya di dalam pelayanan, maka hal tersebut akan memberikan kita kekuatan untuk tidak takut, sehingga janganlah takut untuk tetap berjuang dan berjalan bersamaNya untuk menyampaikan kabar baik terhadap sekitar kita. Amin.

 

5. Doding: Haleluya No. 249:1+5
Seng tadingkononku Ham, ale Jesus Sipagoluh.
Sai irikkononku Ham, sadokah ni au manggoluh.
Ham do hagoluhankin, seng tadingkononku in.

Seng be ra maimpol au, bai ganup na laho salpu;
Sai hu babou mando lao, tonduyhin marolob-olob;
Jesus, Ham do rupeihin, sadokah-dokahni in.

 

6. Tonggo Ham Bapanami/Doa Bapa Kami

 

Departemen Persekutuan GKPS