1. Doding: Haleluya No. 470:1-2
Naibata mandilo, ganup hita on,
goranmu idilo, roh ma ham tongon.
Sol useihonon-Ni do, pasu-pasu-Nin.
Goluh ari-ari, jalo ham ma in.

Humbai hapoltakan, roh sinalsal-Nin.
Das hu hasundutan, siang baenon-Nin.
Gok kuasa-Ni do ganup, tinompa-Ni in.
Ase hita ganup! Puji goran-Nin.

 

2. Tonggo

 

3. Ayat harian: Sakaria 8:13
“Hanima ginompar ni Juda ampa Israel, songon hanima na dob gabe bangsa sibura-buraonkon na saindokah i tongah-tongah ni bangsa-bangsa, sonai ma hanima gabe pasu-pasu tumpakon-Ku. Ulang mabiar, tapi pahinsah hanima ma tangannima.ʼ”

“Dan kalau dahulu kamu telah menjadi kutuk di antara bangsa-bangsa, hai kaum Yehuda dan kaum Israel, maka sekarang Aku akan menyelamatkan kamu, sehingga kamu menjadi berkat. Janganlah takut, kuatkanlah hatimu!”

 

4. Renungan
Jemaat yang terkasih dalam nama Tuhan,
ayat harian ini adalah penguatan dan peneguhan yang diberikan Tuhan kepada Israel dan Yehuda ketika mereka sedang “galau.” Mereka “galau” karena ketika mereka sudah tiba di Yerusalem dari pembuangan di Babel, mereka sudah memulai membangun kembali bait Allah, tetapi berhenti di tengah jalan. Pembangunan itu terhenti karena mereka lebih mementingkan membangun rumah mereka sendiri (Hagai 1:2-4), dan karena himpitan ekonomi dan ancaman dari bangsa sekitar mereka (Zakharia 8:10). Menghadapi kenyataan yang berat tersebut, bagaimanakah sikap yang terbaik yang diinginkan Tuhan terhadap Israel?

Persoalan yang serupa pasti sering terjadi dalam kehidupan kita sebagai umat Tuhan. Persoalan memilih melaksanakan perintah dan kehendak Tuhan atau terlebih dahulu mengurus persoalan dan masalah pribadi, masih menjadi pergumulan besar bagi sebagian orang. Mendahulukan kebutuhan ekonomi dan keluarga serta kesenangan pribadi daripada setia kepada perintah Tuhan dan kegiatan gerejawi, masih sering menjadi topik percakapan yang panjang dan berbelit-belit. Untuk itulah Tuhan senantiasa mengingatkan kita agar kembali kepada panggilan utama daripada Tuhan. Panggilan utama dari Tuhanlah yang harus menjadi penuntun dan pegangan utama dalam kehidupan kita.

Melalui ayat harian ini, nabi Zakharia berpesan bahwa kehendak utama Tuhan dalam hidup kita adalah supaya kita menjadi berkat. Ketika bangsa Israel mendengar ini dalam situasi kehidupan yang sedang kacau dan galau, bisa saja mereka tidak yakin dan menolak. Tetapi Zakharia dengan sabar mengingatkan mereka bahwa mereka harus dapat membedakan masa lalu dengan janji Tuhan di masa kini dan masa yang akan datang. Bangsa Israel pernah menjadi kutuk di antara bangsa-bangsa karena dosa dan pelanggaran mereka kepada Tuhan yang mengakibatkan mereka menjadi bangsa yang terbuang. Hukuman Tuhan telah berakhir dan keselamatan sedang dinyatakan ketika mereka kembali ke Yerusalem. Kesadaran akan keselamatan inilah yang harus mereka perhatikan. Dalam keselamatan yang dari Tuhan terkandung panggilan yang mulia, yaitu menjadi berkat. Prinsip inilah yang harus mereka yakini dan kuatkan di dalam hati.

Dari penjelasan nabi Zakharia ini menjadi jelas bagi kita, bahwa pilihan utama kita adalah tetap mengerjakan keselamatan yang disediakan Tuhan Yesus Kristus. Keselamatan yang telah disediakan Tuhan harus kita respons dengan menjadi berkat. Melalui karunia rohani daripada Tuhan yang diberikan kepada kita, kita dapat menjadi berkat bagi sesama. Melalui berkat materi yang diberikan Tuhan kepada kita, kita dapat menjadi berkat bagi sesama. Melalui akal budi, pengetahuan, dan hikmat yang diberikan Tuhan, kita dapat menjadi berkat bagi sesama. Benar, bahwa kita terkadang menghadapi pergumulan, kesulitan, putus asa dan banyak tantangan dalam hidup. Tetapi untuk keadaan seperti ini, ayat harian ini mengingatkan kita, “Janganlah takut, kuatkanlah hatimu.” Amin.

 

5. Doding: Haleluya No. 496:1+3
Idilo Tuhan Naibatanta, haganup Kuria-Ni in.
Ase manjalo haluahon, na binoban ni Kristus in.
Tangihon ma dilo-dilo-Ni, pateleng ham ma pinggolmu.
Ulang manosal holi dob ni, bai ujung ni panorangmu.

Jumpahan ulih do ganupan, na sirsir manangihon in.
Na seng ongga marsidalian, mambalosi Tuhan in.
Tangihon ma dilo-dilo-Ni, pateleng ham ma pinggolmu.
Ulang manosal holi dob ni, bai ujung ni panorangmu.

 

6. Tonggo Ham Bapanami/Doa Bapa Kami

 

Departemen Persekutuan GKPS