Renungan Mingguan Namaposo GKPS, Minggu, 5 Mei 2024 (Rogate)
Nats : Galatia 5:16-26
Tema : Keinginan daging berlawanan dengan keinginan Roh
Tujuan : Agar Namaposo memahami dan mengenal keingin Roh dan hidup di dalam Roh.
Usul Doding : Haleluya 353:1+3
Saudara-saudara yang dikasihi dalam Tuhan Yesus.
Pada kesempatan ini, kita berkumpul untuk merenungkan Firman Tuhan yang tercantum dalam surat Rasul Paulus kepada jemaat Galatia, khususnya pada pasal 5:16-26. Firman Tuhan ini menggambarkan dinamika perang batin yang terus-menerus terjadi dalam kehidupan setiap pemuda, yang dihadapkan pada konflik antara keinginan daging dan keinginan Roh. Kita akan membahas tentang keinginan daging dan keinginan Roh. Kedua hal ini merupakan dua kekuatan yang saling bertentangan yang ada dalam diri setiap orang percaya. Keinginan daging adalah keinginan yang berasal dari sifat alami manusia yang berdosa, sedangkan keinginan Roh adalah keinginan yang berasal dari Roh Kudus yang tinggal di dalam kita.Tema utama yang akan kita eksplorasi dalam khotbah kali ini adalah “Keinginan Daging Berlawanan dengan Keinginan Roh.”
Rasul Paulus, dalam suratnya kepada Galatia, mengingatkan kita tentang perjuangan yang nyata dan relevan yang harus dihadapi oleh setiap pemuda dalam menjalani perjalanan iman mereka. Dalam surat ini, Paulus menciptakan gambaran yang jelas mengenai pertarungan spiritual yang berkecamuk dalam diri manusia, dan bagaimana kita dapat memenangkan pertarungan ini dengan bantuan Roh Kudus.
Bagian utama dari surat Galatia yang akan kita teliti, yaitu Galatia 5:16-26, menjadi panduan bagi kita dalam memahami hakikat pertentangan antara keinginan daging dan keinginan Roh. Sebagai pemuda yang hidup di dunia yang serba kompleks ini, kita tak jarang dihadapkan pada godaan-godaan yang mengajak kita untuk memuaskan keinginan daging, yang sering kali melibatkan nafsu, keserakahan, dan godaan lainnya yang dapat merusak hubungan kita dengan Tuhan. Namun, Firman Tuhan mengajarkan bahwa kita tidak sendirian dalam pertempuran ini. Dalam Galatia 5:16, Paulus menulis, “Aku berkata: hiduplah oleh Roh, maka kamu tidak akan memuaskan keinginan daging.” Dengan kata lain, keberhasilan kita dalam menahan diri dari keinginan daging bergantung pada hidup oleh Roh Kudus. Oleh karena itu, khotbah ini akan menguraikan secara mendalam bagaimana kita dapat hidup oleh Roh, mengekang dan mengatasi keinginan daging, dan menghasilkan buah Roh yang tercantum dalam Galatia 5:22-23.
Pentingnya tema ini tidak dapat diabaikan. Pemuda, sebagai generasi penerus gereja dan masyarakat, memiliki peran krusial dalam menyuarakan nilai-nilai kekristenan dalam kehidupan sehari-hari. Bagaimana kita menanggapi pertentangan antara keinginan daging dan keinginan Roh akan membentuk karakter kita sebagai individu dan memengaruhi dunia di sekitar kita. Oleh karena itu, marilah kita bersama-sama menelusuri Firman Tuhan ini untuk mendapatkan panduan dan inspirasi yang dapat membimbing langkah-langkah kita sebagai pemuda yang mengasihi Tuhan. Dalam pemahaman kita terhadap Firman Tuhan, mari kita mulai dengan merenungkan mengapa Paulus menekankan perjuangan batin antara keinginan daging dan keinginan Roh. Dalam Galatia 5:17, Paulus menyatakan, “Sebab keinginan daging berlawanan dengan Roh dan keinginan Roh berlawanan dengan daging. Keduanya saling bertentangan, sehingga kamu tidak melakukan apa yang kamu kehendaki.”
Dalam Galatia 5:19-21, Paulus menyebutkan beberapa contoh keinginan daging, antara lain:
* Percabulan * Kecemaran * Hawa nafsu * Penyembahan berhala * Roh pemecah * Kedengkian * Kemabukan * Pesta pora * Sihir * Perseteruan * Perselisihan * Iri hati * Amarah * Kepentingan diri sendiri * Pencideraan.
