1. Doding: Kidung Jemaat No. 393:1+3
Tuhan, betapa banyaknya berkat yang Kau beri.
Teristimewa rahmat-Mu dan hidup abadi.
T’rima kasih, ya Tuhanku, atas keselamatanku!
Padaku telah Kau beri hidup bahagia abadi.
Setiap hari rahmat-Mu tiada putusnya:
hendak kupuji nama-Mu tetap selamanya.
T’rima kasih, ya Tuhanku atas keselamatanku!
Padaku telah Kau beri hidup bahagia abadi.
2. Tonggo
3. Ayat harian: Titus 2:11
“Ai domma mulgap idop ni uhur ni Naibata bahen haluahon ni haganup jolma.”
“Karena kasih karunia Allah yang menyelamatkan semua manusia sudah nyata.”
4. Renungan
Jemaat yang terkasih dalam nama Tuhan,
ketika kita menonton dan melihat seorang penari topeng, maka kita akan senang dan terhibur dengan segala gerakan dan tarian yang dilakukan. Itu terjadi karena wajah yang ditampilkan selalu wajah yang ceria, lucu dan menyenangkan semua orang. Penonton tidak dapat melihat ekspresi wajah mereka selain yang terukir pada topeng. Mereka memang sengaja tidak memperlihatkan wajah karena topeng sudah menjadi ciri khusus dalam tarian mereka. Tetapi ketika topeng itu dibuka, maka akan nampaklah wajah yang asli dari penari tersebut dan tidak mungkin wajahnya selalu ceria dan lucu. Realitas hidup seperti penari topeng, tanpa kita sadari sebagai orang percaya, sering mengenakan topeng untuk menyembunyikan hidup kita yang sebenarnya. Kemajuan teknologi melalui media sosial dan semua situasi kehidupan yang terjadi bisa saja kita jadikan alat untuk menutupi siapa diri kita sesungguhnya kepada sesama.
Melalui ayat harian ini, rasul Paulus mengingatkan akan kasih karunia Allah yang telah nyata. Kasih karunia yang nyata tersebut adalah Allah berkarya menyelamatkan manusia dan mengaruniakan identitas yang baru serta menjadikan kita ciptaan yang baru. Dalam surat kepada Titus, Paulus mengingatkan bahwa kasih karunia Allah yang telah nyata itu adalah sebuah kekuatan yang mendidik kita agar meninggalkan kefasikan (Titus 2:11-12a), segala keinginan duniawi yang jahat, seperti hawa nafsu, ketamakan, dan apa pun itu yang menguasai diri manusia, sehingga membuat kita jauh dari Allah. Kasih karunia Allah yang nyata itu menyadarkan kita bahwa Allah di dalam Kristus Yesus telah memberi identitas baru. Dalam Titus 2:12b-13 diminta supaya kita mau hidup bijaksana, adil, dan beribadah sambil terus menantikan hari kedatangan Yesus Kristus kembali. Paulus menyampaikan kepada Titus dan kepada kita semua, bahwa kita telah dibebaskan dari segala dosa. Kita diselamatkan bukan untuk hidup semena-mena, tetapi untuk menjadi umat milik Tuhan yang kudus dan yang selalu berbuat baik (Titus 2:14).
Kasih karunia Allah yang menyelamatkan itu adalah kekuatan nyata yang menjadi sumber sukacita bagi kita. Kekuatan nyata itu dalam konteks surat Paulus kepada Titus adalah supaya kita tidak berpura-pura baik, tetapi menjalani hidup dengan penuh kewibawaan di depan semua orang. Sebagai orang Kristen yang sudah menerima anugerah keselamatan yang nyata, maka kehidupan kita bukanlah kehidupan yang hanya tampak baik di luar, rajin beribadah, bersekutu, bahkan tekun mengerjakan pelayanan, namun, ketika ia berada di tengah pergaulan orang-orang yang tidak beriman, ia berubah dan mengikuti arus zaman dan tidak lagi mencerminkan identitasnya sebagai orang percaya. Seakan-akan di dalam gereja ia mengenakan topeng pengikut Kristus, lalu di luar gereja ia melepaskannya dan bersikap sesuka hati.
Kasih karunia Allah telah dinyatakan dan Yesus Kristus telah menyerahkan diri-Nya untuk membebaskan umat-Nya. Karena itu, hendaklah kita hidup sesuai dengan ajaran-Nya, juga saling menasihati sesama agar kemuliaan Allah nyata dalam hidup kita. Bila kita masih mengenakan topeng, lepaskanlah dan berbaliklah kepada Allah. Apa yang sudah nyata diberikan Allah melalui anugerah-Nya, telah menjadi identitas baru bagi kita. Di dalam Yesus Kristus semua telah menjadi nyata dan dapat kita teladani melalui semua Firman Tuhan dan pelayanan Tuhan Yesus. Mari terus menyatakan kasih karunia yang sudah nyata tersebut melalui kehidupan dan teladan hidup yang sesuai dengan Firman Tuhan. Amin.
5. Doding: Kidung Jemaat No. 424:1-3
Yesus menginginkan daku bersinar bagiNya,
di mana pun ‘ku berada, ‘ku mengenangkanNya.
Bersinar, bersinar; itulah kehendak Yesus;
bersinar, bersinar, aku bersinar terus.
Yesus menginginkan daku menolong orang lain,
manis dan sopan selalu, ketika ‘ku bermain.
Bersinar, bersinar; itulah kehendak Yesus;
bersinar, bersinar, aku bersinar terus.
Ku mohon Yesus menolong menjaga hatiku.
Agar bersih dan bersinar meniru Tuhanku.
Bersinar, bersinar; itulah kehendak Yesus;
bersinar, bersinar, aku bersinar terus.
6. Tonggo Ham Bapanami/Doa Bapa Kami
Departemen Persekutuan GKPS