1. Doding: Haleluya No. 308:3
Ham do tong pangarapanku paluahkon au.
Sai pasonang Ham uhurhu sai papansing au.
Jesus, Jesus, sai tangihon au.
Ulang lupa Ham hu bangku pasu-pasu au.

 

2. Tonggo

 

3. Ayat Harian: 1 Raja-raja 20:11
“Dob ai nini raja Israel ma mambalosi, “Hatahon ma bani, ʻHalak na mangkalhal podangni, ulang ma manganjang, songon na dob patibal podangni.ʼ”

“Tetapi raja Israel menjawab, katanya: ”Katakanlah! Orang yang baru menyandangkan pedang janganlah memegahkan diri seperti orang yang sudah menanggalkannya.”

 

4. Renungan
Jemaat yang dikasihi Tuhan,
peperangan dalam kitab Perjanjian Lama terjadi antara bangsa Israel dengan bangsa-bangsa lain yang ada di sekitar tanah Kanaan. Secara khusus seperti yang digambarkan dalam kitab 1 Raja-raja pasal 20 ini, perang itu terjadi antara bangsa Aram dengan bangsa Israel, di mana Ahab bertindak sebagai raja Israel dan Benhadad sebagai raja orang Aram. Kekuatan Aram digambarkan lebih besar dari kekuatan orang Israel, namun dalam hal ini raja Israel tetap mengandalkan Tuhan dalam peperangan itu.

Benhadad saat itu sudah berhasil mengepung Samaria. Secara teori memang mereka berada pada posisi sebagai yang mengendalikan situasi, sehingga mereka berada di posisi yang menguntungkan. Saat itulah Benhadad mengutus orang datang kepada Ahab untuk menyerahkan hartanya, juga para perempuan kepada Benhadad. Tetapi para tetua Israel mengingatkan agar Ahab tidak memberi permintaan itu.

Ayat hari ini mau menunjukkan bahwa meskipun Israel dalam keadaan terdesak namun kekuatan Allah selalu menyertai mereka. Ahab menyampaikan pesan seperti yang ada dalam ayat ini yang mau mangatakan bahwa kekuatan itu tidak pernah sama bagi setiap orang. Semua sesuai dengan situasi atau kondisinya. Tidak akan sama kekuatan orang yang bersiap untuk perang dengan mereka yang baru kembali dari medan perang. Karena itu, tidak ada jaminan bagi Benhadad untuk mengalahkan Israel meskipun posisi mereka sedang mengepung.

Ayat ini tentu menginspirasi kita bahwa kita tidak boleh merasa hebat atau bahkan berada dalam posisi yang unggul dalam menghadapi orang lain. Siapapun yang kita hadapi tentu kita harus tetap dalam keadaan siap. Kita harus juga mengandalkan kekuatan Tuhan untuk menutupi kelemahan yang ada pada diri kita. Jangan jatuh ke dalam kesombongan, karena kesombongan justru memperlemah posisi kita. Biarlah kita tetap berserah kepada Tuhan dalam menghadapi setiap ancaman, dan tentu kita diminta untuk tetap siap sedia dalam menghadapi segala situasi. Amin.

 

5. Doding: Haleluya No. 352:2
Marhitei idop uhur in, porsaya au tongon,
janah gogoh ni hataNin pasonang uhurhon.
Tapi hubotoh janah porsaya bani gogohNi pakon kuasaNi,
ai iparorot tongtong goluhku, das bai parujungan in.

 

6. Tonggo Ham Bapanami/Doa Bapa Kami

 

Departemen Persekutuan GKPS