Keinginan daging ini dapat muncul dalam berbagai bentuk, baik dalam pikiran, perkataan, maupun perbuatan. Misalnya, seorang pemuda mungkin memiliki keinginan untuk melakukan seks bebas, mencuri, atau berbohong. Keinginan-keinginan ini berasal dari sifat alami manusia yang berdosa, yang telah rusak akibat dosa Adam. Keinginan daging, sebagaimana dijelaskan oleh Paulus, mencakup berbagai aspek yang dapat menjadi godaan besar bagi pemuda. Nafsu dan keserakahan seringkali menjadi awal dari keinginan daging ini. Dunia modern, dengan segala kemajuan teknologi dan keterbukaan informasi, menawarkan begitu banyak kesempatan untuk memuaskan nafsu dan keserakahan.Selain itu, Paulus juga menyebutkan kemarahan sebagai salah satu keinginan daging yang perlu dihadapi. Pemuda sering kali dihadapkan pada situasi-situasi yang dapat memicu kemarahan, dan bagaimana kita merespon kemarahan ini dapat mencerminkan sejauh mana kita mampu mengatasi keinginan daging.
Di sisi lain, keinginan Roh menawarkan pandangan yang berbeda. Dalam Galatia 5:22-23, Paulus menyebutkan buah Roh sebagai hasil dari hidup oleh Roh. Kasih, sukacita, damai sejahtera, kesabaran, kemurahan, kebaikan, kesetiaan, kelemahlembutan, dan penguasaan diri adalah buah Roh yang menjadi manifestasi hidup rohani. Setiap orang percaya pasti pernah mengalami pergumulan antara keinginan daging dan keinginan Roh. Hal ini wajar, karena kedua kekuatan ini saling bertentangan. Paulus sendiri pernah mengalami pergumulan ini. Dalam Roma 7:14-25, ia berkata bahwa ia ingin melakukan apa yang baik, tetapi ia selalu melakukannya yang jahat. Hal ini terjadi karena ia masih memiliki keinginan daging yang kuat di dalam dirinya. Pergumulan antara keinginan daging dan keinginan Roh ini akan terus terjadi selama kita masih hidup di dunia ini. Namun, kita tidak perlu menyerah. Kita dapat memenangkan pergumulan ini dengan pertolongan Roh Kudus.
Saudara-saudara pemuda yang terkasih, Kitalah yang menentukan pilihan hidup kita. Kita dapat memilih untuk menuruti keinginan daging atau keinginan Roh. Jika kita memilih untuk menuruti keinginan daging, maka kita akan hidup dalam dosa, kejahatan, dan kerusakan. Kita akan mengalami kehancuran, baik di dunia ini maupun di akhirat. Namun, jika kita memilih untuk menuruti keinginan Roh, maka kita akan hidup dalam kebenaran, kasih, dan kekudusan. Kita akan mengalami kebahagiaan dan sukacita di dalam Tuhan. Jadi, pilihan ada di tangan kita. Mari kita memilih untuk hidup menuruti keinginan Roh, sehingga kita dapat memuliakan Allah dan menikmati hidup yang berkelimpahan.
Salah satu kunci utama untuk hidup oleh Roh adalah melibatkan diri dalam doa. Doa adalah wadah komunikasi dengan Roh Kudus. Pemuda perlu membentuk kebiasaan doa sebagai cara untuk meminta petunjuk, kekuatan, dan hikmat dari Tuhan dalam menghadapi keinginan daging.Dalam doa, kita dapat memohon kepada Tuhan untuk memberikan kekuatan bagi kita untuk menanggung beban dan mengatasi godaan. Doa juga merupakan sarana untuk memohon pembebasan dari keinginan daging yang merintangi pertumbuhan rohani kita.Penting bagi pemuda untuk memiliki kesadaran yang tinggi akan keinginan daging yang mungkin muncul dalam kehidupan mereka sehari-hari. Tanpa kesadaran ini, kita mungkin terjerumus tanpa menyadari konsekuensinya.Paulus menuliskan bahwa “Mereka yang milik Kristus Yesus telah menyalibkan daging beserta keinginannya dan keinginan itu” (Galatia 5:24). Ini menunjukkan bahwa kita perlu bersedia menyangkal diri dan mengambil salib setiap hari. Memahami arti dari “menyalibkan daging” dalam konteks kehidupan sehari-hari adalah kunci untuk memerangi keinginan daging. Sekarang, kita akan fokus pada hasil dari hidup oleh Roh, yaitu buah Roh yang dijelaskan oleh Paulus dalam Galatia 5:22-23. Bagaimana kita dapat menghasilkan buah-buah ini dalam kehidupan kita sebagai pemuda?
Kasih adalah buah Roh yang pertama disebutkan oleh Paulus. Sebagai pemuda, bagaimana kita dapat mengaktualisasikan kasih dalam hubungan kita dengan sesama? Kasih bukan hanya kata-kata, tetapi juga tindakan nyata yang menunjukkan belas kasihan, pengertian, dan kepedulian. Kasih bukan hanya soal perasaan tetapi soal aksi yang membutuhkan tindakan nyata. Kasih yang kita manifestasikan juga dapat membawa damai dan kesejahteraan di dalam komunitas kita. Oleh karena itu, sebagai pemuda yang hidup oleh Roh, kita diundang untuk menjadi agen perubahan yang membawa atmosfer damai dan sukacita ke dalam kehidupan orang lain.
Penguasaan diri adalah buah Roh yang menuntut kemandirian dan kontrol atas diri sendiri. Pemuda harus memahami bahwa penguasaan diri tidak hanya tentang menahan diri dari tindakan-tindakan negatif, tetapi juga tentang memimpin diri sendiri menuju hal-hal yang positif dan sesuai dengan kehendak Tuhan. Penguasaan diri sejatinya mencerminkan pergantian hati yang dihasilkan oleh Roh Kudus. Ketika hati kita terarah pada kehendak Tuhan, penguasaan diri bukan lagi sebuah beban, melainkan sebuah anugerah yang memungkinkan kita untuk hidup seturut dengan kehendak-Nya.
Sebagai penutup khotbah, mari kita refleksikan bagaimana pemuda dapat menanggapi panggilan Kristiani ini dalam menjalani hidup mereka sehari-hari. Bagaimana kita dapat menjadi agen perubahan dalam dunia yang penuh dengan keinginan daging? Menyangkal diri bukanlah menghindari kehidupan yang penuh makna, melainkan menyadari bahwa kehidupan yang bermakna memerlukan pengorbanan dan kesediaan untuk mengikuti jejak Yesus Kristus. Mengambil salib setiap hari menandakan bahwa kita bersedia hidup sesuai dengan prinsip-prinsip kekristenan, bahkan jika itu memerlukan pengorbanan. Pemuda Kristiani perlu memahami bahwa salib yang mereka bawa adalah tanggung jawab untuk mengikuti teladan Kristus, yang menolak keinginan daging dan hidup oleh Roh Kudus.
Sebagai pemuda yang hidup oleh Roh, kita memiliki potensi untuk membawa transformasi dalam komunitas kita. Kasih dan damai yang berasal dari hubungan kita dengan Tuhan dapat menjadi terang dan garam di tengah-tengah dunia yang seringkali dipenuhi dengan konflik dan kebingungan.Menjadi saksi kasih dan damai juga berarti menjadi saksi yang menarik orang lain pada Tuhan. Cara kita hidup dan merespons berbagai situasi dapat menjadi testimonial hidup yang meyakinkan, mengundang orang lain untuk mencari Tuhan dalam hidup mereka.
Saudara-saudara yang dikasihi, dalam perjalanan hidup yang penuh dengan tantangan ini, mari kita berlutut bersama-sama dan memohon kepada Tuhan untuk membimbing, memberikan kekuatan, dan menuntun langkah-langkah kita. Marilah kita berdoa untuk hidup yang berkenan di mata Tuhan, hidup yang mencerminkan keinginan Roh dan menghasilkan buah Roh.Sebagai pemuda Kristiani, kita memiliki panggilan untuk menyatakan kehadiran Tuhan dalam setiap aspek kehidupan kita. Dengan hidup oleh Roh, kita dapat menanggapi panggilan ini dengan penuh sukacita, membawa kasih dan damai ke dalam dunia yang membutuhkan cahaya Kristus. Biarlah kuasa Tuhan melalui Roh Kudus memampukan kita untuk menghidupi Firman Tuhan ini dalam hidup kita, sehingga nama Tuhan semakin di muliakan . Tuhan Yesus selalu memberkati. Amen.